PART 4 || PERMINTAAN MAAF

28.2K 3.2K 564
                                    

"Kata maaf walau hanya terdiri dari empat huruf, namun itu sangat berarti."

- Gemini Kalista Maharani -

***

Suasana markas Jupiter terasa ramai seperti biasa. Sabtu ini, tepatnya di malam minggu memang banyak anak-anak Jupiter yang akan datang ke markas. Lebih banyaknya mungkin anak-anak yang masih jomblo alias belum memiliki pasangan. Mereka lebih senang menghabiskan waktu di markas daripada harus menyendiri di rumah.

Markas ini terbagi menjadi tiga bagian. Lantai pertama untuk anak-anak yang hobi mural. Lalu lantai kedua dibagi menjadi dua. Sebagian ruangan digunakan untuk tempat menongkrong. Ada tv, sofa, speaker musik, tempat bermain billiard, serta basket. Semua itu adalah sumbangan dari Kapten mereka terdahulu di angkatan 52 sebelum Samudera, yakni Antariksa Sabhara, anak dari keluarga pengusaha sukses.

Sebagian ruangan lagi digunakan untuk tempat Petinggi Jupiter. Biasa digunakan untuk berdiskusi atau rapat. Ruangan itu khusus hanya bisa dipakai para Petinggi saja. Anggota lain tidak boleh sembarangan masuk ke dalam jika tidak ada izin dari Petingginya. Ruangan itu dibatasi kaca yang dapat ditutup menggunakan tirai, karena ruang Petinggi berbatasan langsung dengan tempat anak-anak bermain.

Kali ini, Nolan tengah bersama dengan Junior dan Anggara yang sedang asik menyodok bola berwarna-warni dengan sebuah tongkat kayu di sebuah meja panjang di papan berwarna hijau. Sementara Gilang, Samudera, dan Bagus pergi bersama pacar atau gebetannya masing-masing. Tersisa-lah mereka bertiga di markas bersama anak-anak lain sekaligus mengawasi mereka sampai jam malam nanti.

"Ngapain lo bengong mulu? Ada masalah?" tanya Anggara yang baru saja menyodok satu bola ke dalam salah satu lubang di meja lalu menatap Nolan yang duduk di sofa dekat meja billiard.

"Nggak," jawab Nolan singkat.

"Udah dari kemarin lusa dia begitu, Ko! Sejak dia maki-maki si cupu di parkiran jadi kebanyakan diem mulu. Lo menyesal atau gimana, Lan?" sahut Junior bersanggah pada tongkatnya memberitahu Anggara yang biasa dipanggil Koko karena lelaki itu memiliki keturunan China.

"Nggak usah sok tau!" bantah Nolan.

"Emang begitu kan? Malem kemarin lo juga diem aja waktu kumpul bareng, terus sekarang lo kayak gini lagi. Kalau menyesal, datengin tuh cupu terus minta maaf. Omongan Lo kemarin keterlaluan banget sih, gue dengar dari Samudera aja geleng-geleng kepala," ujar Junior membidik bola di meja.

"Dia pantes dapetin itu. Gara-gara dia gue harus pake duit dari bokap buat benerin motor. Tabungan gue habis buat beli motor bulan lalu, belum kumpul lagi."

"Bukannya Samudera nawarin buat bayar kerusakan motor lo?" tanya Anggara.

"Nggak enak lah gue! Dia nggak ngapa-ngapain malah mau ganti rugi. Gue pake duit bulanan dari bokap aja."

"Tapi bentar, lo masih ikut jadi petinju ilegal di The Master? Gila! Lo nggak takut ketahuan media apa? Bokap lo wakil menteri loh, Lan."

"Bodo amat! Gue malah punya rencana ngumpulin duit lagi buat kabur dari rumah. Gue kayak burung yang dikandangin di sangkar emas, sialan! Luarnya aja mewah, tapi kalau lo ada di dalam, rasanya tersiksa!"

Anggara tertawa mendengar perkataan sahabatnya. "Aneh lo, Lan! Orang-orang mungkin pengin ada di posisi lo. Hidup enak, nyaman, nggak perlu pusing mikirin duit."

"Nyaman belum tentu bisa buat bahagia," decak Nolan.

"Anjir! Kata-kata lo mantep bener dah!" timpal Junior dengan tawanya.

My Nerd Girlfriend (JUPITER SERIES #2) [REVISI]Where stories live. Discover now