GALANG | 26

10.4K 701 8
                                    















"DOR!"

Gita melirik sinis ke arah orang yang berusaha mengagetkanya. Untung saja ia tidak kaget. Setelah tau siapa, ia menghela napas kesal.

"Cieelahhh baca novel sahabat," ledek Tiara yang duduk disebelah Gita.

"Cieelahhh taunya novel romance sahabat," sahut Tyas. Rasanya Tyas ingin tertawa melihat wajah kesal Gita yang sedang diledek oleh dirinya dan Tiara.

"Ah, berisik banget. Sono ah lu pada pergi dari muka bumi ini!" Balas Gita kesal dan meletakkan novel perpus begitu saja dimeja.

"Ahahahaha, eh Git. Ngomong-ngomong hubungan lo sama Galang gimana sih? Gue liat-liat makin adem aja," celetuk Tiara tiba-tiba.

Tyas mengangguk heboh. "Iya! Jangan-jangan lo berdua udah jadian tapi nggak bilang-bilang kita?!"

"Sssttt! Mulut lo kayak toa," tangan Gita membekap mulut Tyas.

"Heh! Kalian bertiga! Kalo mau ngerumpi jangan di sini. Di studio trans tv sana, rumpi no secret muach!" tiba-tiba saja penjaga perpus marah.

Gita terkesiap. "Iya, Bu. Maaf," tangannya menggeplak paha Tiara dan Tyas yang sedang cekikikan. Bukan karena melihat wajah Gita, tapi karena ucapan penjaga perpus itu yang diluar dugaan. Rumpi no secret muach!

"Dosa lo berdua anjrit," kekeh Gita.

"Sorry," tiba-tiba saja Rafael sudah duduk di sebelah Gita. Jadi gini posisinya. Rafael, Gita, Tyas, Tiara.

"Astaghfirullah mamah!" pekik Tyas lalu dengan cepat ia menutup mulutnya dengan kaget.

Gita menyubit paha Tyas. "Kan, kan kebiasaan lo mah. Udah dibilangin juga." Tyas mengaduh kesakitan, tapi matanya berusaha melihat wajah Rafael.

Melihat itu, Rafael tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya ke arah Tyas lalu Tiara. "Rafael," mereka berdua menerima uluran tangan itu dengan ramah.

"Tunggu-tunggu. Lo berdua temenan?" Tiara memandang wajah Gita dan Rafael bergantian.

Rafael tersenyum tipis. "Well, gue nganggep dia temen. Nggak tau kalo temen lo," ia mengendikkan bahunya. Lantas Gita mendorong pelan lengan Rafael.

"Nggak. Dia bukan temen gue." jelas Gita, ngambek.

"Oke fix." Balas Rafael. Hm bernada.

Tiara melongo melihat itu. "Sehat lo berdua? Dah lah ada apa ini sebenernya, Raf?"

Rafael menatap Tiara. "Sebentar lagi kan uas. Nah, gue bakal jadi tutor kalian bertiga." Ia tersenyum angkuh.

"Cih, sombong amat!" Cibir Tiara dengan kesal. Rafael tertawa pelan. Temen-temennya Rere lucu juga.

"Tau ih, tadinya gue kagum liat lo kayak cowok-cowok di novel. Yang ganteng, pinter ehh taunya sombong." Sahut Tyas tak kalah kesal.

Rafael makin puas sambil menggelengkan kepalanya. "Becanda woi ah elahh. Kocak amat lo berdua, jadi gemes."

Gita yang melihat itu sambil memegang kepalanya, pusing. "Tolong tolong gue mau pingsan." Ia pusing punya 2 sahabat yang gesrek melebihi apapun itu. Ditambah ketemu sama Rafael. Dah lah hancur world.

"Belum belajar aja udah mau pingsan mbanya. Gimana liat soal ya," ledek Rafael.

Emang nih bocah ye. Awal kenal aja dikira manis, anteng eh pas udah kenal bobrok. Apalagi ketemu yang sefrekuensi, dah lah.

"Tertampar diriku ini sahabat." ucap Tyas dengan sedih

"Ini jadi belajar nggak sih anjrit! Kesel gue lama-lama." Gita mengusap wajahnya frustasi. Harus banyak-banyak istighfar menghadapi teman-temannya ini.

GALANG [SELESAI]Where stories live. Discover now