Chapter 16: Mabuk dan Candu

2.9K 331 89
                                    

Chapter 16

Mabuk dan Candu

*****

Li Huan berenang menghampiri Chao Xing dengan heran, "Apa yang kau lakukan?"

Chao Xing menjadi panik. Air mata yang sudah berhenti kini kembali mengalir. Hidungnya memerah. "Gelangnya... Aku salah buang. Itu gelang pemberianmu..."

Chao Xing menyelam, tapi ia tidak bisa bertahan lama karena tenggorokannya sakit akibat menangis. Chao Xing berusaha mengeluarkan sihirnya, apa saja, untuk membantu ia menyelam lebih lama.

Chao Xing berusaha membelah air, tapi sihirnya tidak berhasil. Kegagalan ini membuat Chao Xing semakin menangis putus asa.

"Cukup, cukup. Kau tidak perlu mencarinya," Li Huan segera menahan tangan Chao Xing.

Chao Xing berhenti berjuang. Ia terisak saat menatap Li Huan. "Tapi... Tapi..."

"Ada banyak gelang yang seperti itu di Kota Yuelan. Nanti kubelikan lagi, oke? Sebaiknya kita segera naik."

Chao Xing mengangguk sambil menarik napasnya yang basah. Kemudian, ia berenang bersama Li Huan ke tepi sungai. Li Huan segera membantu Chao Xing naik, berusaha menghiburnya, tapi Chao Xing masih murung.

"Chao Xing?" Li Huan sedikit memiringkan kepala untuk melihat wajah Chao Xing yang masih ditekuk.

Chao Xing tidak menjawab. Ia dengan kesal melepaskan gelang di tangan kiri dan melemparkannya ke sungai sejauh mungkin.

"Maafkan aku...," gumam Chao Xing. Kedua pundaknya jatuh layu. "Aku tidak bermaksud membuangnya..."

Li Huan menepuk kepalanya pelan sambil terkekeh, "Aku memaafkanmu. Kau sekarang tidak fokus, jadi aku bisa memakluminya."

"Kenapa kau tidak marah padaku? Seharusnya marah. Kau membeli gelang itu jauh-jauh dari Kota Yuelan...," Chao Xing bergumam, sebal pada diri sendiri sehingga ia tidak menyaksikan bagaimana Li Huan mengeluarkan kekuatan sihirnya untuk mengeringkan tubuh mereka.

"Mau cari gelang lain yang lebih bagus?" Li Huan masih berusaha menghiburnya.

Chao Xing menggeleng lemah.

Li Huan menghela napas dan terkekeh pelan. Ada perasaan tidak tega melihat Chao Xing yang murung ini. Kemudian, ia melepas ikat kepalanya sembari berkata, "Kemarikan tangan kananmu."

Chao Xing bingung, "Untuk apa?" dan menyerahkan tangan kanannya.

Li Huan melingkarkan ikat kepala yang terbuat dari benang wol itu di pergelangan tangan Chao Xing. Kesadaran Chao Xing kembali saat ia mendengar suara 'klip!' dari ikat kepala itu. Sekarang, di tangannya terdapat gelang benang wol yang cantik.

"Untukmu. Aku tahu kalau yang ini jelek, tapi..."

Mata Chao Xing berbinar. Senyumannya mulai mekar, "Tidak, tidak. Ini tidak jelek. Apakah ini... untukku juga?"

Li Huan mengangguk sambil tersenyum ringan, "Mn."

"Tapi, bagaimana jika aku menghilangkannya lagi?" Chao Xing menatap gelang itu ragu-ragu.

"Tidak akan. Gelang ini terkunci dengan baik di tanganmu," Li Huan merendahkan kelopak matanya. "Jaga ini baik-baik untukku."

Chao Xing mendengar suara itu berubah menjadi dalam, tidak bisa untuk tidak mengangkat pandangannya pada Li Huan yang berdiri di depannya. "Baik..."

The Morning StarWhere stories live. Discover now