Highrank 1 in #brotherzone 26/04/20
FOLLOW SEBELUM MEMBACA. KARNA SEBAGIAN CHAPTER TELAH DI PRIVATE. JANGAN SIMPULKAN CERITA INI HANYA DARI 1 CHAPTER PERTAMA! JADILAH PEMBACA YANG TUNTAS MEMBACA. JIKA MASIH RAGU, BISA LANGSUNG BACA CHAPTER 21.
Vyan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
👣
Ayya memasuki gerbang sekolah dengan cukup semangat. Ia mencoba merapikan lagi seragamnya juga tak lupa berdoa semoga tak ada ulangan dadakan dari Bu Pou hari ini.
Baru satu Minggu masuk, aktif belajar juga baru tiga hari, tapi guru itu sudah mengancam memberi ulangan. Itulah alasan Ayya tak suka mata pelajaran yang jadwalnya berderet hari.
Juga kalau bisa jangan sampai Ayya mendengar suaranya yang menggelegar. Satu doa lagi untuk hari ini, semoga ia tak bertemu apapun yang menyakitkan dari orang masa lalu.
"Ayya!"
Panggilan dari orang bersuara cukup berat itu sukses membuat Ayya membalikkan tubuhnya dengan cepat. Ada Vyan yang tangannya masih memegang helm ojek online.
Setelah mendapat respon dari Ayya yang berupa senyum itu, barulah Vyan memberi helm itu pada sang driver. Setelah memberi sejumlah uang, ia berjalan menuju Ayya.
"Loh, kok naik Ojol? Motor abang kemana?" tanya Ayya keanehan melihat pemandangan tak biasa itu. Kemana motor dengan warna lipstik emak-emak kebanggaannya itu?
"Kenapa nyariin motor gue? Kangen dianterin pulang ya?" godanya sedikit menyenggol Ayya hingga cewek itu sedikit oleng.