BAB 39 - Fraeclarus

279 56 0
                                    

🌼HAPPY READING🌼
jangan lupa vote dan komen

•••

Terik matahari mulai menyengat dan terasa di kulit. Semua siswa kelas sepuluh IPA satu meneduh di bawah pohon yang ada di pinggir lapangan.

Jadwal pelajaran mereka hari ini adalah olahraga, untuk menunggu Pak Tomo datang jadi mereka meneduh terlebih dahulu karena mereka tau jika Pak Tomo datang pasti mereka akan langsung disuruh pemanasan dan lari mengelilingi lapangan.

Pritttt

Suara peluit itu mengagetkan tiga puluh siswa di sana. Mereka semua langsung berdiri dan berlari untuk membentuk sebuah barisan di tengah lapangan.

"Apa apaan kalian ini hah? Kenapa tadi enak enakan duduk di pinggir sana dan tidak pemanasan? Seharusnya kalian berinisiatif sendiri dan ketika saya datang kalian langsung ke materi olahraga untuk mempersingkat waktu!!" Omel Pak Tomo ketika mereka semua sudah rapi berdiri di tengah lapangan.

"Ya elah pak, gak papa kali," balas salah satu siswi di sana membuat Pak Tomo memfokuskan pandangannya pada Bunga.

Pak Tomo terlihat mengucek matanya, dia takut kalau dia salah lihat pagi ini. "Kamu Bunga?" Tanya Pak Tomo.

"Ya iyalah pak dia Bunga. Siapa lagi coba siswi tercantik di sekolah ini selain Bunga," ucap Diran membuat semua siswa tertawa, Bunga yang mendengarnya hanya tersenyum saja.

Diran adalah ketua kelas sepuluh IPA satu. Dia juga termasuk laki laki yang menyukai Bunga saat ini, apa lagi dia tau bahwa Bunga dan Rangga sudah tak memiliki hubungan apa apa lagi.

"Tuh lo digodain sama Diran," bisik Salma dengan tersenyum.

"Apaan sih sal," balas Bunga dengan wajah yang kurang suka.

"Diran jomblo loh, lo gak tertarik sama dia?" tanya Salma dan Bunga menggeleng cepat.

Setelah Pak Tomo mendengar ucapan Diran tadi, dia langsung berjalan menghampiri Bunga. "Saya senang kamu selamat dari musibah itu," ucap Pak Tomo pada Bunga.

"Terima kasih pak," balas Bunga dengan tersenyum.

Pak Tomo mengangguk dan meninggalkan Bunga kembali ke depan. "Ayo kita pemanasan," ajak Pak Tomo dan mempraktikkan gerakan pemanasan supaya mereka semua mengikutinya.

Keringat mulai bercucuran di wajah Bunga. Entah perasaan Bunga atau memang cuaca yang sangat panas hari ini.

Bunga merasakan ada hal aneh di tubuhnya. Tidak biasanya dia seperti ini. Bahkan kepalanya pun tiba tiba pusing, namun Bunga masih bisa menahannya.

"Baik anak anak, sekarang kalian lari mengelilingi lapangan tiga kali, dimulai dari sekarang," ucap Pak Tomo dan mereka semua mulai berlari.

Bunga pun ikut berlari meski kepalanya masih sedikit pusing. Bunga merasakan ada sesuatu yang mengalir di hidungnya, tak mungkin jika itu adalah ingus karena dia sedang tidak flu.

Tangan Bunga pun mengelap hidungnya dan matanya membulat ketika melihat cairan berwarna merah di tangannya. "Darah?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Langkah Bunga pun terhenti, tangannya kembali mengelap hidungnya dan darahnya pun keluar sangat banyak.

Entah kenapa pandangan Bunga langsung memudar dan akhirnya gelap seketika. Tubuh Bunga tumbang dan dia pun terjatuh.

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang