PART 40 || MASA LALU AIRLANGGA

20.4K 2.4K 2K
                                    

Hola!

Absen dari jam berapa kalian baca yuk!

Jangan lupa vote banyak-banyak dan juga komentar!

Enjoy ❤️🖤❤️

***

Tidak pasti orang yang Tuhan hadirkan untukmu adalah teman hidup bagimu. Terkadang, dia datang hanya untuk memberikan pelajaran hidup. - Airlangga Marcus Handoko

Nolan mengerti jika ia memang hanya pengacau. Tidak dirumah, tidak bersama sahabatnya, ia hanyalah perusak suasana. Hatinya masih belum bisa menerima bagaimana Gemini dengan mudah melupakan dirinya. Bersikap tidak mengenalnya, dan mengumbar kemesraan dengan pacar barunya.

Hidup gadis itu sudah terlihat bahagia, sementara dirinya? Kacau balau.

Nolan baru mengeluarkan kunci motor dari saku jaketnya saat seseorang berdiri di sampingnya. Bukan hanya seseorang, tetapi beberapa orang seperti mengelilinginya. Ia menoleh melihat orang yang berdiri di sampingnya. Dengusan serta senyum sinis terpatri di bibir Nolan.

"Hai, Jeff," ujar Nolan.

"Setelah buat anak buah dan sekutu gue berkurang, lo pikir bisa hidup tenang kayak gini?" desis Jeff.

Nolan terkekeh, "hidup gue nggak pernah bisa tenang, bro. Kalau itu yang lo khawatirin, lo bisa bahagia sekarang."

"Gue nggak heran, liat gimana kelakuan keluarga iblis lo itu," kata Jeff. "Ikuti kami!" ujarnya.

"Kalau gue nggak mau?" tantang Nolan menatap Jeff remeh.

Merasakan tantangan itu, Jeff mendekatkan wajahnya membisikkan sesuatu di dekat telinga Nolan. "Gue tau cewek itu ada di dalam restoran sekarang. Lo mau dia yang gantiin posisi lo?"

Ekspresi wajah Nolan berubah seketika, ia melirik tajam pada Jeff. "Darimana lo tau?!" desisnya.

"Apa yang nggak bisa gue tau?" ujar Jeff meremehkan, "sekarang naik motor lo dan jangan coba-coba buat kabur! Pacar lo- ah tepatnya mantan pacar lo, yang bakal dapat akibatnya."

Kedua telapak tangan Nolan terkepal kuat. Ia melihat anak buah Jeff masih berada di sisinya saat lelaki itu lebih dulu pergi ke motornya. Nolan memejamkan mata sesaat, ia mengambil helmnya kasar.

Mau tidak mau, ia harus menuruti kemauan Jeff. Tidak akan ia biarkan lelaki itu menyentuh dia, bahkan seujung kukunya sekalipun tidak akan Nolan biarkan. Saat ia hendak memakai helm, sudut matanya melirik ke arah pintu restoran. Di sana ada Junior yang terkejut melihat ia dikerumuni anak-anak Averon. Nolan yang tahu apa yang ada dalam pikiran sahabatnya langsung menggeleng pelan, menghentikan pergerakan lelaki itu yang ingin maju.

"Cepet!" ujar satu anak Averon mendorong pundaknya.

Nolan kembali melanjutkan memakai helm dan menunggangi motornya. Ia pergi dengan kawalan anggota Averon di samping kanan, kiri bahkan depan dan juga belakang motornya. Jeff, lelaki itu yang paling depan mengendarai motornya. Nolan sangat mengerti jika posisinya sekarang dalam bahaya, tapi jika memang ia harus berakhir di tangan Jeff, maka ia akan menerimanya.

Tidak lama, mereka memasuki markas Averon. Motor mereka terparkir di luar gedung yang lebih mirip ruangan lapangan basket tua. Nolan turun diikuti oleh beberapa anggota Averon yang mengawalnya. Ia masuk ke dalam dengan dorongan di punggungnya. Matanya menelusuri anggota Averon yang sempat menjadi bulan-bulanannya saat tawuran berada di tempat ini. Menatapnya seakan siap untuk melakukan balas dendam.

"Lo suka tempatnya? Tempat ini bakal jadi sejarah buat kematian lo," ujar Jeff tertawa kecil menatap Nolan.

"Lo mau bunuh gue?"

My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]Where stories live. Discover now