21

383 24 3
                                    


▶️Play the Mulmed ▶️

🎶At my worst- Pink Sweat🎶
.
.
.

ATTENTION, PART TERPANJANG!

WAJIB VOMENTNYA!

🌈

Sudah banyak hal yang dilalui oleh pasangan Gafar Atmaja dan Pelangi Aulia Hartigan. Sepertinya, setiap orang harus mengapresiasikan sosok Gafar Atmaja yang berhasil membuat Pelangi benar-benar jatuh cinta padanya. Bahkan semuanya tahu bahwa Gafar selamanya untuk Pelangi.

Sedangkan Pelangi semakin dibuat sadar, bahwa kehadiran Gafar, dan berada di sisi cowok itu tidak seburuk yang ia kira.

Gafar benar-benar mencintainya tulus, menjaganya setiap saat. Walaupun selama ini ia masih belum bisa jujur akan hal itu. Karena sampai sekarang, ia masih belum siap dan tidak siap untuk menerima konsekuensinya nanti.

Ia hanya yakin kalau Gafar tidak seperti cowok pada umumnya.

Untuk masalah Laura, sampai saat ini ia masih sulit bertemu dengan Laura. Bahkan cewek itu seperti menghindarinya pelan-pelan. Pelangi masih memiliki satu pertanyaan untuk Laura. Secepatnya ia akan menemui Laura.

"Sayang!" Sapaan Gafar yang baru selesai turnamen futsal itu membuyarkan lamunan Pelangi yang setia duduk di tribun, sendirian. Bersama Gafar, sudah cukup baginya.

"Congrats! Selamat ya!" Ucap Pelangi seketika semringah, mengingat pacarnya itu memenangkan pertandingan ini.

Gafar selalu berbunga dan berdebar dengan respon Pelangi yang benar-benar menerima perasaannya. Ia sedikit membukukan badannya, membuat gadisnya itu paham maksudnya.

Pelangi tersenyum lebar seraya meraih tissue yang sudah ia sediakan, dan mengelap keringat di wajah tampan Gafar Atmaja. Pastinya, tatapan keduanya bertemu.

Sedangkan Gafar selalu terpaku pada netra Pelangi, "aku selalu deg-degan kalau gini," katanya berhasil membuat Pelangi merona seraya mengalihkan padangan darinya.

"Udah! Pasti kamu laper kan?" Kata Pelangi mengalihkan suasana yang...... Selalu membuat jantungnya tidak aman.

Bukannya segera menuruti ucapan Pelangi, Gafar malah duduk di antara kaki Pelangi, membelakangi gadis itu. "Iketin rambut aku dong cantik...," Pintanya terdengar sangat manja.

Pelangi terkekeh, tangannya mulai bergerak menuruti permintaan cowoknya. "Kenapa gak dipotong aja sih rambutnya?" Tanyanya heran. Padahal rambut Gafar sudah lumayan panjang, mana lagi tebal. Tapi sosok ini sulit sekali menuruti omongannya.

"Enggak. Nanti kamu gak bisa ngiketin rambut aku kayak gini."

Pelangi memutar bola matanya mendengar jawaban nyeleneh Gafar. "Kamu mau rambutnya panjang kayak cewek?!"

Gafar menggeleng cepat, enak saja! Dirinya masih normal, dan tidak ada cita-cita menjadi waria.

"Gak gitu sayang! Akutu mau terus deket kamu, mau dimanja terus, dan dirawat kek suami sendiri," balasnya berhasil membuat Pelangi begitu merona, hingga gadis itu bersembunyi di ceruk lehernya.

"Malu.... Jangan gitu terus, ih!"

"Ya ampun cewek gue!" Gafar memutar tubuhnya, menghadap Pelangi dengan rasa gemas yang luar biasa. Bahkan keinginannya untuk menggelindingkan Pelangi ke jalan raya semakin besar. Psikopat.

Canda:v

"Aaaa gemeeessss!" Seru Gafar yang malah memeluk kedua lutut Pelangi untuk melampiaskan rasa gemasnya.

Virginity [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang