32. Kecewa

18.9K 1K 24
                                    

Kirana mendongak menatap Raihan yang lebih tinggi darinya. Sudah seminggu ini Kirana memang lebih sering main ke rumah Raihan. Mungkin hari ini, hari terakhir Kirana bisa bertemu Raihan karena besok Raihan harus pergi ke luar negeri.

"Mau beli makan dulu nggak?" Kirana mengangguk, Raihan menepuk pelan pucuk kepala Kirana.

Setelah makan Raihan mengajak Kirana berjalan memutari alun-alun sambil membeli berbagai makanan. Raihan mengusap saus yang menempel di dekat bibir Kirana menggunakan ujung kaosnya.

"Eh, kaos kamu jadi kotor dong."

"Nggak papa, lo kalo makan jangan belepotan ya nanti siapa yang bakal ngusapin kayak gue tadi?"

Kirana tertawa pelan begitupula dengan Raihan. Semakin melihat tawa Kirana rasanya Raihan enggan pergi menjauh dari gadis di sebelahnya ini. Tapi lagi-lagi Raihan harus meyakinkan hatinya agar tidak egois. Sudah cukup membuat sifat seseorang menjadi tidak baik karena mulutnya. Raihan yakin kalau hanya Kirana yang bisa merubah sifat buruk seseorang itu.

"Hubungan lo sama Virgo sekarang gimana? Virgo perlakuin lo dengan baik kan? Dia nggak macam-macam kan?" tanya Raihan, dia hanya ingin memastikan saja.

"Virgo baik kok sama aku, bahkan sekarang dia udah kayak kakak aku sendiri. Virgo selalu jagain aku dimana pun."

"Bagus deh, gue jadi tenang kalo besok pergi."

"Tapi kamu nanti ke Indonesia lagi nggak?"

"Nggak tau, tapi bakal di usahakan demi ketemu elo," ucap Raihan sambil terkekeh.

Tidak sengaja Kirana menoleh ke belakang dan sangat terkejut saat melihat ada Virgo berdiri di samping tiang lampu sendirian. Kirana menarik tangan Raihan lalu menghampiri Virgo.

"Hai Virgo apa kabar?" tanya Raihan.

"Baik, dan bakal lebih baik kalo Kirana pulang ini udah malam. Mama gue khawatir dan gue diomelin terus dari tadi."

"Maaf gara-gara aku, kamu jadi diomelin tante Vina."

"Ya udah, ayo pulang gue anter," ajak Raihan tapi di tahan Virgo.

"Biar Kirana pulang sama gue aja, lo bukannya besok mau pergi kan. Sana istirahat biar nggak terlalu capek."

"Iya Raihan, aku sama Virgo aja ya."

Raihan mengangguk lalu dia jalan menuju motornya, sedangkan Kirana mengikuti Virgo. Kirana kira Virgo akan pergi ke parkiran dimana mobil Virgo terparkir tapi Virgo malah mampir ke kedai es krim dan membeli dua cup es krim rasa coklat dan stroberi.

Virgo memberikan cup es krim rasa coklat untuk Kirana tapi Kirana menggeleng akhirnya kedua es krim itu Virgo makan sendiri. "Kapan kita pulang?"

"Sorry jadi lama, ayo pulang."

Virgo menghela nafas pelan, sepertinya Kirana tidak mau berlama-lama bersamanya. Di dalam mobil hanya ada keheningan. Virgo fokus menyetir sedangkan Kirana fokus menatap keadaan jalanan melalui jendela mobil. Tiba-tiba rintik-rintik hujan mulai turun, Kirana senang melihat hujan tapi tidak dengan Virgo. Karena hujan selalu mengingatkan dia pada sahabatnya yang telah pergi untuk selama-lamanya.

"Lo cerita sama Raihan kalo lo tinggal di rumah gue?"

"Iya, maaf ya aku nggak bisa jaga rahasia."

"Nggak papa, itu bukan masalah besar tapi jangan sampai banyak orang tau gue males pasti nanti banyak yang tanya-tanya."

"Kamu udah makan apa belum?"

"Belum, gue nggak sempat makan karena terlalu khawatir sama lo." batin Virgo.

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang