8. Hujan

17.8K 1.4K 58
                                    

^KING BULLIYING^

Kirana menunduk dan terus saja diam. Virgo memegang dagu Kirana, buru-buru ia menjauhkan tangannya dari dagu Kirana. Virgo merasa sudah tak waras karena ia berani memegang dagu orang kampungan seperti Kirana.

"Angkat kepala lo!"

Virgo menatap mata Kirana lekat. "Lo punya hubungan khusus sama Raihan?"

Kirana menggeleng pelan.

"Percuma punya mulut tapi gak digunain buat ngomong!" sinis Virgo.

"Aku cuma temenan sama Raihan," jawab Kirana.

"Lo temenan sama Raihan, berarti ada peluang buat lo jadi mata-mata geng Dacklar dong," Virgo menatap Kirana remeh.

"Kamu nuduh aku jadi mata-mata?"

"Udah tau nanya, dasar bodoh."

Kirana mengepal kan tangannya. Bersabar dan mengalah, adalah hal yang selalu ia lakukan jika berhadapan dengan iblis di depannya ini.

"Loh, ngapain lo disini?!"

Kirana dan Virgo sontak menoleh ke arah Raihan. Ya karena khawatir, Raihan menyusul Kirana di toilet.

"Lo nggak papa kan?" tanya Raihan, Kirana menggeleng.

"Maksud lo nanya dia nggak papa tuh apa?!"

"Ya santuy dong, nggak usah ngegas."

"Udah-udah, Rai kita pulang aja," ajak Kirana.

Virgo mencekal tangan Kirana, lalu menarik nya hingga Kirana hampir jatuh.

"Urusan kita belum selesai!"

Raihan melepaskan cekalan Virgo di tangan Kirana. "Jangan kasar dong sama cewek!"

"Mau sok jadi pahlawan heh! Gue masih ada urusan sama dia."

Virgo mendekat ke Kirana. "Ikut gue!"

Dengan teganya, Virgo menyeret Kirana agar ikut dengan nya. Raihan langsung berlari dan memberhentikan Virgo.

Virgo yang sudah sangat marah, langsung memukul perut Raihan. Orang-orang yang melihat itu, segera memisahkan Virgo dan Raihan, ada juga yang sedang memanggil securiti.

Raihan memegang perutnya sambil meringis.

Virgo tak menghiraukan Raihan yang kesakitan. Virgo membawa Kirana keluar dari mal.

Kirana berdoa tanpa henti sejak Virgo mengendarai motor nya. Virgo seperti kesetanan, mengendarai motor dengan kecepatan di atas rata-rata, bahkan sempat menyerempet spion mobil yang ia salip tadi.

Virgo tersenyum saat melihat Kirana menangis dari spionnya. "Dasar penakut," ucap Virgo lirih.

Kirana memejamkan matanya saat Virgo menerobos lampu merah. Demi apapun Kirana sangat takut. Bahkan tangan dan kaki nya bergetar.

Virgo mulai mengurangi kecepatan berkendara nya, karena tiba-tiba hujan turun. Virgo masih waras untuk tidak ngebut saat aspal sudah basah oleh air hujan.

"Turun!" teriak Virgo.

Kirana segera turun dari motor lalu ia berteduh di halte. Virgo memarkir kan motornya di tepi halte. Banyak orang di halte ini, mereka juga memandangi Kirana yang sudah basah kuyup. Ya hanya Kirana yang basah kuyup sedangkan Virgo tidak karena Virgo menggunakan jaket.

Saat ada bis datang, orang-orang langsung masuk ke dalam bis. Yang tersisa hanya Kirana dan Virgo.

Kirana mengusap-usap lengannya, sesekali meniup ke dua telapak tangannya. Virgo duduk dengan santai di halte sambil memainkan handphone nya. Ia tak peduli jika Kirana kedinginan.

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang