17. Salah paham

18 2 0
                                    

"WOI!"

Suara barusan sontak membuat Darma yang hendak memakai helmnya menengok ke sumber suara. Terlihatlah Venus berdiri di belakangnya sambil menatap wajahnya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.

Saat ini Darma sedang berada di atas motornya. Bersiap-siap akan pulang karena bel sekolah sudah berbunyi tiga kali, menandakan sekolah telah dibubarkan.

Darma tidak menjawabnya, dia menatap datar ke arah Venus.

"Lo bener-bener ya! Gue manggil, harusnya dijawab!" Seru Venus yang tidak terima diacuhkan oleh Darma.

"Bukannya lo lagi marah?" Tanya Darma dengan polosnya.

"Emang! Tapi masih belum sebulan. Tandanya, lo masih babu gue!"  Kata Venus mengingatkan.

"Yaudah, mau balik?" Ucap Darma lembut. Namun Venus malah mengerutkan wajahnya heran.

"Dih, tumben gak ngajak ribut." Celetuk Venus.

"Cepet mau naik gak?!" Kata Darma galak yang membuat Venus bergegas menaiki motor Darma.

***

Darma mengendarai motornya membelah jalan raja menuju rumah Venus. Venus yang berada di belakangnya sedari tadi diam. Tidak membuka bibirnya dan mengajak Darma mengobrol. Hanya keheningan yang mereka berdua rasakan.

Darma memberhentikan motornya tepat didepan rumah Venus. Namun matanya menyipit dikala ia melihat sebuah mobil civic parkir didepan rumah Venus. Pemilik mobil tersebut keluar dari mobilnya setelah mengetahui Venus sampai dirumah.

"Venus!" Seru seseorang ketika Venus sudah benar-benar turun dari motor Darma.

Deno.

"Oh jadi dia pacar baru lo?!" Tukas Deno sambil berjalan menghampiri Venus yang berdiri disebelah Darma.

Darma membuka helmnya. Namun belum sempat ia menaruh helmnya, wajahnya sudah mendapat hantaman tinju dari Deno yang membuat motornya tidak seimbang dan terjatuh.

BUGH!

"DENO!" Jerit Venus. Ia tidak mengira bahwa Deno akan memukul Darma secara tidak terduga.

Darma bangun dari posisinya. Namun ternyata Deno tidak memberikan kesempatan baginya untuk berbicara sedikitpun. Deno langsung menendang tubuh Darma sehinggga tubuhnya terpental kebelakang. Lalu Deno memukuli Darma secara bertubi-tubi. Tidak memberikan celah bagi Darma untuk mengelak.

BUGH! BUGH! BUGH!

Venus yang melihat kejadian itu seketika melotot. Dia bergerak menarik kemeja sekolah yang Deno pakai. Mencoba menghentikannya.

"DENO UDAH!" Teriak Venus. Dia masih mencoba menghentikan Deno yang terlihat menggila.

Deno menghentikan aktifitasnya. Dilihatnya wajah Darma yang sudah tidak karuan. Darah segar mulai mengalir keluar dari hidung Darma.

Venus tiba-tiba menarik kerah Deno. Membuatnya wajah Deno berada tepat didepan wajahnya. Lalu lewat seperkian detik, Venus menamparnya.

Plak!

Mata Deno seketika membulat. Dia tidak menduga bahwa Venus akan menampar wajahnya.

Darma terkekeh. Membuat Deno seketika kalap dan memukul wajahnya sekali lagi sehingga darah segar kembali mengalir dari bibirnya.

"Brengsek!" Kata Venus sambil melayangkan tinjunya ke arah wajah Deno.

BUGH!

Tinjunya barusan benar-benar mengenai wajah Deno.

The Part Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang