GALANG | 49

8K 575 5
                                    

“Sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Sakit...”

Galang terjaga dari tidurnya, menatap gadis didepannya yang sedang tidur terusik karena bermimpi. Yang entah kenapa menurutnya, Gita bermimpi seperti orang yang kesakitan. Saat ini ia tengah duduk di kursi samping ranjang gadis itu. Mengompres kening itu dengan kain putih kecil, karena badannya sedikit demam.

Ia mengambil kain itu, dicelupkan ke dalam mangkuk, lalu ia peras dan kembali ditempatkan di kening gadis itu.

Tertidur dan kembali terjaga. Begitu dan seterusnya sejak beberapa jam yang lalu. Demi menjaga agar gadis itu lekas sembuh.

Melirik jam dinding ternyata pukul 2 dini hari. Ia kembali menguap seraya menutup mulutnya.

“Ta, gue makin sakit liat lo gini.” Galang mengusap pipi itu dengan pelan. Karena takut membangunkan cewek itu.

Galang tadi sempat frustasi karena gadis itu tidak mau cerita kepadanya. Kata cewek itu tidak kenapa-kenapa. Tapi ia tidak yakin, seperti ada yang tidak beres, buktinya Gita menangis. Pasti telah terjadi sesuatu. Dan mendengar kata-kata yang diucapkan cewek itu beberapa jam yang lalu, bahwa Gita ditampar. Tapi cewek itu tidak mau bilang siapa yang sudah berani mengotori pipi cantik kekasihnya.

“Tadi sore habis dari makam Mama kita masih ketawa-ketawa. Lo berusaha nguatin gue, Ta.”

Sempat terdiam beberapa saat. Keheningan terjadi di sana. Hanya ada suara jam berdetik dan hembusan napas Gita yang terdengar sedikit tenang. Tidak seperti beberapa menit yang lalu.

“Pipi lo, Ta. Siapa yang berani nampar lo?” Ia mengusap pipi kiri kemerahan itu. Tamparan itu masih berbekas di sana.

Kalian tahu rasanya sesak saat melihat milik kita di sentuh orang lain dengan tidak benar dan baik?

Galang mengetatkan rahangnya, urat-urat di pelipisnya menonjol, begitupun urat-urat dileher serta dengan urat-urat di tangannya yang mengepal. Napasnya perlahan memburu.

“Awas aja sampai bajingan psycopath itu nyentuh lo lagi, gue nggak akan segan-segan untuk melakukan hal yang sama. Kayak dia ngelakuin kejadian kemarin.”

-----

Gita terbangun dari tidurnya. Kepalanya terasa pusing karena kebanyak menangis semalam. Menyesuaikan dengan keadaan kamarnya. Merasa ada yang mengganjal di keningnya, lantas ia mengambil benda itu lalu tersenyum. Matanya menatap ke arah samping, ada seseorang di sana duduk dengan kepala tertoreh ke samping. Kepala itu membelakangi dirinya.

Tangannya terulur mengusap rambut halus itu dengan sayang. Hingga cowok itu bergerak pelan, tapi tidak bangun.

“Ta.. bentar, ya, gue masih ngantuk.” Galang sepertinya mengigau?

GALANG [SELESAI]Where stories live. Discover now