GALANG | 07

20.1K 1.3K 7
                                    

Field trip yang diadakan di sebuah desa terdekat pantai akan dilaksanakan hari ini. Maka dari itu seluruh murid SMA ELANG tengah baris-berbaris guna memperapih kata Bu Berti.

"Git, ini mau sampe jam berapa sih baris-baris gini, kesel banget gue!" bisik Tiara yang tepat baris di belakang Gita.

"Namanya juga BuBer kalo ceramah lamanya mengalahkan kepekaan doi." Tyas mengelus dadanya memasang wajah sedih. Mendengar ucapan Tyas, Tiara memasang wajah ingin muntah.

"Besok kayaknya, liat aja noh udah nyaman kalo megang mic." Gita tertawa pelan.

"Heh! Siapa itu yang bisik-bisik, disangka Ibu nggak denger ya!" suara Bu Berti mengagetkan Gita, Tiara dan Tyas. Bu Berti berdehem, lalu kembali berbicara.

"Telinganya baperan anjir." Dengan tampang polosnya Tyas membuat Gita tertawa pelan sampai bunyi ngik. Tiara langsung menoyor kepala Gita.

"Setelah sampai di sana, jaga ucapan dan tingkah laku itu yang paling penting. Jika ada masalah, segera temui Ibu. Terima kasih, selamat pagi."

"Pagi Bu!"

------

"CINTAKU BUKAN DI ATAS KERTAS, CINTAKU GENTARAN YANG SAMA!"

"BUDI X REVOLUTION PERFORMERCE!"

"AKU SUKA BODI GOYANG BAPAK YANTO, BAPAK YANTO!"

"AKU MASIH TING-TING! EH ENGGA UDAH JADI JANDA!"

"ANJIR JANDA MANA LO?"

Memang berada di bus, apalagi dibarisan paling belakang itu biasanya geng rusuh yang paling heboh. Bisa didengar yang barusan nyanyi, kerjaan Budi. Sudah nyanyi pakai mic seluruh manusia didalam bus akan budek. Abis ini di damprat dari sekolah...

"Kalo Bu Berti sebis sama kita bisa-bisa dijadiin rendang lo, Bud!" teriak Aldo.

Budi tertawa renyah. "Mantep dong anjir!"

Galang yang lebih baik menyumpal kedua telinganya dengan earphone. Matanya mengantuk sekali, pasalnya dari kejadian satu hari yang lalu dimana Gita dan kedua temannya disekap oleh Alvaro. Keesokannya, Gita mendiamkannya padahal sebelumnya baik-baik saja seperti tidak apa-apa.

Tunggu-tunggu...

Galang menggelengkan kepalanya. Menghilangkan pikiran terhadap cewek itu.

Esa yang duduk disebelah Galang, mengerutkan alisnya. "Kenapa lo anjir?"

Galang menggelengkan kepalanya tanpa membuka matanya. "Nothing." Esa hanya mengangguk saja lalu melanjutkan aksi bermain gim hay-day.

"EH, WATI! KALO MAU JOGET KESINI DONG, MASA JEMPOLNYA DOANG YANG JOGET. CIE KETAUAN YA!" teriak Edgar. Wajah Wati sudah merah, ketauan joget diam-diam. Aw malu banged.

"TAU NIH MALU-MALU SI WATI, KAYAK BUDI NIH MALU-MALUIN!" ucapan Aldo membuat yang didalam bus itu tertawa melihat tingkah geng yang satu ini.

------

Pukul sembilan pagi, murid SMA ELANG telah sampai di sebuah Desa dekat pantai yang otomatis mata pencaharian orang-orang di sini yaitu sebagai nelayan.

Gita menatap rumah-rumah warga di sini, memang sangat sederhana tapi Gita yakin di dalamnya pasti terdapat banyak kehangatan, tawa canda tangis menjadi satu dirasakan di dalam satu rumah di sini.

"Ti, Esa di bis satu 'kan. Mana sih kok gue nggak liat?" Tyas membenarkan tali tasnya seraya menuruni tangga bis.

"Itu Yas, doi lo pake kaos item." Tiara menyusul di belakang Tyas. Tyas menemukan dan astagfirullah apa-apaan ini ganteng pisan.

GALANG [SELESAI]Where stories live. Discover now