27

444 35 10
                                    

▶️ PLAY THE MULMED ▶️

🎶 Sudah- Afgan 🎶
.
.
.

“Gak semua hal bisa dengan kata maaf bakalan kembali kayak dulu, Gaf”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Gak semua hal bisa dengan kata maaf bakalan kembali kayak dulu, Gaf”

-Pelangi Aulia Hartigan-
.
.
.
Happy Reading, and Voment!

🌈

Sudah dua Minggu berlalu, dan Pelangi sudah cukup merasakan ketenangan. Mentalnya kembali seperti biasa. Bahkan berusaha menyikapi masalalunya seperti Laura. Hidup bersama Laura tidak buruk. Coba bodoh amat pada sekitarnya itu ternyata perlu ya.

Sekarang ia berusaha untuk tinggal di rumahnya sendiri. Awan dan Lesta memberinya keamanan yang cukup, seperti yang Laura pesankan.

"Mas, kamu gak mau cari tau tentang pria itu?" Tanya Lesta pada Awan. Keduanya kini tengah mengawasi Pelangi yang berada di taman depan rumah mereka, Pelangi begitu menikmati menyiram tanaman-tanaman disana.

"Aku juga gak tau cari tau gimana Ma, kalau aku sendiri gak tau kejadiannya kapan," jawab Awan terdengar frustasi.

"Kalau nunggu Pelangi jujur, kita bakalan kayak gini terus, gak bisa menyelesaikan masalah Pelangi. Aku gak mau Pelangi kayak kemarin."

Awan beralih duduk di sofa, memijat pelipisnya frustasi. "Apa aku tanya ke Langit, Ma?"

"Langit? Oh iya, kenapa kita gak kepikiran sama Langit sih. Ya udah, Mas! Cepet hubungi dia. Aku yakin pasti Langit tau semua tentang Pelangi. Kamu tau kan, gimana deketnya dua anak itu." Awan mengangguk setuju dengan ucapan istrinya.

Dengan segera ia meraih ponsel di saku celananya, lalu menekan tombol panggilan pada nomor Langit, adiknya.

"Halo? Tumben." Suara Langit terdengar mengejek Awan.

Awan berdecak pelan, "Abang mau tanya sama kamu, tapi kamu harus jujur."

"Hm. Apaan?"

"Apa kamu pernah tau siapa pria yang pernah melakukan pelecehan sama Pelangi?"

"Uhukk!! Ha gimana maksud lo, bang?"

🌈

Di sana, Langit tersedak hebat ludahnya sendiri saat mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut abangnya.

Apa jangan-jangan, Pelanginya itu berani membongkarnya? Tapi kenapa Awan masih bertanya kepadanya? Ia menggeleng pelan. Kemungkinan besar Pelangi masih tutup mulut. Tapi apa yang sebenarnya terjadi?

"Pelecahan?" Tanyanya lagi.

"Iya. Abang yakin kamu tau hal itu. Kalian kan begitu dekat."

Virginity [END✓]Where stories live. Discover now