45. HOLLIDAY!!!

5K 336 74
                                    

Readers nya ratusan, tapi yang ngevote gak sampe 100 :((

~~~

Resi tersenyum lebar saat melihat postingan baru di Instagramnya, sengaja dirinya menonaktifkan comment karena tidak mau membaca komentar negatif tentang hubungannya.

"Ekhem. Ada yang ngepost foto calon suami nya nih"

"Ih Kak El, nanti kalau ada yang denger gimana" Resi menatap geram lelaki yang duduk di samping nya itu

"Biarin aja, biar mereka semua tahu kalau si cantik ini akan resmi jadi istri gue"

Bukannya tersenyum senang resi malah memanyun kan bibirnya. Ngambek.

"Becanda sayang, mereka nggak ada yang denger kok. Semua udah masuk ke kamar nya masing-masing..

Udah ah gak usah ngambek terus"

Sifat El yang dingin dan keras akan berubah drastis kala berdekatan dengan pujaan hati nya ini, terkecuali saat diri nya tengah cemburu.

Jadi yang gue denger tentang persiapan pernikahan itu.. Pernikahan mereka?

Gimana gue bisa selesain misi kali ini kalau El malah jadi suami Resi..

Arghh! Lama lama pecah kepala gue! Nurutin kemauan mereka!!

Ternyata yang El bilang bahwa tak ada yang mendengar percakapan mereka adalah salah besar. Salah satu dari teman-teman nya ada yang belum berpetualang dengan mimpi, di balik pintu kamar yang dekat dengan sofa tempat El dan Resi bercengkrama, ada salah seorang yang mendengarkan ucapan mereka.

Hari telah larut malam saat mereka tiba di negara yang terletak di benua Eropa itu. Udara dingin yang berhembus membuat rasa kantuk sudah tak tertahan lagi.

Tadi nya mereka berencana untuk berjalan-jalan di alun-alun pusat kota Zagreb, tetapi rasa lelah kala di perjalanan membatalkan rencana itu.

Mungkin di esok hari nya mereka akan berkeliling menikmati suasana di pusat kota itu.

"Kak.. "

El yang kini merebahkan diri dengan pangkuan Resi sebagai bantalan, berdehem singkat, "hmm.. "

Kak? Apa lo juga punya perasaan yang sama, kaya gue?

Kak? Gue takut kalau gue bukan satu-satunya untuk lo.

Rasanya Resi ingin menanyakan soal kegelisahan nya pada lelaki tampan itu, tetapi lidahnya seakan kelu kala melihat tatapan teduh yang El punya

"Oh iya, waktu kita di taman.. mau nanya apa?

Sorry pas itu gue ketiduran, habisnya ngantuk banget"

Soal hak itu?
Apa gue omongin aja ya? Tanya Resi dalam batin nya.

Karena bimbang Ia pun memutuskan,
Hm.. Mungkin nggak sekarang

"Soal pernikahan kita.. " Resi sengaja menggantungkan kalimat nya.

"Iyaa kenapa"

"Gue minta nggak ada yang tau soal ini, cukup keluarga kita aja Kak"

Kenapa dia ngomong gitu, apa dia malu nikah sama gue?

Atau selama ini perkiraan gue bener, kalau dia terpaksa nerima perjodohan ini demi keluarga gue yang kembali utuh?

"Lo terpaksa ya nerima ini semua" Tanya El dengan nada melemah

ELMEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang