bagian 51| Rahasia Arga

3.9K 256 18
                                    

Hati itu tidak bisa dipaksakan, dan cinta tidak bisa dibagi. Jika iya maka itu adalah penyesalan yang tertunda.

***

"Maksut lo?"

Arga tertawa sumringah, "Lo pikir gue lupa sama Sena?"

"Tunggu tunggu, jadi lo pura pura? Bangsat lu tolol. Sena selama ini sakit hati sedangkan lo malah enak enakan sama Aurel!!" Suara Albar naik satu oktaf, ia tak habis pikir dengan jalan fikiran Arga.

"Gue juga gak mau itu terjadi. Gue emang amnesia dan jujur gue gak inget kejadian dulu, bahkan Sena"

"Tapi Sena selalu datang dalam mimpi gue, gak masuk akal, tapi itulah kenyataannya. Gue suka sama Sena hanya karna mimpi"

Arga menghela nafas sebentar, "Dan akhirnya gue nanya ke Mamah, siapa cewek yang ada di mimpi gue. Mamah ngasi tahu, dia bilang Sena tinggal di Bandung. Gue sempat putus asa. Tapi Tuhan ngasi gue waktu. Lo ingat saat ada seleksi pertukaran pelajar?"

Albar hanya mengangguk, ia masih tersulut emosi namun mencoba untuk tenang dan mendengar cerita Arga yang semakin membuatnya penasaran.

"Lo pikir apa alasan gue belajar giat dan bisa kepilih seleksi? Karna Sena Bar!"

Banyak rahasia yang kini terungkap, tentu saja Albar terkejut. Namun ia juga marah dengan Arga yang merasiakan rahasia besar ini padanya. Selama ini ia seperti orang bodoh yang menyangka bahwa Arga hilang ingatan dan tak ingat apa apa.

"Lo cinta sama Sena tapi pacarannya sama Aurel? Iya? Apalagi sekarang lo dan Aurel bakalan tunangan. Sebenarnya yang ada di otak lo itu apa sih? Batu? Duri? Atau pisau?"

Lagi lagi Arga tertawa pelan, ia membasahkan bibirnya dengan lidah kemudian menarik nafas pelan dan lanjut bercerita "gue gak ada niat sama sekali macarin Aurel, apalagi sampai nikahin dia"

"Bajingan!"

Bug

Bug

Bug

Tiga bogeman Albar berikan pada Arga, bagaimana tidak? disini Arga seperti seorang pria yang tengah memainkan hati dua cewek sekaligus.

"Jadi maksut lo apa? Lo gak mikirin gimana perasaan Aurel? Atau orang tuanya? Gila lo!" Bentak Albar lagi dan lagi.

"Arga gak salah, saya yang salah"

Ucapan lantang dari pria paruh baya yang benghampiri mereka itu membuat keduanya menoleh.

"Maksut om?" Tanya Albar dibuat semakin bingung, ya dia adalah Martin, ayah Aurel, Sena dan Raka.

Sedangkan Arga hanya diam, ia kemudian duduk dikursi yang berada didekatnya.

"Saya yang menyuruh Arga untuk pacaran dan pura pura suka sama Aurel. Saya tau saya salah, dengan tega saya relakan hati Sena hanya karna hati Aurel. Saya adalah ayah yang buruk"

"Aurel punya trauma, dan hanya saya, Arga dan keluarga yang tau. Dulunya Aurel adalah anak yang sering kena buly di NewYork karna penampilannya yang sederhana walaupun memiliki uang yang banyak. Dia di buli, di jebak dan yang lebih parah lagi dia sempat didorong ke jurang. Setelah kejadian itu dia pulang ke Jakarta dan hanya Arga teman yang dia punya, dia gak mau dengan siapa siapa. Hidupnya seolah bergantung dengan Arga. Kasih sayangnya begitu besar"

Rain And Tears [Proses Revisi]Kde žijí příběhy. Začni objevovat