BAB 22 - Fraeclarus

353 97 2
                                    

🌼HAPPY READING🌼
Tolong diingatkan jika ada/banyak typo:)

***

"Iya, cuma kuliah tiga tahun di Jerman" ucap Gavin dengan tersenyum.

Gavin senang, di hari pertamanya dia bertemu dengan Bunga, ia bisa bahagia seperti ini. "Kamu sendiri sekarang sekolah di mana?" Tanya Gavin dengan menoleh ke arah Bunga yang duduk di sampingnya.

"Dulu di SMA Esa Erlangga, tapi sekarang kayaknya mau pindah deh. Peraturan di sana kalau dalam lima belas hari tanpa keterangan otomatis siswa itu bukan lagi siswa SMA Esa Erlangga. Jadi aku udah bukan siswa SMA itu lagi. Kalau mau pindah nya sih, di SMA Esa Nusantara aja yang lebih deket dari rumah papa" jawab Bunga menjelaskan.

"Bagus kok SMA itu, aku juga sekolah di sana" ucap Gavin dan Bunga membulatkan matanya terkejut. "Kirain sekolah di Jerman juga" balas Bunga.

Gavin tersenyum mendengarnya. "Enggak lah, cuma kuliah aja yang di Jerman" ucap Gavin dengan tersenyum.  "Aku pengen tau, kenapa kamu bisa tenggelam di laut dan sampai sekarang gak ada yang nyariin kamu" lanjutnya.

Bunga menghela nafasnya, sebenarnya dia tidak ingin membahas itu lagi. Tapi bisa saja Gavin membantunya menyelesaikan masalahnya itu.

"Jadi beberapa hari sebelumnya aku itu marah dan kecewa banget sama papa kandung aku. Hari itu juga aku pergi dari rumah dan nginep di rumah tante aku. Dan karena ada wisata bareng seluruh kelas sepuluh ke Ancol jadi aku ikut. Nah di sana aku sama temen temen naik Banana Boat, dan salah satu temen aku yang duduk di belakang aku itu pegang pundak aku dan goyang goyang gitu sampai aku gak ada keseimbangan terus jatuh.

Aku itu gak bisa berenang dari kecil, jadi ya aku langsung tenggelam saat itu juga. Dan setelah itu aku gak tau lagi kenapa dan ketika aku buka mata aku, aku udah ada di rumah sakit. Dan kata papa, anak buahnya yang menemukan aku. Aku sih bingung aja kata papa aku udah tidak sadarkan diri selama tiga hari di rumah sakit. Dan sisanya aku tenggelam. Aku sih bersyukur banget masih selamat" Ucap Bunga menjelaskan semuanya.

Gavin yang mendengarnya hanya mengangguk anggukkan kepalanya paham. "Kalau boleh tau, masalah apa sama papa kamu sampai kamu marah dan kecewa gitu?" Tanya Gavin penasaran.

"Aku kecewa karena papa udah bohongin aku. Aku kira selama ini papa cuma punya aku, ternyata enggak. Dia punya simpanan lain, aku memang belum tau status mereka apa. Tapi papa sama wanita itu bener bener udah nyakitin perasaan aku, jika papa mau berumah tangga lagi dengan wanita lain aku pasti ijinin demi kebahagiaan papa juga. Tapi aku marah dan kecewa karena papa nggak terbuka sama aku" jawab Bunga.

"Aku setuju, jika aku ada di posisi kamu juga pasti akan kecewa juga" ucap Gavin dan Bunga tersenyum.

Jundan meminta agar Fendi meninggalkan Bunga disini saja, lagi pula nanti malam dia akan datang lagi untuk membacakan doa tahlil untuk Amdan rutin selama satu minggu berturut turut.

Gadis yang tak sengaja lewat di sana pun tersenyum melihat kedekatan kakaknya dengan Bunga. Gadis senang jika Gavin sudah move on dari Amel.

"Gadis ikut seneng untuk kakak. Semoga kak Bunga bisa menjadi yang terbaik dan bisa lebih baik dari kak Amel untuk kak Gavin" ucap Gadis dengan tersenyum menatap mereka berdua.

•••

"Nggak bisa malam ini kayaknya sal, gue diundang tahlilan malam ini di rumah sebelah gue" ucap Wira kepada Salma.

Salma mengajak Wira untuk melaporkan Sandra dan Mita namun tidak pernah jadi karena ada saja hal yang harus di lakukan.

"Yah padahal kan gue udah pengen banget balesin semua apa yang udah mereka lakukan pada Bunga" balas Salma dengan mengaduk jus strawberry nya.

Wira tersenyum mendengarnya. "Besok ya kita ke kantor polisinya, setelah pulang sekolah" ucap Wira dengan tersenyum dan Salma mengikuti Wira untuk tersenyum.

Laki laki itu sangat suka dengan senyum manis Salma. Gadis itu sangatlah cantik dan manis bagi Bunga. "Gitu dong, kan lebih cantik" ucap Wira dengan tersenyum menatap wajah Salma.

"Apaan sih" balas Salma dengan tersenyum malu.

Mereka berdua saling tersenyum sendiri saat ini. Salma yang ingin melupakannya melanjutkan memakan makanannya. Begitu juga Wira, dia melanjutkan memakan makanannya sama seperti Salma.

•••

Jangan Lupa Vote dan Comment
Original by Dila Nur Hikmah
Senin, 27 July 2020

Jangan Lupa Vote dan CommentOriginal by Dila Nur HikmahSenin, 27 July 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NO COPY!!!
PLAGIAT harap Minggat!!!

***

Maaf ya bab 22 ini pendek, selanjutnya akan panjang kok. Yuk komentar disini hehehehe...

Kalian para readers tak kan merasakan menjadi seorang penulis yang ketika mendapatkan nontifikasi komentar akan merasa sangat senang walaupun hanya satu kata saja...

Fraeclarus [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang