TFH | 31.KODE

40 11 9
                                    

👣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

👣

"Belajar yang baik!" pesan Vyan serius.

"Iya," jawab Ayya malas sembari turun dari motor. "Bosen ah, kalimat pesannya itu mulu." protesnya dengan cemberut.

"Yang lain coba," pinta Ayya seraya memajukan wajahnya yang tersenyum lebar pada Vyan.

Vyan bergumam memikirkan permintaan cewek itu. Ia mengangkat kepala menatap langit, berharap ada cahaya yang memberinya sinar ide yang cemerlang.

Tak lama Vyan kembali melihat ke arah cewek yang masih setia berdiri di sampingnya itu. Lalu Vyan menyengir. "Belajar yang baik biar jadi istri yang baik, oke?"

Ayya bungkam. Apa-apaan ini?!

Vyan berbicara tentang istri pada Ayya yang masih murid SMA. Sialan, tidak punya akhlak! Tapi kenapa Ayya jadi salah tingkah? Kalimat itu tidak romantis, tapi kenapa membuat Ayya tersenyum malu? Ah, bodoh.

"Sudah cukup?" tanya Vyan.

"Apa-apaan bahas istri, Ayya masih pelajar!" protesnya.

"Oh iya, lupa," katanya menepuk jidat. "Masih pelajar, ya?"

Ayya mengangguk kuat. Memangnya Ayya terlihat setua apa di mata orang itu.

"Maaf, khilaf,"

"Khilaf apaan!"

"Maaf, janji gak bakal khilaf lagi," ucapnya sembari menunjukkan jari membentuk 'V' untuk berjanji.

"Kalau khilaf lagi sih, Abang bakal janji lagi," ucapnya remeh.

Ayya tentu tak terima. Ia sedikit mencubit lengan orang itu. "Kalau gitu ulang aja terus!"

Vyan meringis memegangi bekas cubitan itu. "Ya, kan semua berawal dari khilaf dan kesalahan,"

"Kalau berawal dari kebenaran itu namanya amal baik,"

"Nah, maka dari itu belajarlah dari kesalahan tersebut,"

"Sok bijak!" cibir Ayya.

"Lagi pingin tobat," ucapnya dengan pandangan menerawang ke langit.

"Lagi pengen aja?" tanya Ayya iseng.

Vyan berdecak. "Emang pengen tobat, tapi gak bisa."

"Masih banyak setannya?"

TRES FLAVORS HUMAN [Selesai]Where stories live. Discover now