chap 12 - bad boy vs ketos

1.4K 98 0
                                    

Rasya pov

Akhirnya kita sampai, gue ngajak Aileen ke pantai karna sebelum gue ajak dia jalan..

Di kantin belakang sekolah dua hari yang lalu, gue sempet ngobrol sama temannya Alien, tentang ketakutan dia sama benda.

"Lo temennya Aileen kan?" tanya gue.

"Iya, kenapa?" kata Nasya.

"Berapa lama lo temenan sama Aileen?" 

"Dari SD" jawabnya.

"Oh... Gue mau nanya satu hal ke lo.."

"Apa?"

"Alieen takut sama apa?"

"Lo mau ngerjain dia ya?"  Nasya curiga sama gue, tenang si, masih ada obatnya.

"Ngga lah... Ngapain, kasih tau gue ya nanti gue traktir lo ke starbuck, lo bisa pesen semau lo asal lo kasih tau fobianya si alien itu dan lo jangan kasih tau kalau gue nanya-nanya ke lo soal ini"

Dia malah ngeliatin gue "ck okeyy" tuh kan matre.

"Jadi Aileen itu fobia sama darah, kalau darah dari luka kecil masih biasa si, tapi kalau udah liat darah banyak dia udah kringet dingin, makannya dia gak mau jadi perawat, dokter, apa lagi bidan walaupun upahnya gede. Ke dua aileen takut sama sesuatu yang berlubang banyak, kaya meja sekolah lo bolong-bolongin pake pulpen yang banyak atau kayu yang teksturnya berlubang-lubang itu Aileen jiji, lebih baik buang cacing pake lidi dari pada dekat-dekat sama yang begitu."

"Ke tiga, aileen paling takut sama laba-laba, kecil atau besar pokonya dia takut banget, ke empat Aileen takut banget sama hewan kecil tapi aneh, kebanyakan si adanya di hutan."  lanjutnya. Gak mungkin gue ajak Aileen ke hutan.

"Terus?"

"Mmmmm.... Oh ya satu lagi.. Jangan aneh ya, Aileen jiji sama kulit rambutan, kalau dagingnya dia suka. Makannya setiap ortunya beli rambutan dia selalu minta bukain, kalau gak dia kupas sendiri pake sarung tangan yang tebel abis itu dia robek kulitnya pake piso. Hahahaha" lanjutnya lagi.

Dan sebelumnya juga gue udah buat rencana selama di pantai gue bakal takut-takutin dia pake rambutan, Dion sama  Rayan udah siapin rambutannya.

Sampai di pantai gue sama Aileen ngambil tempat duduk khusus berdua, si tiang listrik sama Nasya udah gue suruh menjauh.

Aileen pov

Sebentar lagi langit biru akan berubah warna menjadi jingga, matahari mulai terbenam. Semakin mataharinya terbenam semakin cantik langitnya. Gue mengajak Nasya ke dekat pantai agar tidak melewatkan momen indah ini gue ajak Nasya foto-foto.

Hasilnya bagus-bagus, lagi asik foto tiba-tiba Rasya datang "foto sama gue yu al" kata Rasya.

"Males" jawab gue lalu melanjutkan pose.

Tiba-tiba dia menarik tangan gue sampai jatuh ke pelukannya, gue mematung terakhir gue di peluk sama papah dan itu waktu SD, pelukannya hangat, tidak lama gue tersadar lalu mendorong Rasya.

"Ngapain si main peluk-peluk aja!?" bentak gue, beberapa orang ada yang memerhatikan.

"Emangnya kenapa?" Tanyanya.

"Gue gak mau di peluk sama lo!" jawab gue.

"Tapi ko nyaman?" pertanyaannya sukses membuat gue mati kutu, gue gak sadar berapa lama gue diem.

"Bodo! Ayo Nas, mood foto-foto gue udah ilang!" kata gue menghindari Rasya.

"Ra.. Minum dulu nih" kata angga sambil menyodorkan air minum botol ke gue.

Baru mau gue ambil tiba-tiba Rasya langsung mengambil botolnya, tanpa bicara apa-apa dia membuka tutupnya lalu meminumnya sampai habis lalu membuang sampahnya ke meja.

"Ko di abisin si! Angga ngasih air itu buat gue bukan buat lo!" gue mulai jengkel sama tingkahnya Rasya yang bikin gue risih terus.

"Ni buat lo, gue udah beliin tapi lo malah mau minum punya dia, lo kan pacar gue jadi harus minum dari gue." jawabnya dengan nada so cool.

"Ogah! Mending gue minum air pantai aja dari pada minum air dari lo!"

"Oh ya udah, silahkan kalau tuan putri nya Rasya kalau mau minum air pantai sudah tersedia di sana." jawabnya sambil emnunjuk ke arah pantai, Lagi-lagi gue salah ngomong

Gue cemberut, mengalihkan pandangan gue pantai. Udah ilang mood gue seharin ini gara-gara cowo Maniac kaya dia.

"Cie marah... Dari pada manyun mulu mending makan rambutan nih, enak lho" anjir rambutan.

Tahan Aileen tahan... Gak boleh kabur dulu, lo tau kan kalau sampe dia tau lo jiji sama kulit Rambutan.. Tahan, tahann..

"Gak gue gak mau" sesekali gue menelan ludah mencoba menahan diri agar tidak kabur.

"Beneran? Nih" tiba-tiba dia melemparkan satu  ikat rambutan ke arah gue.

"Aaaaaaaaaaaaa!!!!!!" gue lari menjauhi Rasya.

Tiba-tiba dua temannya mengalungi gue dengan kalung rambutan yang sudah mereka rangkai.

"Aaaaaaa!!!" dengan memberanikan diri gue melepas kalung nya lalu lari, tanpa gue sadari gue lari ke arah pantai dan....

bad boy vs ketosWhere stories live. Discover now