11. Berangkat Bareng

Mulai dari awal
                                    

       "Aku mau pulang," ucap Kirana.

       "Ayo pulang, tenang udah gue bayar kok administrasi nya," Kirana menatap Virgo lalu ia mengangguk.

      "Tapi dokter bilang, harus istirahat dulu!"

      "Udah nggak usah lebay, pulang aja sih nggak parah juga," Raihan mengepalkan tangannya. Menurutnya Virgo itu orang yang tidak tahu terimakasih.

      Sebelum mengantar Kirana pulang, Raihan mampir dulu ke apotik untuk membeli salep. Di dalam mobil hanya ada Kirana dan Virgo, membuat suasana menjadi canggung. Virgo melirik Kirana yang sedang memegangi punggungnya sambil meringis pelan. Berusaha bersikap bodo amat Virgo mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Raihan masuk ke mobil membawa plastik berisi salep lalu ia berikan ke Kirana.

      Sampai di rumah Kirana, lagi-lagi Raihan membantu Kirana. "Makasih ya," Raihan hanya mengangguk.

      "Ayo gue anter masuk kedalam rumah," Kirana menggeleng.

       "Nggak usah, kamu, pulang aja terus istirahat. Kan kamu belum sembuh."

      "Tapi-"

      "Pulang aja sana, udah di usir juga," sindir Virgo.

      "Lo aja sana yang pulang!"

      "Gue kan nunggu temen gue jemput, sana pulang pake mobil lo yang murah itu," ucap Virgo sambil menunjuk mobil milik Raihan menggunakan dagunya.

      "Udah-udah jangan ribut, Rai kamu pulang aja ya."

      Raihan mengangguk, sebelum masuk ke dalam mobil, Raihan tersenyum sambil melambaikan tangannya. Kirana menggelengkan kepalanya lalu ia menatap Virgo yang berdiri di sebelahnya sambil bermain handphone.

      "Makasih ya, udah nganter aku ke rumah sakit dan bayar administrasinya. Nanti kalau ada uang aku bakal kembaliin," ucap Kirana.

      "Nggak perlu, lagian duit gue masih banyak."

      "Aku masuk dulu ya," saat Kirana membuka gerbang, Virgo mencekal tangannya.

      "Eh, tunggu, enak banget lo bisa langsung masuk rumah terus istirahat lah gue harus nunggu sendirian di sini, mana banyak nyamuk lagi. Gue nggak mau di gigit nyamuk sendirian, lo juga harus ikut digigit nyamuk!"

      'ini beneran Virgo? Tumben banyak ngomong,' tanya Kirana dalam hati.

      "Apa lo lihat-lihat!!" ucap Virgo sewot.

      'Ternyata bener dia, Virgo. Huh nyesel sempet ragu kalo orang di samping aku bukan Virgo," ucap Kirana dalam hati.

      Ibu Yuli keluar rumah saat mendengar suara mobil pergi. Wajahnya memerah, melihat Kirana dengan seseorang yang tentu saja bukan Raihan. Yuli tidak suka jika Kirana mempunyai teman, apalagi temannya lelaki. Dengan sengaja Yuli memukul punggung Kirana agak keras. Kirana menjerit sambil memegang punggungnya. Virgo yang melihat itu hanya diam, jujur saja ia sangat terkejut.

      "Gitu aja lebay! Kamu tuh gimana sih perginya sama Raihan kok pulangnya sama orang lain," omel Yuli. Kirana hanya menunduk sambil terus memegangi punggungnya. Yuli menatap Virgo sinis, begitu pula Virgo.

      "Kamu! Anak nggak sopan itu kan! Ngapain kamu di sini?!"

      "Gue nganter anak lo, punggung dia sakit jadi jangan pukul dia lagi."

      "Kamu memang nggak ada sopan santunnya ya! Saya lebih tua dari kamu, jadi coba berbicara yang benar!!"

      "Anda menyuruh saya berbicara sopan, tapi apakah ucapan anda sopan?! Anda selalu berbicara keras dan kasar!"

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang