(malam hari di caffe Starbucks)
"Lisa!!" Panggil Rasya.
"Ehh Rasya??? Tumben lo nemuin gue, pasti temen-temen sekolah lo uda cerita tentang cewe gatel itu kan?? Dia uda nyakitin gue syaa.. gue hampir mati di cekik sama diaa." rengek Lisa.
"Bagus, kenapa gak sekalian lo mati aja hah? Enak lo di gituin sama dia?, Oh ya, gue gak ada niatan buat nyari-nyari lo ya jadi ga usa kegeeran." Jawab Rasya.
"Ihh, ko lo gitu si sya, harusnya kan lo belain gue bukan diaa... Gue cinta sama lo kenapa lo gak pernah peka siii..." Ujar Lisa.
"Stop ngemis-ngemis cinta ke gue kaya gitu, jangan buat diri lo lebih murah lagi oke." Jawab Rasya.
"Oh ya?? Gue murah? Iya gue murah, gue emang murah, rela ngemis buat dapetin cinta lo dan liat aja, gue bakal buat lo sama cewe gatel itu pisah!!!." Nada suara Lisa makin meninggi.
"Terus apa yang lo dapet kalo lo berhasil?? hmmm??" Tanya Rasya.
Lisa terdiam "Mau lo berhasil buat gue sama Aileen pisah kek, mau lo ngancem lo bakal bunuh diri kek, gue gak perduli sama sekali, dan gue peringatin satu kali lagi, jauh-jauh dari hidup gue dan hubungan gue!! inget itu." Tegas Rasya lalu pergi meninggalkannya.
"Ihhh." Lisa menghentakan kakinya kesal
***
Aileen terbaring sambil menatap langit-langit kamar nya, memikirkan segala hal yang terjadi pada dirinya semenjak dia kenal dengan Rasya.
Melihat tingkahnya yang Royal saat di bali, membuat Aileen berfikir sepertinya dia anak baik-baik.
Ya uda pasti lah, tapi kenapa Rasya bisa senakal itu, apa dia broken home? Atau perlakuan orang tuanya terlalu memanjakan anak itu sampai dia bisa seenaknya? Entah lah.
Ting!
Tiba-tiba satu pesan masuk ke ponsel Aileen.
Rasya : keluar, gue bawain makanan buat lo.
Gue gak laper: Aileen
Rasya hanya membaca pesan itu.
Tok.. tok.. tok..
Aileen sudah tau kalau itu Rasya, pasti Rasya. Aileen membuka pintunya dengan wajah datar.
Rasya tersenyum jail, "lo ga bisa nolak pemberian gue, gue tau lo laper, nih makan ya, gue beliin lo teokboki sama minuman Starbucks." Ujar Rasya.
"Hmm" jawab Aileen lalu mengambil makanan itu.
"Kok dia bisa tauuuu makanan fav gue" gumam Aileen dalam hati
"Oh ya, gue uda denger cerita lo sama Lisa waktu gue gak masuk, ga nyangka ternyata cewe gue punya kekuatan kaya dragon ball Z ya." Puji Rasya, lalu tiba-tiba laki-laki itu mundur satu langkah dan membuat kuda-kuda.
Aileen mengerutkan dahirnya, "syak.. syak.." Rasya menirukan gerakan taekwondo. Sebenarnya Aileen ingin tertawa tapi dia tahan, gengsi dong gaeeessss😌.
Aileen membalasnya dengan senyum tipis, "uda taekwondo nya?" Tanya Aileen.
"Uda." Jawab Rasya.
"Yauda sekarang lo bole pulang, gue capek abis rapat OSIS tadi. Oh ya, thanks makanannya." Kata Aileen lalu masuk dan menutup pintunya.
"Anter gue sampe gerbang kek, atau seenggaknya bilang good night kek, ini langsung nutupin pintu gitu aje, dasar Alien." Rasya terus menggerutu, Aileen yang mendengarnya langsung membuka pintu.
"Apa lo bilang?!" Kata Aileen.
"Gue pulang!" Jawab Rasya.
"Lo ngatain gue alien kan?"
"Kaaga." Jawab Rasya sambil terus berjalan pergi untuk menghindari amukan Aileen.
"Awas ye lo." Balas Aileen lalu kembali menutup pintu.
***
Pagi hari di sekolah, Aileen sedang berjalan sendiri Di koridor, koridor itu masi sepi, hanya ada tukang pembersih halaman yang sedang menyapu selokan kering.
"Eh neng Aileen uda dateng aja." Ujarnya
"Eh iya pak, sengaja lagi pengen dateng pagi aja." Jawab Aileen lalu di balas dengan senyuman.
Tiba-tiba ada seseorang yang berlalu lalu menubruk pelan di samping Aileen, Aileen menengok, "Lo??" Ujar Aileen.
Rasya nyengir, "gue ke rumah lo tadi, terus kata camer lo uda berangkat." Jawab Rasya.
"Sengaja gue dateng pagi biar ngehindar dari lo!" Jawab Aileen.
"Dan untungnya gue merasakan kalo lo mau berangkat pagi, kan kita uda sehati." Jawab Rasya yang membuat Aileen merinding.
YOU ARE READING
bad boy vs ketos
Teen FictionAileen kenara, ketua osis di sekolah hingh school yang hanya ingin menjalankan masa-masa akhir dalam kewajibannya sebagai ketos dan sebagai pelajar dengan baik. Tapi semenjak ada anak baru yang sulit di atur itu masuk ke sekolah yang sama, membuat A...
