chap 15 - bad boy vs ketos

1.4K 93 0
                                    

Rasya pov

"Dasar cowo maniac, cepet ke sekolah udah setengah delapan!" alien terus meminta gue buat cepat-cepat ke sekolah. Sengaja, gue pengen liat dia di hukum.

"Iya iya, ini mau ke sekolah, sabarr!"  akhirnya diem.

Sampai sekolah, pagarnya sudah di tutup "yaaaahhhh.. Lo siiii!!" katanya.

Gue tersenyum miring "mau kemana lo?"

"Minta bukain pagar."

"Ke siapa?"

"Ke satpam lah."

"Coba aja, kalau gue mau manjat tembok aja, seterah lo mau pake cara apa biar bisa masuk ke sekolah, gue yakin lo ga bakal di bukain pagar." kata gue, dia malah menatap gue sinis.

"Paakk... Saya Aileen, saya terlambat ke sekolah karna Rasya pa! Tolong bukain pintunya pa!" kata dia, jujur angeett deh ah.

"Gak bisa, kamu udah terlambat 20 menit, kalau cuma lima menit saya bisa bukain pagarnya tapi kamu tetap kena hukuman, kalau udah 20 menit gini mending kamu pulang." jawab satpam itu.

"Yaaaaahhh.."

"Kata gue juga apa, haha" ledek gue, dia diem terus nunduk.

Kasian sii gue liatnya "yaudah ayo ikut gue manjat aja."

"Gak!"

"Seterah lo ya, kalau emang lo mau berjuang buat belajar mending lo ikutin cara gue, kalau engga ya.... Yaudah sana pulang." kata gue

"Yaudah gue ikut!" dan akhirnya dia mau.

Haha hari ini pasti dia bakal kena hukum guru BK, seorang ketos paling baik, paling di siplin, sekarang kena hukum guru BK dan satu sekolah bakal ngomongin dia.

Setelah manjat tembok, kita diam-diam masuk ke sekolah. Gue liat cewe ini bener-bener khawatir ketauan.

Dann... Passsss bgtttt, kita papasan sama guru BK. Cewe itu langsung mematung "Aileen? Rasya? Kalian baru dateng?" tanya guru BK.

"Ii.. Iya bu" jawab Alien.

"Kalian sudah lewat setengah jam, kenapa bisa masuk?" tanya guru BK lagi.

Gue membiarkan si Alien itu menjawab "mm.. Manjat tembok sekolah bu." buset jujur banget.

"Manjat tembok? Ibu gak nyangka sama kamu, anak baik-baik bisa manjat tembok sekolah."

"Tapi Rasya bu yang ngajak saya."

"Bener Rasya?"

"Ngga ko bu, saya emang telat tapi saya tadinya mau pulang lagi bu karna gak boleh masuk sama satpam, tapi saya gak sengaja papasan sama Aileen dan ngajak saya buat manjat, dengan alasan dari pada bolos." jawab gue penuh dusta.

"Hah??? Nggaa bu, ga mungkin saya gitu."

"Iya, saya kenal betul Aileen, gak mungkin dia berani ngajak kamu manjat tembok sekolah." kata guru BK, sialll paling bener banget ga tu si alien.

"Yaudah, karna kalian berdua sama-sama salah ibu bakal hukum kalian berdua bersihin laboratorium sampe bersih. Gak boleh ada debu sampai jam istirahat!."

"Baik bu." 

"Ko berdua bu?" tanya gue

"Iya la, kalian kan telat nya berdua." jawab guru BK

"Udah ayo la" ajak Aileen.

•••

Sampai di laboratorium, gue sama alien membersihkan semua alat-alat laboratorium, lantai, juga jendelanya. Sambil di perkatikan guru BK.

Sesekali gue melihat ke arah pintu, memastikan guru itu sudah pergi atau masih memerhatikan, sialnya dia masih ada.

Gue mengelap meja-mejanya sambil di hentak-hentakan "yang bener Rasya! Jangan sampai ada yang rusak!" ujarnya.

"Dasar guru bangsat!" gumam gue.

