1.3 Rapat Kabinet

Start from the beginning
                                    

"K kok gue?"

"Lu gak liat badan kita buldozer semua?" seru Yujin.

Memang benar, semua anak kelompok 17 pada bongsor, bahkan para gadis pun. Cuma Woozi, Hoshi, Pak Yoongi, dan si Brunonya Changkyun saja yang kecil.

Mungkin kalau dilihat sekilas, Hoshi memang berisi, tapi aslinya tidak, hanya saja dia senang mengenakan pakaian kebesaran, ditambah pipinya chubby. Asli Hoshi tidak gendut kok, dia kalau makan emang larinya ke pipi. Lagipula kemarin Hoshi berhasil diet turun lima kilo, tapi kebesokannya naik tujuh kilo.

"Kupercayakan padamu master" Deka segera bersimpuh di depan Hoshi sembari memberi hormat ala pendekar.

Hoshi pun gelagapan. Ternyata begini ya hidup di kelompok 17, harus punya mental sekuat baja, soalnya selalu dihantui perasaan takut akan menjadi tumbal. Tak hanya di depan Pak Yoongi, tapi juga di depan teman sendiri.

Deka langsung memasang mata anak anjing, membuat Hoshi berjengit geli. Mau tak mau dia pun menghela napas pasrah.

"Yesss" selebrasi Deka. "Naik bli" katanya jongkok dan membiarkan Hoshi naik di bahunya kaya bocah nonton inbox yang panggungnya di Karawang tapi dia berdiri di Bekasi.

Deka pun perlahan berdiri, membuat Hoshi menjenggut rambutnya ketakutan.

"Adaw sakit!" seru Deka kesakitan, sampai kepalanya mendangak ke atas.

"Jangan tinggi-tinggi bego, gue ngeri" seru Hoshi tutup mata.

Deka pun berjalan mendekati genteng agar Hoshi mudah mengambilnya.

Jun berdiri lalu berjalan agak jauh untuk membantu temannya memberi aba-aba. "Geseran lagi, sebelah kiri" seru Jun.

"Kiri sini?"

"Iya, kanan dikit"

"Ke sini?"

"Ya agak ke kiri, terus, bales bales...bales chat aku dong" lanjut Zelo ikut menimpal sembari mengedipkan mata dan memberi tanda love dengan jarinya ke arah Momo, membuat Momo berjengit geli dan lebih memilih berlari mendekati Jun.

"Hahaha mampus" ejek Chungha bahagia, membuat Zelo pundung di pojokan.

"Ini?!" teriak Hoshi meraba genteng masih sembari tutup mata.

"Bukan Chi, itu kemoceng, ke atas lagi!" teriak Jun.

"Kanan dikit Chi" tambah Momo.

"Belok kiri, Chi" lanjut Changkyun.

"Arggghhhhh dimana sih, gue ngeri ini gak bisa buka mata!" teriak Hoshi frustasi.

Sebenarnya bisa saja mereka memilih cara yang lebih gampang, dengan naik ke lantai atas dan menyodok sepatunya pakai gagang sapu agar jatuh ke bawah. Tapi ya namanya juga otak pemberian give away, selagi ada yang susah kenapa harus pilih yang mudah?

Wonwoo, si pemilik otak brainly pun hanya bisa menahan tawa melihat kebodohan teman-temannya. Ckck.

"Iya Chi dikit lagi" kata Jun.

"Geser ke kanan" tambah Momo.

"Ini?!" teriak Hoshi. Dia benar-benar tak berani buka mata, dia phobia ketinggian.

"Iya!"

Tinnnnn

Jdugggggg

Brakkkk

Itu adalah bunyi kecelakaan tunggal yang dilakukan Deka hingga oleng dan membuat Hoshi jatuh karena sebuah klakson tak berakhlak. Membuat kepala lelaki berpipi mochi itu terkatuk papan mading di sebelah mereka, sebelum akhirnya kejatuhan sepatu Changkyun. Sudah jatuh tertimpa sepatu pula.

KKN 17Where stories live. Discover now