8. Hukuman

15K 1.2K 32
                                    

Yang lebih menyakitkan itu ada, namun tak dianggap.

"PINTER BANGET YA LO SEKARANG!"

Bentakan itu keluar dari mulut Helga saat melihat Vega yang mengendap-endap masuk ke dalam rumahnya. Ini sudah jam sepuluh, tapi keluarga Vega masih belum tidur. Lebih tepatnya sedang menunggu Vega dan akan menyudutkan gadis itu.

Reno membawa gesper yang berada di atas meja lalu berjalan ke arah Vega dengan wajah memerah menadakan amarah.

Vega jelas takut, ia hany menunduk dan menautkan jemarinya. Ia berdoa dalam hati semoga tidak akan terjadi apa-apa sebentar lagi.

Tangannya digeret paksa menuju sebuah gudang di rumahnya. Vega meronta-ronta minta lepas karena Reno menggeretnya secara kasar.

"Ayah, sakit," ucap Vega sambil meronta-ronta.

"DIAM KAMU!" bentak Reno membuat Vega langsung mengatupkan bibirnya rapat.

Reno menghempaskan tangan Vega dengan kasar.

"PANTES PEREMPUAN PULANG JAM SEGINI HEH?!" tanya Reno sambil menunjuk wajah Vega yang sudah ketakutan. Bahkan air mata gadis itu sudah mengalir deras.

Vega berlutut sembari memegang tangan Reno, meminta maaf walau ia tahu Reno tidak akan memaafkannya.
"Berdiri kamu," ucap Reno dingin. Vega menggeleng takut. Hal itu membuat Reno semakin naik pitam karena Vega tak mau menuruti permintaannya. Lelaki paruh baya itu lantas melayangkan gespernya ke kedua kaki jenjang Vega dengan cukup keras.

Vega meringis kesakitan saat gesper milik ayahnya menyentuh kulit kakinya. Ia hanya bisa mengigit bibir bawahnya dan tidak mungkin teriak, ia tidak mau tetangganya mengetahui kejadian ini.

Rasanya sangat sakit, walau begitu Reno tetap tak menghentikan aktifitasnya. Vega hanya bisa menangis dalam diam dan meminta Reno untuk mengakhiri semuanya, bahkan mungkin sebentar lagi ia tidak bisa berjalan karena terlihat jelas darah mengalir dari kedua kaki Vega serta memar-memar yang cukup parah.

"Maaf, Yah. Vega janji gak bakal pulang malem lagi," ucap Vega di sela-sela isakannya. Ia memegang kaki Reno agar lelaki itu menghentikan kegiatannya.

Plakk

"Saya sudah muak dengan sifat kamu, harusnya kamu itu sadar diri. SAYA BENCI KAMU!"

Mendapat tamparan serta mendapat sebuah fakta. Sudah jelas Vega tidak diharapkan kehadirannya, tapi apa pantas mereka semua berperilaku seperti ini kepadanya?
Vega hanya bisa menangis, sakit di kedua kakinya tidak sebanding dengan sakit yang ada di hatinya. Ditambah lagi Reno mengatakan secara terang-terangan jika pria paruh baya itu sangat membencinya.

Semua terasa percuma bagi Vega. Perlahan semuanya akan pergi meninggalkannya meninggalkan kenangan yang akan terus membekas.

"Kamu saya hukum, jangan keluar dan saya tidak akan kasih kamu makan dua hari! Kamu tetap di sini sampai saya yang membukakan pintu untukmu!" ucap Reno lalu menendang kardus yang ada di sebelah Vega dan pergi meninggalkan gadis itu di gudang yang banyak sekali debu serta serangga-serangga kecil.

Vega menatap nanar punggung Reno yang kian menjauh. Setelah mendengar pintu dikunci dari luar Vega kembali terisak sembari menatap kedua kakinya yang penuh luka.

I'M LONELY (REVISI) Where stories live. Discover now