1.

1.9K 103 7
                                    

H. A. P. P. Y
R. E. A. D. I. N. G

PELANGI NEW VERSION

🌈

Masih dengan kedua mata terpejam, tubuh sosok gadis berkeringat dingin dan bergetar.

"Jangan. Plis..... Gue mohon....," Lirihnya semakin menjadi-jadi. Perlahan air mata keluar dari sudut matanya.

"PELANGI!"

Teriakan itu seketika membuat kedua matanya terbuka cepat, menyadari apa yang terjadi barusan.

Mimpi itu lagi.

Dan parahnya. Sang mama memergokinya.

Lesta berjalan cepat mendekati putri sulungnya lalu duduk di tepi ranjang. Kerutan di keningnya tercipta tatkala mendapati wajah Pelangi yang penuh keringat. Apalagi tadi dirinya sempat mendengar racauan putrinya.

"Kamu kenapa sayang? Kamu mimpi apa?"

Pelangi meneguk ludahnya sendiri, dirinya lupa mengunci pintu kamar. Karena setiap kali tidur malam ataupun siang, ia tak lupa mengunci pintu.

Hal itu ia lakukan lebih dari satu tahun.

Ia beralih duduk dan bersandar di kepala ranjang. "Oh itu.... Pelangi habis nonton film killer, jadi kebawa mimpi. Maaf ya Ma?" Bohongnya membuat Lesta awalnya tidak percaya, tapi mengingat putrinya suka nonton film, jadi ia mengangguk percaya.

Lesta membelai lembut surai putrinya. "Mama khawatir banget sama kamu sayang. Malam-malam denger kamu ngigau gitu jadi parno sendiri. Soalnya kan kamu kunci pintu. Jadi baru kali ini Mama ngelihat kamu gini," ujarnya khawatir.

Pelangi..... Hanya belum siap untuk semuanya.

"Mama jangan khawatir. Aku enggak papa kok. Kalau gitu, Pelangi lanjut tidur lagi ya Ma? Besok mau nyelesein tugas dari Bu Riani."

Lesta tersenyum. Walaupun Pelangi homeschooling, tidak mengurangi kerajinannya dalam belajar. Ia selalu bangga pada putrinya itu.

"Kalau gitu Mama keluar ya."

Pelangi mengangguk. Setelah Lesta benar-benar keluar, ia bergegas mengunci pintu kamarnya.

Mimpi itu kembali membuatnya takut. Kamar ini..... Kamar ini penuh dengan masa kelam yang selama ini ia coba hindari. Tapi, tidak semudah itu.

Tubuh Pelangi meringsut ke lantai. Ia kembali menangis tanpa suara.

Ingatannya akan kejadian tahun silam seketika terlintas.

Mencoba mengurangi rasa takutnya, ia meraih silet tipis yang tergeletak di atas meja belajarnya. Dengan nafas terengah-engah, Pelangi segera melukai di beberapa bagian tangannya.

Tidak peduli dengan warna merah yang memenuhi lengan kirinya.

"Pelangi takut.... Ampun..."

"Sebelum gue pergi dari Indonesia.... Gue mau milikin lo, My Rainbow."

🌈

Virginity [END✓]Where stories live. Discover now