TFH | 33.TANPA WAJAH BERSALAH

32 8 4
                                    

Play it! Tiara Andini-Maafkan aku #TerlanjurMencinta



👣

"Waktu kita satu Minggu lagi," ucap seseorang dari tempat kebesarannya. Ia sangat berwibawa dengan kemeja putih yang ia kenakan.

"Anggota OSIS sebagai panitia tolong lebih gesit lagi dalam persiapan."

"Para pemain, gunakan hari ini untuk benar-benar beristirahat. Kumpulkan tekad untuk berjuang."

Mr. Hans, orang nomor satu di SMA Rennus tengah menyampaikan peringatan akan acara pertandingan persahabatan Minggu depan.

"Dan yang lain mendukung dengan cara tidak mengacaukan apapun, nimati saja semuanya. Para siswa, nikmati saja masa persahabatan dengan ramah, nikmati olahraga yang menjadi salah satu hobi kalian itu. Para siswa, nikmati saja pemandangan menyejukkan dari wajah-wajah bercahaya para cogan yang kalian uwu-kan itu."

Semua yang ada di lapangan tertawa mendengar kerecehan itu. Begitulah Pak Hans, ia bisa merakyat.

"Saya harap untuk acara kali ini, tidak ada kendala sama sekali, semuanya sukses seperti acara yang sudah-sudah. Pertahankan nama baik sekolah ini."

"Baiklah, saya rasa cukup. Silahkan kembali ke kelas masing-masing," perintahnya mengakhiri pidato itu.

"Bubar jalan."

Setelah mendengar perintah tegas dari pemimpin barisan yang ada di ujung kanan, semuanya membubarkan diri menuju kelas masing-masing.

Ayya berjalan santai melewati koridor yang padat itu. Ia tak mau ikut berdesakan seperti siswa lain.

"Ayya,"

Baru satu kaki yang naik ke anak tangga pertama menuju lantai dua, Ayya dibuat harus berbalik lagi untuk melihat orang yang memanggil namanya itu.

"Iya, kak?"

"Proposal?"

"Oh, udah beres kak."

Reno mengangguk lega. "Nanti kamu kirim file-nya ke saya, biar saya cek. Kalau sudah beres semua, biar saya yang print."

TRES FLAVORS HUMAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang