TFH | 24.CERITAKAN PADAKU

80 15 63
                                    

Reygan-Terindah Di Hidupku.

Reygan-Terindah Di Hidupku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👣

Perjalanan kali ini sangat berbeda dari biasanya. Tak ada yang menyenangkan. Baik Vyan ataupun Ayya sama-sama bungkam.

Ayya terus berdecak di jok belakang. Ia sudah gusar membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sepertinya Vyan akan marah besar. Ayya ragu hendak bertanya apakah orang itu benar marah padanya. Jadi ia memilih untuk diam saja hingga nanti mereka sudah sampai tujuan.

Tapi dengan tiba-tiba Vyan membelokkan motor masuk ke arah perumahannya dengan gas yang ia tancap tiba-tiba. Dan itu membuat tubuh Ayya lagi-lagi memberi perlawanan hingga hampir terjungkir ke belakang. Untungnya lagi, pegangan Ayya masih erat.

"Abang!" menepuk pundak Vyan. "Apa-apaan sih? Udah dua kali Ayya hampir salto!"

Vyan tak menggubris, ia fokus pada jalanan.

"Ini kenapa ke rumah Abang?" tanya Ayya begitu sampai di depan rumah berwarna tosca dan pagar beton itu.

Vyan tetap tak bergeming. Ia menurunkan standar motornya tanpa menyuruh Ayya turun. Vyan menghampiri pagar dan membuka kuncinya. Setelah membuka pagar itu dengan cukup luas, ia kembali pada motornya. Ayya sama sekali tak berniat turun. Vyan kembali menyalakan mesinnya dan masuk ke halaman rumah itu.

"Ayya kan belum mandi, Bang. Ayya juga gak bawa baju ganti." protesnya lagi.

Tapi saat sudah benar-benar masuk ke halaman rumah, perhatian Ayya teralih pada empat buah mobil yang cukup dikenalinya. Dua mobil yang sangat mewah dan dua lagi cukup mewah. Namun sepertinya, halaman rumah ini pun tak kalah mewah karna bisa menampung empat mobil itu. Memang cukup luas.

Vyan membuka helmnya dan meletakkannya di stang motor.

"Loh, kok? Kok ada mobil ayah di sini?" tanya Ayya bingung. Posisinya masih duduk di motor Vyan.

Mobil Nissan Teana itu terparkir di samping mobil Toyota milik Nava.

Baru tiga langkah Vyan hendak meninggalkan motor tapi ia dibuat berbalik lagi karna sadar Ayya belum juga bergerak.

"Gak mau turun?" tanya Vyan datar.

Ayya melirik orang itu sebentar tapi tak lama matanya kembali melihat objek yang sedang ia bingungkan keberadaannya. "Tunggu dulu. Ayya masih bingung. Ayah jual mobil ke Mama Nava, kah? Kok Ayah gak bilang ke Ayya?"

TRES FLAVORS HUMAN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang