🍒 Selamat Datang Cinta

Start from the beginning
                                    

Roda kembali berputar, kehidupan berjalan sebagaimana pelaku dalam kehidupan memilih jalannya masing-masing untuk bisa menikmati kehidupannya. Demikian pula Adonia dan Adora. Sama-sama berangkat pagi, namun bedanya jika Adonia begitu memperhatikan penampilannya sesuai dengan standar yang diberlakukan oleh kantor dimana dia bekerja. Sedangkan Adora cukup dengan pakaian simpel yang menunjukkan siapa dirinya serta sopan untuk melayani konsumennya atau jika dia sedang berada di kasir.

"Ma, sepertinya warung kita ini harus mulai di renovasi."

"Maksud kamu?"

"Sayang jika letak strategis warung kita tidak kita pergunakan dengan sebaiknya. Dekat dengan perkantoran juga kampus yang mahasiswanya sering sekali mencari tempat untuk bisa ngobrol sambil mengerjakan tugas dengan nyaman. Mengapa tidak kita coba untuk membuatnya di lantai atas. Belakang juga bisa kita manfaatkan untuk smooking area sehingga mereka tidak terganggu dengan adanya asap. Free wifi dan juga pendingin ruangan sepertinya sangat perlu untuk menambah konsep nyaman warung makan kita." Adora membicarakan idenya kepada mama dan ayahnya ketika suasana warung makan sedikit lengang.

Pangsa pasar mereka memang kebanyakan para pekerja juga mahasiswa. Sebenarnya suasana yang sekarang sudah cukup nyaman hanya saja tidak ada pembedaan ruangan privat ataupun bebas. Demikian juga dengan bebas asap rokok karena masih belum ada pendingin ruangan yang terpasang.

"Bukankah yang terpenting rasa, Dik?"

"Benar Ma, hanya saja mengingat jaman sekarang sudah banyak orang yang makan di luar bukan hanya tentang rasa melainkan juga yang menawarkan tempat serta kenyamanan fasilitas, terlebih dengan konsep kekinian yang instagramable tentu membuat mereka akan dengan senang hati mengepost saat-saat dimana menikmati makan di warung kita. Dengan kata lain bahwa mereka dengan senang hati melakukan promosi cuma-cuma tanpa kita minta." Adora mencoba menjelaskan kepada orang tuanya. Wajar jika konsep pemikiran mereka berbeda, karena tempaan zaman yang membuat mereka berbeda pandangan.

"Bagaimana Yah?" tanya Shafira mencoba meminta pendapat suaminya. Ayah Adora memang pegawai negeri sipil yang bekerja hingga hari jumat, selebihnya Amran sering membantu di warung jika weekend tiba.

"Tidak ada salahnya, namun yang perlu kita hitung kan tetap biaya renovasi semua yang Adora katakan tadi."

"Nah kalau itu mungkin Ayah bisa sharing dengan Kak Donia seperti apa, bagaimana dan berapa biayanya. Dia pasti memiliki teman di kantor yang bisa menghitung kasar seperti yang kita inginkan."

"Benar juga itu usulan Dora, Yah."

Singkat cerita akhirnya keluarga Adonia berhubungan baik dengan Aiden. Salah satu insinyur sipil yang juga merupakan tim arsitektur, teman Adonia di kantor. Dan ternyata kedekatan itu bukan hanya membawa kebaikan untuk keluarga namun juga kisah asmara antara Aiden dan Adonia. Mereka akhirnya jatuh cinta seiring dengan kebersamaan mereka di kantor dan di luar kantor.

Hingga dua tahun berlalu dan seluruh pembangunan renovasi warung makan miliki keluarga Adonia selesai, hubungan keduanya semakin menampakkan titik keseriusan dengan perkenalan kedua belah keluarga.

Adonia tampak begitu bahagia kala seluruh keluarga memberikan restu untuk hubungan mereka. Demikian halnya dengan Aiden, hanya dengan melihatnya bagaimana caranya laki-laki itu menatap Adonia semua orang tahu bahwa dunia Aiden memang berpusat kepada Adonia.

"Oh ini saudara kembarnya Donia?"

"Iya Tante, saya Adora saudara kembarnya Adonia."

"Sama cantiknya."

"Alhamdulillah, Tante. Terima kasih tapi saya tidak punya uang receh untuk pujian itu." Adora mencoba untuk mengakrabkan diri dengan calon mertua kembarannya hingga membuat sang calon ibu mertua untuk Donia tertawa hingga nyaris mengeluarkan air mata.

Kumpulan CerpenWhere stories live. Discover now