Chapter 12: Rumah yang Besar

2.3K 356 89
                                    

Chapter 12

Rumah yang Besar

*****

Chao Xing bertanya sambil berjalan keluar dari aula, "Li Shui, temani aku ke Kota Huanxiang."

Li Shui membelalak, "T--Tuan Muda mau pulang? Tapi bagaimana dengan pesta ulang--"

Chao Xing terkekeh, "Aku mau membeli sesuatu sebagai hadiah untuk Pemimpin Sekte."

Li Shui mengangguk-angguk, tapi dia bingung, "Kenapa harus di Kota Huanxiang? Kenapa tidak di kota ini saja?"

"Sebagai penduduk Kota Huanxiang, aku ingin memberikan sesuatu yang hanya dari kotaku saja," Chao Xing tersenyum bangga.

Li Shui mengangguk-angguk lagi dengan bibir membentuk huruf O.

"Omong-omong, Li Shui, kau bisa menggendongku?" tanya Chao Xing malu.

Li Shui tertawa pelan, "Tentu saja bisa. Apakah Tuan Muda belum berani terbang menggunakan pedang untuk menempuk jarak jauh?"

Chao Xing menggigit bibir, "Iya... Sayang sekali Li Huan tidak ada di sini. Kalau ada di sini, dia yang akan menggendongku dan aku tidak akan merepotkanmu."

Li Shui mengeluarkan pedangnya, "Saya sama sekali tidak direpotkan. Ini memang tugas saya."

Li Shui sedikit menekuk kakinya agar Chao Xing bisa naik karena tubuhnya sedikit tinggi beberapa senti dari tuan mudanya. Ketika Chao Xing naik, Li Shui melompat ke pedang terbangnya. Tanpa goyah sedikit pun, pedang akhirnya terbang keluar dari gerbang. Li Shui sempat bilang kepada para penjaga bahwa mereka akan pergi sebentar ke Kota Huanxiang.

Waktu yang dihabiskan Chao Xing cukup lama. Ia hampir terlambat pulang karena terlalu asyik bermain bersama saudara-saudaranya dan berkeliling kota untuk mencari hadiah yang bagus untuk Pemimpin Sekte Zhulong Li. Li ZhangXun yang tahu bahwa Chao Xing terlambat, hampir marah, tapi mulutnya segera dibungkam oleh masakan lezat Chao Xing sehingga dia tidak mengatakan apa-apa lagi.

Selesai makan malam, Chao Xing berkemas untuk membawa beberapa lembar pakaian dan barang-barang yang lain sebelum tidur.

Keesokan harinya, selesai sarapan, tuan rumah beserta orang-orangnya bersiap untuk pergi ke Kota Taiyang.

Dan saat itulah, kegugupan Chao Xing dimulai.

Ia mendapatkan tatapan heran dari Li QianFei karena tidak mengeluarkan pedangnya. Wanita itu bertanya, "Kenapa kau tidak mengeluarkan pedangmu?"

Chao Xing gugup. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Karena bingung, akhirnya dia mengeluarkan pedang cantiknya.

Li QianFei terkesan. Sambil tersenyum saat memperhatikan pedang itu, dia bertanya, "Pedang yang cantik. Apa namanya?"

"Qinglian," jawab Chao Xing sediki lega pada sikap Li QianFei yang tidak mengintimidasinya.

"Nama yang cantik, seperti pemiliknya," Li QianFei melemparkan senyuman pada Chao Xing.

Chao Xing menarik sudut bibir, "Terima ka--"

"Ekhm," tiba-tiba Li ZhangXun berdeham. "Sudah. Jangan banyak bicara. Ayo pergi."

The Morning StarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang