4. Run Away

2K 285 21
                                    

           "Hoi! Kau yang menabrakku duluan!" teriak Sakura.

"Cepat kemari! Minta maaf!" dia kembali berteriak.

Pria itu terus berjalan, tidak memperdulikan bisikan di belakangnya.

"Uchiha Sasuke!"

Seketika ia berhenti. Dari balik masker juga topi hitamnya, ia terkejut. Tidak menyangka bahwa perempuan gila yang baru saja ditabrak, mengenali dirinya.

"Aku tahu, itu kau! Uchiha Sasuke!" Sakura berteriak dengan lantangnya. Dia menyeringai senang karena telah berhasil—mungkin—mempermalukan Sasuke, di depan publik.

Bisik-bisik mulai terdengar. Orang-orang memperhatikan pertengkaran keduanya. Beberapa bahkan mulai mengeluarkan ponsel, mengabadikan momen itu dalam bentuk foto dan video.

Sasuke menggeram kesal dalam hati. Niat diri ingin sembunyi-sembunyi, tetapi penyamarannya justru terbongkar sekarang karena ulah bar-bar Sakura. Kenapa dia selalu sial ketika bertemu perempuan itu, sih?

"Benar, 'kan? Kau pasti Sasuke si pantat ayam, maka dari itu kau jadi diam saja. Apa gara-gara ayam di kepalamu sedang berak, kah?" Sakura terus mengejek Sasuke. Dia masih nyaman duduk bersila di aspal. Memperhatikan Sasuke yang terdiam mematung.

Tapi, hal tidak dia sangka dalam pikirannya terjadi. Sasuke berbalik dan berjalan cepat ke arahnya.

"Jangan berisik," desis Sasuke. Mata hitam yang mengintip dari celah antara topi dan masker menatap Sakura tajam.

Lalu, tangan Sasuke menarik Sakura untuk bangun. Tidak cukup dengan itu, ia membawa (baca: menyeret) Sakura untuk mengikuti langkahnya. Orang-orang yang menyaksikan bahkan ikut mengejar. Membuat aksi kejar-kejaran antara 'blackpink' dan warga terjadi.

"Hei, hei! Apa-apaan ini?!" Sakura berusaha menarik tangannya yang dipegang erat oleh Sasuke.

Sasuke diam tidak menjawab. Perempuan itu hanya bisa ikut berlari mengikuti langkah lebar orang yang menggenggam tangannya.

Seruan yang ada di belakang mereka mulai menjauh, begitu Sasuke berlari ke arah gang kecil. Sepi dan kumuh. Hawanya seketika berubah menjadi lembab akibat apitan dari dua tempat di sisinya. Mereka berlari semakin ke dalam, melewati setiap tikungan guna mencari tempat aman.

Laju mereka memelan, hingga akhirnya berhenti. Sakura terengah hebat. Dadanya terasa sakit, ketika paru-paru memompa oksigen. Keringat mengucur deras. Rambutnya sudah acak-acakan, bahkan ada beberapa yang menempel di dahi. Beginilah efek dari jarang berolahraga. Sekalinya olahraga lari, dia berlari seperti dikejar anjing gila.

Sementara itu keadaan Sasuke tak se-mengenaskan Sakura. Napasnya tidak terlalu memburu, keringat pun hanya terlihat sedikit dari balik kaos hitam yang ia kenakan. Baginya, yang tadi itu sudah seperti berlari dalam kecepatan sedang di treadmill selama sepuluh menit. Staminanya menjadi terlatih karena berteman dengan atlet sepak bola handal, Uzumaki Naruto. Lagipula, sebagai seorang aktor yang terkadang berlaga dalam film-nya, Sasuke jadi harus rajin berolahraga demi menjaga bentuk tubuh idaman kaum pria.

Sakura mengatur napas sebelum berkata, "Ini ... di mana?"

Nah, itu dia masalahnya.

Sasuke melihat sekelilingnya. Ia sendiri tidak tahu sekarang mereka berdua berada di mana. Tadi, ia terus berlari tanpa memikirkan jalan, mengikuti ke mana arah kaki membawanya.

Sakura yang menangkap gerak-gerik aneh Sasuke menatapnya horor, "Jangan bilang kau tidak tahu jalannya?"

Sasuke melepas sedikit maskernya, sekarang hanya mulutnya saja yang tertutup oleh benda itu.

ANTI-FAN! [COMPLETED]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα