2. Act Weird

2.3K 316 18
                                    

          Sakura melamun sembari memeluk kedua lututnya. Matanya menatap kosong pada tembok kamar. Ino merasa miris dengan keadaan sahabatnya itu. Lima belas menit yang lalu Sakura menelponnya sembari tertawa dan meracau tidak jelas. Tetapi ketika ia sampai di kamar apartment gadis itu justru terus melamun.

Ino menepuk pelan bahu sahabatnya.

"Sakura?"

Tidak ada sahutan.

"Kau kenapa?"

Masih tidak ada sahutan.

Geram sudah seorang Yamanaka Ino menghadapi makhluk merah muda di hadapannya. Dengan gemas Ino menarik beberapa helai rambut Sakura. Membuat sang empunya menjengit kaget.

"Sakit, sialan!" Sakura melepas dengan kasar genggaman tangan Ino di rambutnya.

Ino mengerucutkan bibirnya, "Suruh siapa aku bertanya kau justru diam saja. Melamun tidak jelas."

Sakura memutar kedua bola matanya bosan. Dia bangkit untuk mengambil air minum yang ada di nakas meja samping tempat tidur. Diminumnya air yang ada digelas itu sedikit kemudian memberikan gelas itu pada Ino.

Ino mengangkat sebelah alisnya bertanya. Tidak mengerti akan tindakan Sakura ini.

Sakura pun mendudukan dirinya di lantai, "Siram aku dengan air itu."

"Demi Tuhan, kau ini kenapa?" Ino menggeram.

"Ino bunuh saja aku ... aku sudah tidak punya alasan untuk hidup lagi ...."

Plak!

Suara dua benda yang beradu terdengar kencang. Disusul dengan suara jeritan salah satu di antara mereka.

"Pelanggaran! Kartu merah! Ini namanya kekerasan dalam rumah sahabat sendiri!"

"Sakit, 'kan?" tanya Ino, dia meniup kedua telapak tangannya sendiri. Seperti dalam adegan-adegan film action, di mana si pemain meniup pistolnya yang mengepul setelah menembakan peluru panas.

Sakura terlihat seperti akan menjitak kepala Ino, namun dengan sigap tangannya ditangkap. Dia menarik tangannya dengan kasar dari genggaman Ino.

Sakura mengusap kedua pipinya, "Tentu saja sakit, bodoh."

Ino menjetikkan jarinya, seakan-akan Sakura baru saja menjawab sebuah quiz berhadiah.

"Nah, kalau begitu ...." Ino terdiam sejenak, "CEPATLAH WARAS, MERAH MUDA!"

Sakura segera melindungi telinganya dari polusi udara yang dibuat Ino. Dia mendelik, "Jangan berteriak, Pirang!"

"Makanya, cepat beritahu aku ada apa?" rengek Ino.

Sakura mendesis jijik sebelum akhirnya menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya secara perlahan. Jari telunjuknya bergerak abstrak di atas karpet kamarnya.

"Aku baru saja mempermalukan diriku sendiri," akunya.

"Maksudmu?"

"Kau tahu? Aku bocor dihadapan Uchiha Sasuke dan Akasuna Sasori. Lucu, bukan?" Sakura tertawa miris mengingat kejadian di supermarket tadi.

Ino menatap horor Sakura, "Kau sedang bercanda, 'kan?"

"Tidak ...."

Perempuat berambut pirang itu menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia tidak menyangka jika sahabat merah mudanya, bisa tertimpa keberuntungan sekaligus kemalangan secara bersamaan.

"Aku turut berduka cita."

"Inooo!"
       
     
    
    
   

ANTI-FAN! [COMPLETED]Where stories live. Discover now