12. Pingsan

18K 1.2K 43
                                    

      "Bapak siapa? Mau ngapain?" tanya Virgo kepada seorang bapak-bapak yang ia kira mengikutinya. Bapak itu berdiri lalu menyatukan kedua tangannya sambil membungkuk, meminta maaf karena berteriak keras dan bertingkah seperti mengikuti Virgo yang membuatnya merasa tidak nyaman.

      "Maaf den, saya hanya tukang kebun baru di sekolah ini," jawab bapak tadi yang ternyata tukang kebun baru.

      "Tapi, kenapa bapak kayak ketakutan ngeliat saya?"

      Bapak tukang kebun itu tersenyum lalu ia menunduk. Mencurigakan.

      Saat bapak tukang kebun akan berbicara, tiba-tiba Aron datang, membuatnya mengurungkan niat untuk berbicara. Virgo mengusap-usap hidungnya, beberapa detik kemudian ia bersin tepat di depan wajah Aron. Virgo tertawa lalu mengejar Aron yang berlari ke arah toilet untuk membasuh wajahnya yang terkena semburan kuman dari Virgo.

      "Bos, lo nggak mau minta maaf sama gue gitu?" tanya Aron, Virgo menggeleng. "Emang gue salah apa?" tanya Virgo.

      Aron menghela nafas, percuma meminta Virgo untuk mengucapkan kata maaf, yang pasti Virgo tidak akan mengucapkannya. Aron dan Virgo duduk di bangku panjang dekat toilet cowok.

      "Tadi lo ngomong sama siapa sih Bos, kok gue kayak baru liat orang tadi?"

      "Tukang kebun baru."

      "Tumben? Emang ada masalah sama tuh orang?"

      "Nggak ada sih, tapi tuh orang kayak mencurigakan."

      "Maksud lo?"

      "Banyak tanya lo, upil asin!"

      "Yee ditanya benar-benar malah ngatain, kuy lah ke kelas nggak sabar nih mau ketemu yayang bebeb," ucap Aron sambil terkekeh.

                                  👑

      Di dalam kelas, Kirana dan Amel sedang mengerjakan soal-soal yang ada di LKS dan buku paket. Itu juga ide Kirana, Amel mah ngikut aja. Amel menengok ke belakang, ia tersenyum lalu memegang tangan Kirana, membuat Kirana menatap Amel.

      "Kenapa?" tanya Kirana, membuat Amel menunduk malu.

      "Kiran, itu Arka kok ganteng banget ya," ucap Amel sambil terkekeh.

      "Kamu suka ya, sama Arka?"

      "Ihh Kiran, Amel kan udah pernah bilang kalo Amel suka sama Arka, Kiran lupa ya?" ucap Amel. "Bukannya Amel cuma ngomong suka sama seseorang dan nggak nyebutin siapa namanya ya," ralat Kirana, membuat Amel tertawa pelan.

      "Oh iya, lupa. Tapi janji ya Kiran jangan bilang siapa-siapa kalo Amel suka sama Arka."

      "Iya, nggak bakal bilang kok."

      Mata pelajaran pertama adalah pendidikan Agama, tapi hari ini guru yang mengajar tidak hadir karena sakit. Dan hanya di beri tugas untuk merangkum. Karena rangkuman tidak di kumpulkan, banyak siswa yang tidak menulis.

      Kirana yang sedang merangkum tiba-tiba kaget karena ada seseorang yang yang melempar buku tulisnya. Siapa lagi kalau bukan Virgo yang melakukannya. Kirana yang tahu apa maksud Virgo, hanya mengangguk. Melihat Kirana mengangguk, Virgo dan teman-temannya keluar kelas.

      Baru beberapa menit Virgo dan teman-temannya keluar, kini Clara menghampiri Kirana. Clara, memandang Kirana dari atas sampai bawah. Ia menatap Kirana seakan-akan jijik.

      "Maksud Clara natap Kirana kayak gitu tuh, apa ya?" tanya Amel tidak terima.

      "Apa sih lo! Cewek manja!"

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang