PART 5 || TENTANG JUPITER DAN PEMBELAAN GEMINI

27.9K 3.1K 611
                                    

"Diam itu emas.
Bagiku, diam adalah neraka."

- Gemini Kalista Maharani -

***

"Jadi, apa jawabannya?"

Nolan menatap gadis di depannya yang sekarang masih terkejut. Matanya membelalak dan membuat bola mata berwarna cokelat karamel di dalamnya terlihat jelas oleh Nolan. Sekali lagi, ia mengakui jika ada beberapa hal dari Gemini yang ternyata jika dilihat lebih seksama sangatlah indah.

Seperti bintik cokelat samar di bagian hidung dan pipi, lalu kemudian sekarang bola mata yang seakan bersinar mampu memantulkan wajah dari dirinya yang masih menatap gadis itu dekat. Baru empat hari, ia mengamati Gemini dengan jelas dan sudah menemukan dua hal menarik dari gadis ini. Jika lebih, apa saja yang bisa ia temukan setelahnya?

"K-kak ... Aku ... Aku ..."

Nolan sedang berharap penuh menunggu jawaban Gemini, lalu kemudian tangannya mengambil ponsel di saku, hendak menekan fitur perekam suara di dalam layar. Ia sudah bersiap jika Gemini menerima dirinya. Ia kembali melihat ke arah gadis yang masih berusaha untuk mengeluarkan suaranya demi menjawab tiga kata pertanyaannya.

"Aku ..."

"Iya?" ujar Nolan menunggu.

"Aku ..."

"Aku apa Gemini?"

"Aku ..."

Nolan memejamkan matanya, ia pikir akan ada jawaban setelahnya, tetapi ternyata masih dalam kata 'aku'. Emosinya tidak bisa terbendung lagi, gadis ini, selalu saja bisa membuatnya seperti kehilangan akal.

"Sial! Gue udah berusaha tahan emosi yah?! Lama-lama gue cekik juga lo! Jawab iya atau nggak aja pake segala aku-aku mulu!" Nolan menarik mundur tubuhnya sambil menyugar rambut frustasi akan jawaban yang tidak kunjung keluar dari mulut Gemini.

"M-maaf, Kak. Soalnya aku---"

"Aku, lagi?!" Nolan membentak Gemini untuk kesekian kalinya. "Udah deh, jawab aja! Lo mau atau nggak, jadi pacar gue?! Kalau nggak, berarti lo harus ganti rugi sekarang juga. Kalau iya, gue bakal anggap ganti rugi lo lunas!"

Nolan tahu kalau melakukan ini sama saja cara yang licik, namun ia tidak punya banyak waktu lagi. Sisa satu minggu sebelum ia benar-benar kalah dari Gilang. Bagaimana pun, ia harus bisa membuat Gemini mau menjadi pacarnya. Bahkan jika harus memaksa gadis ini sekalipun.

"Gimana?"

"Aku ma---"

Belum selesai ucapan Gemini, suara ponsel Nolan berbunyi nyaring. Gadis itu berhenti berbicara dan melirik ke arah ponsel yang menyala. Nolan yang sudah benar-benar diambang batas kesabaran rasanya ingin membanting ponselnya ke lantai. Ia memejamkan matanya lagi, namun kali ini dengan wajah lebih merah dari sebelumnya. Kesal.

Dengan bersungut-sungut, ia menyuruh Gemini memegang piring tempat jagungnya secara paksa. Ia kemudian berdiri dan mengangkat telepon yang mengganggunya agak jauh dari tempat dimana Gemini duduk. Nolan bersumpah, jika lelaki yang tengah meneleponnya ini hanya ingin berbicara hal yang tidak penting, maka ia akan membuatnya sangat menyesal.

"APA, BANGSAT?!" bentak Nolan.

"Sialan! Gue udah yakin lo bakal marah-marah ditelepon, tapi bukan itu yang mau gue bahas. Mending lo balik ke markas sekarang, Lan! Ada masalah!"

Suara dari seberang teleponnya terdengar terkejut sekaligus gelisah. Nolan bisa merasakannya karena tidak ada basa-basi dalam percakapan lelaki itu.

My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]Where stories live. Discover now