"Apa!? Kamu banggil saya guru besar? Gendut maksudnya!?" ujarnya yang sedikit mendengar ocehan gue.

"Hah? Engga bu, saya gak bilang ibu besar."

"Gak usah bohong kamu! Jelas tadi saya dengar kamu bilang saya besar!"

"Udah budeg nyolot lagi, bangsat!" gumam gue lagi "engga bu saya ga bilang ibu besar, salah denger ni ibu, ibu kan langsing masa saya bilang besar." jawab gue, badannya emang rada gemuk, pantesan Dion sama Rayan suka ngatain sumo, hahaha.

Alien cuma cengengesan ngeliat gue sama guru BK sambil mengelap peralatan lab, anteng banget dia.

•••

Aileen POV

"Len, tadi lo telat?" tanya Nasya

"Iya."

"Kenapa?."

"Gara-gara cowo maniac itu" jawab gue.

" ko bisa?."

"Dia ngajak gue ke sekolah bareng, gue ga mau, tadinya dia udah ninggalin gue tapi ps gue jalan sendiri tiba-tiba ada orang gila mau ngajak gie nikah. Dia ngira gue cimoy, untungnya Rasya balik lagi terus nolongin gue dan mau gak mau gue ikut sama dia. Dan lo tau ga? Dia malah muter-muter ga jelas sampe akhirnya gue sama dia telat ke sekolah terus di hukum guru BK, kesellll guee." jawab gue, hari ini bener-bener banget ulahnya Rasya, bikin mood gue ancurrr.

"Busett, terus lu di hukum apa sama guru BK?"

"Suru bersihin lab sampe bersih, sampe jam istirahat."

"Ohh.. Haha sabar aja, pokonya lo harus bikin dia putusin lo gimanapun itu caranya."

"Pastii."

Kita lanjut makan, "sya, gue mau beli minum dulu."

"Okeeh."

Tiba-tiba ada kaki yang sengaja menghalangi jalan gue dan cewe di depan gue kaya sengaja nyiram gue pakai air soda Fanta, "upss.. Sory" katanya, baru selangkah ingin pergi, gue langsung menahan tangannya.

"Lipstik lo ketebalan." kata gue lalu mengeluarkan micelarwatter dari kantong rok gue, selalu gue bawa karna bentuknya kecil, lalu mengambil tisyu di meja, "duduk lo." kata gue dingin.

"Nyuruh gue lo?."

"Duduk!" sentak gue.

"Siapa lo berani nyuruh gue?." katanya.

"Lo bukannya anak sini ya?." tanya gue yang mulai curiga, mukanya asing di mata gue, gue gak hafal nama semua murid di sini, tapi gue hafal semua muka murid di sini, dan dia bener-bener asing banget, di tambah lagi dia gak tau siapa gue.

"Apaan si, gue anak baru di sini, masalah?."  katanya.

Tiba-tiba Rasya dateng "Lisa??" ujar Rasya.

"Ko lo di sini? Jadi murid baru lo? Bukannya lo udah putus sekolah ya?  Lebih milih jadi jablay di bar yang suka memuaskan para laki-laki di sana?" lanjut Rasya.

Semua orang di kantin memerhatikan gue, Rasya, sama cewe ini. "Hah? Engga.. Guee.. Gue udah tobat, gue sekolah di sini Rasya. Dia udah jahatin aku ngedorong aku sampe jatoh tadi." jawabnya yang tiba-tiba ngaur.

"Sya, tahan tangannya." ujar gue ke Nasya, teman-temannya sempat memberontak untuk melindungi temannya ini, tapi mereka juga di tahan sama anggota osis di sini.

Gue mulai menghapus make upnya tebalnya lalu menyeretnya ke ruang BK.

•••

Sampai di ruang BK dia di introgasi dan benar aja dia penyusup, gak ada murid baru yang mendaftar, temannya juga kena peringatan, dua temannya anak sini, dia yang sering kena pergok gue karna make up.

Gue mangantarnya keluar ke sekolah "inget ya, Gak bisa ada sembarangan pernyusup ke sini selagi masih ada Gue!." ujar gue, lalu dia pergi sambil menatap gue tajam.





bad boy vs ketosUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum