☘️ Dua Puluh Dua ☘️

Start from the beginning
                                    

"Kok wifinya gak terhubung, Vi? Lo ganti ya passwordnya? Pelit banget lo," ceketuk Nindy saat ia menyadari wifi kamar Via tidak terhubung di ponselnya.

Via merampas handphone Nindy lalu ia mengetik passwordnya disana, setelah tersambung, ia mengembalikan handphon tersebut kepada pemiliknya, "Nih," ucap Via.

"Gitu dong, cemilan mana Vi, minuman juga mana, gak enak banget gibah gak ada cemilan atau minuman," cerocos Nindy tak tau diri.

Via mendengus kesal, "Sebentar!" Ia berjalan keluar dari kamar dan pergi kearah dapur, ia mengambil cemilan serta minuman yang ada didalam kulkas, setelah itu ia kembali menuju ke kamar.

"Aduh baik banget sahabat gue," ujar Nindy saat melihat Via masuk kedalam kamar membawa cemilan serta minuman.

"Nindy nginep gak?" tanya Via.

Nindy berpikir sejenak, "Lain kali aja deh kayaknya Vi, soalnya Papa gue lagi keluar kota, kasian Mama gak ada temen ngobrolnya. Ntar malam gue pulang."

"Pakai ojol?"

"Enggak, ntar gue minta jemput supir pribadi aja."

Via mengangguk paham, "Okey."

"Lo semakin jauh ya sama Kak Vendo."

"Maksud Nindy?" Via menaikkan sebelah alisnya.

"Emm maksud gue, lo sama Kak Vendo gak sedekat dulu gitu. Lo yang ngejauhin, atau dia yang ngejauhin sih?" tanya Nindy.

Via berpikir sejenak. Ia yang menjauh, atau Vendo yang menjauh?

Sepertinya, keduanya sama-sama saling menjauhi.

"Via gak tau sebenarnya siapa yang ngejauh," jawab Via.

Nindy diam sejenak, "Tapi tadi Kak Vendo cuek banget sama lo, yang tadi pagi itu, dia ke kelas, nyari Felly, pas tau Felly belim datang dia langsung pergi, tanpa nyapa lo, parah sih, ada yang baru lupa yang lama," ujar Nindy.

"Mungkin Vendo gak liat Via—"

"Gak liat gimana? Udah pasti ngeliat lah, dianya aja yang gak mau nyapa lo. Cuman karena cewek baru itu, dia lupa sahabat lamanya."

Via tersenyum tipis, "Ya udah gak papa."

"Lo mah gak papa mulu, Vi. Sekali-sekali tegasin dong orang modelan kayak gitu, kalau dibiarin yang ada ngelunjak."

"Lagian ya, gue heran, kok bisa-bisanya Kak Vendo suka sama Felly, gadis yang baru ditemuinya. Sedangkan lo? Yang udah kenal belasan tahun, tapi dia gak suka sama lo, heran gue, apa Felly pelet Kak Vendo ya?" ceplos Nindy asal.

"Nindy!" tegur Via, "Gak boleh begitu."

"Maaf hehe," cengir Nindy, "Abisnya gue kesel banget. Udahlah Vi, bukannya lebih bagus ya kalau Kak Vendo ngejauhin lo, jadi lo lebih mudah kan ngelupain dia?"

Via terkekeh pelan, "Masa Via ngelupain sahabat Via sendiri sih."

"Yaelah, dia aja gak peduli sama lo, ngapain lo peduliin dia. Udahlah Vi, cari cowok lain aja, apa mau gue bantu cariin? Gue banyak loh kenal sama cogan dari Sekolah lain, mau gak?" tawar Nindy sekaligus menggoda Via.

Via tertawa kecil, "Apaan sih Nin, Via gak mau pacaran."

"Lah, siapa yang nyuruh lo pacaran? Just for fun aja Vi, biar lo bisa lupain Vendo," sahut Nindy.

"Terserah Nindy aja deh."

"Dari awal, sebenarnya gue udah tau Vi kalau lo itu nyimpan rasa sama Kak Vendo, cuman gue pura-pura bego aja," ujar Nindy santai.

Via tersenyum canggung, ternyata sahabatnya sudah mengetahuinya, baguslah, jadi ia tidak perlu menceritakan lagi.

"Vi—" Nindy memegang kedua pundak Via, "Wajar kok kalau lo itu suka sama Kak Vendo, wajar banget malah. Kalian kan deket udah belasan tahun, apalagi perhatian Kak Vendo ke lo itu berlebihan, jadi wajar kalau lo baper."

Nindy melepaskan kedua tangannya dari pundak Via, ia tersenyum kearah Via, "Semangat ya, semangat move on, kalau lo ada masalah apapun itu, cerita aja sama gue atau Sandra, kita kan sahabat lo."

Via tersentuh mendengar kata-kata Nindy, ia sangat beruntung memiliki sahabat seperti Nindy dan Sandra, sahabat yang sangat perhatian kepadanya, selalu mendengarkan keluh kesahnya.

"Makasih udah nyemangatin Via, makasih udah mau jadi sahabat Via."

"Sama-sama Vi. Huft... sayang banget Sandra gak ikutan."

"Iya nih gak seru banget gak ada dia."

"Hmm, dia lagi ada acara keluarga, makanya harus langsung pulang, gak boleh kelayapan dulu, hahaha."

"Iya, nanti main kerumah Via lagi ya, soalnya Via bosen banget dirumah gak ada Mama sama Papa, cuman ada Arga, itupun dia sibuk sama kegiatannya sendiri."

Nindy tersenyum, "Oke! Nanti gue kesini lagi, bareng Sandra."

"Oke."




















Hy guys?
Maaf ya, kemungkinan aku bakal slow update karena aku udah mulai belajar online👉👈

Tapi tenang aja, kalau ada waktu, aku pasti bakal update secepatnya kok hehe.

Jangan lupa vote comment nya ya guys-!❤️






•••TBC•••

Vendo for Via Where stories live. Discover now