GALANG | PROLOG

73.6K 3.4K 48
                                    

------

Di dunia ini,
tidak ada satupun yang punya cukup umur untuk merasa cukup siap ditinggalkan orang yang dikasihi.
Sekalipun pergi adalah hal yang pasti.

------

Tangisan seorang gadis di bawah guyuran hujan yang sangat deras bukan menjadi penghalang bagi gadis itu. Gadis itu berjalan menyusuri jalanan, orang-orang yang sedang meneduh di emperan toko melihatnya bingung, buat apa malah berjalan di tengah derasnya hujan malam ini.

Gadis yang memakai sweater abu-abu serta celana hitam. Langkah kakinya menuju sebuah taman yang sekarang ia tidak tahu ada di mana. Ia duduk disebuah kursi panjang, menatap ke arah bawah, gadis itu merasa senang karena di saat hujan seperti sekarang bahwa tetesan air matanya tidak akan bisa terlihat oleh siapapun. Kecuali Tuhan.

"Kenapa Tuhan ambil Ibu gue. Satu-satunya orang yang gue punya dibumi ini. Kenapa Tuhan nggak biarin gue aja yang ngerasain sakit yang Ibu gue rasain. Kenapa nggak gue aja yang mati. Kenapa?!" kata gadis itu diakhiri dengan teriakannya.

Ia tidak peduli jika ada orang yang mengetahuinya sekarang. Hatinya begitu hancur, mengetahui bahwa 2 tahun yang lalu, Ibunya di diagnosis mengidap penyakit leukimia. Dan gadis itu baru mengetahui penyakit Ibunya satu bulan belakangan ini.

"Ibu, maafin Gita. Gita belum bisa jadi anak yang Ibu mau. Gita janji, bakal jadi anak apa yang Ibu mau. Gita sayang Ibu." ucapnya pada diri sendiri.

Gita menatap sepatu converse putihnya yang dipenuhi oleh tanah merah. Baru kemarin, Ibunya Gita di makam 'kan di TPU Jeruk Purut di daerah Jakarta Selatan. Hari ini, Gita kembali datang ke makam Ibunya. Gita tidak masuk sekolah dari kemarin, dan hari ini. Ia lebih baik ke makam Ibunya, ia berpikir hari-hari selanjutnya pasti akan terasa sangat berat tanpa ada sosok Ibunya.

Gita teringat kata-kata terakhir Ibunya.

"Gita, anak Ibu yang cantik. Meskipun kamu sendirian setelah Ibu pergi, kamu harus selalu ingat bahwa Ibu nggak pernah benar-benar pergi. Ibu akan selalu ada dihatinya Gita. Ibu mau kamu jadi anak yang baik, belajar masak, cuci baju, apartment harus rapih, nanti kalau ada tamu berantakan malu dong. Ibu sayang Gita, love you, Nak."

Gita kembali menangis setelah mengingat suara Ibunya yang tidak akan bisa ia dengar lagi sampai kapanpun.

Biarlah malam ini, Gita menangis sepuasnya setidaknya sampai hatinya tenang.

Regita Ayani, sayang Ibu Ayani selalu.

𝖌𝖆𝖑𝖆𝖓𝖌

[Regita Ayani]

[Galang Pramudya]

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

[Galang Pramudya]

AJAK ADEK, TEMEN, PACAR, TEMEN RASA PACAR, PACAR RASA TEMEN, GEBETAN, EMAK, BAPAK, NENEK, KAKEK, OM, TANTE BUAT NONGKRONG DI SINI YAAA! AKU TUNGGU LHO!

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

AJAK ADEK, TEMEN, PACAR, TEMEN RASA PACAR, PACAR RASA TEMEN, GEBETAN, EMAK, BAPAK, NENEK, KAKEK, OM, TANTE BUAT NONGKRONG DI SINI YAAA! AKU TUNGGU LHO!

MASIH BANYAK KEJUTAN DI PART-PART SELANJUTNYA!

SEE U NEXT CHAPTER LUV!

GALANG [SELESAI]حيث تعيش القصص. اكتشف الآن