Chap 11 - bad boy vs ketos

1.5K 108 3
                                    

Rasya POV

"Mau kemana kamu pagi-pagi sudah rapih, gak biasanya." ujar mr. Dava di ruang tamu ketika melihat gue pagi-pagi udah rapih.

"Mau kemana kek suka-suka Rasya." jawab gue lalu pergi.

Gue langsung pergi mengendarai motor R15 milik gue, Rayan sama dion juga ikut, sengaja gue gak bawa mobil karna gue mau bikin Alien itu risih.

•••

Author POV

"Mah.. Temen aku bentar lagi ke sini, dia mau ngajak aku jalan-jalan, gak tau kemana. Aku minta tolong mamah kalau dia ke sini bilangin aku lagi sakit gitu yaa.." kata Aileen berusaha menghindari Rasya

"Okeyy." jawab mama.

Gak lama pintu rumah Aileen  ada yang mengetuk, nyokapnya bangun lalu melihat siapa yang datang. "Eh.. Kamu yang kemarin nganter Aileen pulang ya?"

"Iya tante, Aileen nya ada?" tanya Rasya.

"Oh.. Ada tapi tadi sebelum kamu ke sini dia berpesan kalau nanti kamu datang bilang aja kalau Aileen itu lagi sakit" dia malah jujur, Aileen yang mendengarnya dari balik pintu bertepuk jidat melihat ulah mamahnya.

"Hancur harapan guehh.." runtuknya.

"Tapi Aileen nya sehatkan tante?" tanya Rasya curiga.

"Iya"

"Boleh tolong pagilin Aileennya?" kata Rasya lalu tersenyum miring, dia menyadari kalau Aileen berusaha menghindarinya tapi usahanya gagal.

"Boleh. Aileen!! Ini ada... Mmmm siapa nama kamu?"

"Rasya tante"

"Ini ada Rasya!!"

Gak lama Aileen turun sambil membungkus badan nya dengan selimut, bibirnya di baluti bedak agar terlihat pucat, " mmm... Apa maahh.." jawab Aileen sambil berpura-pura menggigil.

"Eh... Kamu kenapa?" tanya mamahnya panik.

"Aku gak enak badan maah.."

"Tap.."

"Coba biar gue cek" Rasya memotong lalu mendekat ke Aileen.

"Yaudah.. Mamah buatin kamu susu sama minuman buat Rasya yah? Rasya mau apa?"

"Susu vanila" jawab Rasya, lalu ia langsung ke dapur untung membuatkan minumannya.

Aileen POV

"Mampus deh gue.." rasya mendekat lalu menyentuh kening gue.

"Gak panas.." lanjut ke bibir, dia menguap bibir gue lalu mengadukan jari jempol dan telunjuknya, "ini juga bedak.." lanjutnya, lalu dia menatap gue yang mematung, "cepat siap-siap, gue tunggu, jangan pake lama ya?" katanya lalu tersenyum miring.

"Gue gak mau ikut lo." ujar gue dengan nada berat.

"Kenapa?"

"Ya gak mau aja.. Gue masih punya banyak kerjaan dari pada harus jalan sama cowo kaya lo." jawab gue.

"Oh yaudah, tapi jangan salahin gue kalau nanti nyokap lo tau kalau lo hamil."

"Hah!? Maksud lo? Sejak kapan gue hamil?" tanya gue mulai panik, dia mau buat gue dalam masalah.

"Gue bakal bilang ke nyokap lo kalau lo udah hamil, terus lo bakal dapet masalah." jawabnya.

Gue terkekeh " ortu gue gak bakal percaya gitu aja kali sama lo, pasti mereka bakal cek gue ke dokter"

"Haha.. Jaman sekarang yang gak mungkin bisa jadi mungkin karna uang, gue bisa sogok dokternya buat bikin laporan lo itu positif"

"Cowo maniac kaya dia kenapa harus ada di bumi si, nyusahin tau gak!" gue meruntuki semuanya.

"Oke.. Gue ikut. Lo tunggu sini, gak usah ngomong yang aneh-aneh ke nyokap gue, kalau sampe itu terjadi, liat aja nanti." terpaksa gue turutin dia, dia licik, pokonya gue harus cari cara biar dia marah terus putusin gue.

•••

Selsai siap-siap gue meminum segelas susu vanila yang mamah buat, begitu juga Rasya.

"Kamu jadi pergi? Bukannya tadi kamu sakit?" tanya mamah, bodo ah siapa suru jujur.

"Jadi la, kalau mamah ga jujur tadi aku gak akan pergi." jawab gue agak kesal.

"Emang kenapa? Bagus dong, baru pertama kali mamah liat ada cowo yang ke sini buat jemput kamu. Aileennya mamah sudah besar" kata mamah lembut sambil mengusap kepala gue, kata-katanya selalu membuat gue luluh.

"Hmmm... Nanti Aileen ceritain ya mah.. Abis pulang nanti, cerita kenapa Aileen bisa punya cowo kaya dia." kata gue, lalu keluar dari dapur dan menghampiri Rasya.

"Ayo" kata gue tanpa melihatnya.

"Aileennya saya pinjem dulu ya tante" kata Rasya.

"Iya.. Hati-hati ya jangan pulang larut malam" jawab mamah.

Tiba-tiba ada Angga di dekat rumah gue sama Nasya "eh Angga? Nasya?" sapa gue, "dari kapan lo di situ?"

"Baru si, gue sama Angga mau ikut lo jalan-jalan." kara Nasya.

"Tapi bukannya lo ga mau?"

"Kata siapa? Gue belum sepet ngomong lo udah pergi duluan" jawab Nasya.

"Heh! Ngapain lo? Mau ikut kita jalan-jalan?" ujar Rasya.

"Kalau iya emg kenapa? Gue gak mau Aileen kenapa-kenapa selama sama lo, karna lo sulit di percaya." kata Angga.

"Bukan urusan gue lo mau percaya atau gak percaya, mending lo balik deh" Jawab Rasya

"Udah-udah, biarin mereka ikut, lebih rame lebih asik kan" kata gue

"Karna lo gue biarin mereka ikut, tapi kalau lo sampe macem-macem ke Alien gue gak bakal diem aja" jawab Rasya.

Selama di perjalanan gue sama dia saling diam, sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai akhirnya dia membuka pembicaraan. "Lo gak mau tau kita kemana?" tanya Rasya.

"Gak."

"Gue mau ajak lo ke hotel!" ujarnya, what!! Dia mau bawa gue ke hotel, gak salah kan gue kasih julukan dia cowo maniac.

"Hah!!! Gak usah macem-macem lo! Turunin gue!!"

"Hahaha... Serius banget lo jadi cewe, ya enggak la, se bandel-bandel nya gue gue gak pernah ngerusak cewe." kata dia.

"Oh ya? Gak percaya gue"

"Yaudah"

_______________________________________

Semoga gak bosen sama ceritanya yaa🤗

Jangan lupa vote dan komennya ya😉

bad boy vs ketosWhere stories live. Discover now