Chapter 35: Keluarga Kecil

2.8K 232 76
                                    

Chapter 35

Keluarga Kecil

*****

Chao Xing hampir kehilangan kesadaran, tapi ia berhasil tetap terjaga. Napasnya tidak beraturan dan seluruh tenaganya kini terkuras habis. Chao Xing sudah berada di titik terlemahnya, merasa sudah di ambang batas kematian. Sekujur tubuhnya sakit dan terasa sulit sekali digerakkan. Meski ia sudah tidak berdaya lagi, bibirnya perlahan terangkat ketika mendengar suara tangis itu.

Akhirnya... Ia berhasil.

Tangan seseorang yang sedari tadi menggenggam sebelah tangan Chao Xing mulai mengerat. Chao Xing menatap orang itu, dikejutkan oleh air mata yang mengalir keluar dari mata emasnya. Pria itu menangis tanpa suara sambil menggenggam tangan Chao Xing dan mengecupnya dengan sayang. Tidak ada kata lain selain, "Terima kasih," yang diucapkan dengan tulus berulang kali.

Chao Xing menyeka air mata Li Huan, tersenyum padanya tanpa mengucapkan apa-apa karena ia masih sangat lemah. Li Huan memandanginya kemudian beranjak untuk mengecup dahi Chao Xing dalam waktu yang lama. Kelembutan bibir itu sangat nyaman, membuat hati Chao Xing tenang dan bisa menyingkirkan rasa lelahnya secara perlahan.

"Tuan, Tuan Muda," ujar Li Shui mendekati Li Huan dan Chao Xing sambil menggendong sosok mungil di kedua tangannya. "Tuan Kecil selesai dibersihkan."

Chao Xing berusaha untuk duduk dan tidak sabaran, "Aku mau lihat."

Li Huan membantunya bersandar di ranjang sambil berkata dengan khawatir, "Xing Xing, hati-hati. Kau masih belum pulih."

"Huan, kau selalu khawatir secara berlebihan," Chao Xing terkekeh pelan kemudian mengulurkan tangannya pada Li Shui.

Li Shui menyerahkan bayi yang dibungkus kain lembut nan hangat itu hati-hati pada ibunya. Segera saja, Chao Xing dan Li Huan melebar karena takjub ketika melihat bayi itu lebih dekat.

Si bayi mungil memiliki kulit berwarna kemerahan. Wajahnya yang sangat mungil itu dihiasi oleh hidung tinggi dan bibir merah seperti buah ceri yang manis. Pipinya tembam, sangat lembut ketika Chao Xing sentuh. Kedua mata dan mulutnya kini tertutup rapat, ia tidur dengan damai setelah menangis sekuat tenaga tadi.

"Dia tampan...," gumam Chao Xing, terpesona pada bayi itu dan tidak mengalihkan pandangannya. "Dia mirip denganmu."

Li Huan duduk di samping Chao Xing dan memeluknya, "Bibirnya seperti milikmu."

"Li Ying, Li XiaoShun. Anak yang tampan* dan berbakti*," kata Chao Xing dengan sangat lembut dan penuh kasih sayang. "Selamat datang ke dunia ini, anakku."

(Yingjun “英俊” = tampan.
Xiaoshun “孝顺” = berbakti.
Thanks to Google 🤣)

Meski matanya masih tertutup rapat, bayi itu bereaksi. Ia menggerakkan kepala ketika nama itu disebut, seolah sudah mengerti bahwa namanya dipanggil. Ketika Li Huan menyentuh tangan kecilnya, Li Ying mengeratkan genggamannya.

Mata Li Huan kembali memanas. Ia segera menyembunyikan wajahnya di balik pundak Chao Xing dan menangis untuk kedua kalinya. Tidak hanya suaminya, Chao Xing juga menangis karena rasa haru dan bahagia yang meledak di hatinya ini. Sambil saling berpelukan, keluarga kecil itu menangis bahagia.

The Morning StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang