13. Allergy

1.5K 271 7
                                    

          Sakura mengusap peluh yang menetes di pelipisnya, "Akhirnya selesai juga."

Dia baru saja menyelesaikan acara memasaknya. Sakura kemudian pergi ke kamarnya sendiri yang terletak di samping kamar Sasuke. Perempuan itu ingin mandi terlebih dahulu sebelum makan malam, karena badannya sudah terasa tidak nyaman.

Sasuke juga masih belum keluar dari kamarnya. Jadi, Sakura memiliki sedikit waktu untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Secepat kilat Sakura menyelesaikan mandinya. Kini, pakaiannya sudah berganti menjadi piyama berwarna merah muda. Senada dengan warna rambut sepunggungnya.

Sakura kembali berkutat di dapur. Dia menaruh dua daging steak pada masing-masing piring, lalu asparagus, dan sentuhan terakhir dengan dituangkannya saus jamur spesial buatan Sakura di atas daging.

Perempuan itu lalu membawa kedua piring untuk ditaruh di meja makan. Sakura kembali ke dapur untuk membuat jus strawberry sebagai minumannya. Bagi Sasuke, dia membuat jus tomat kesukaannya. Tanpa gula karena Sasuke tidak terlalu suka manis.

Selesai membuat semuanya, Sakura ke ruang makan guna menaruh minuman di meja. Dia kemudian berjalan ke arah kamar Sasuke. Sedari tadi, pria itu masih belum keluar dari kamarnya.

Apa dia tertidur? tanya Sakura dalam hati.

Berdiri tepat di depan pintu, Sakura menarik napas sebelum mengetuk.

Tok tok!

"Sasuke?"

Tidak lama setelah itu, Sasuke membuka pintu dengan tatapan datar. Bajunya sudah berganti, tanda bahwa dirinya telah selesai bersih-bersih.

"Makan malam sudah siap."

"Hm."

Keduanya berjalan bersama ke ruang makan. Sebelum duduk, Sasuke memandang makanan yang ada di atas piring cukup lama. Membuat Sakura yang memasaknya mengernyitkan dahi. Apa lelaki itu tidak suka masakannya?

"Ada apa?" tanya Sakura saat Sasuke sudah mendudukkan dirinya.

Sasuke menggeleng, "Tidak."

Mereka pun mulai memakan makanannya masing-masing. Suasana di ruang makan itu terasa begitu sunyi. Hanya suara garpu dan pisau yang sesekali berdentingan dengan piring. Sakura juga sedang mulai membiasakan dirinya di sekitar Sasuke. Tidak ada suara ketika makan.

Sakura sangat-sangat menikmati makan malamnya saat ini. Setelah sekian lama dia selalu makan ramen instan, akhirnya dia dapat makan enak.

Diteguknya jus strawberry. Matanya melirik Sasuke yang nampak sedang makan dengan tenang. Sakura diam-diam menghembuskan napas lega. Setidaknya, dugaan Sakura mengenai Sasuke yang tidak menyukai masakannya terbantahkan. Pria itu terlihat makan cukup lahap, yang berarti masakan Sakura dapat diterima oleh lidahnya. Walaupun wajahnya tetap datar seperti tembok.

"Ah ... terima kasih atas makanannya," ujar Sakura. Punggungnya menyender pada sandaran kursi. Dia merasa sangat kekenyangan. Begitu juga dengan Sasuke yang terlihat sudah menyelesaikan makan malamnya.

"Terima kasih atas makan malamnya," gumam pria itu.

Sakura merasa ada yang aneh dengan ekspresi Sasuke. Ia terlihat sedikit pucat.

"Kau baik-baik saja, Sasuke?" tanya Sakura. Tangannya mulai bergerak untuk membereskan barang-barang di atas meja.

"Hm."

Sasuke bergumam tidak jelas. Mungkin ia hanya merasa lelah setelah berbelanja dengan Sakura. Maka dari itu, dia menyuruh Sasuke untuk istirahat terlebih dahulu. Biarkan soal mencuci piring diserahkan padanya saja.

ANTI-FAN! [COMPLETED]Where stories live. Discover now