20

421 32 0
                                    


▶️Play the Mulmed ▶️

🎶 Hold on- Justin Bieber 🎶
.
.
.

“Take my hand, and hold on”-Gafar Atmaja-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Take my hand, and hold on”
-Gafar Atmaja-
.
.
.

Happy reading!

🌈

Di tempat lain, Pelangi menghabiskan waktunya dengan Laura di club. Mengingat mereka dua hari tidak bertemu.

"And then? Lo udah jadian sama tuh cowok?" Tanya Laura begitu excited mendengar cerita asmaranya.

Pelangi mengangguk, "iya. Gue ngerasa aman dan nyaman sama dia, Ra."

Setelah meneguk lemon tea-nya, Laura menepuk kedua tangannya, "akhirnya lo mau bangkit dari masalalu lo. Gue yakin, lo bakalan nemuin kebahagiaan yang lo cari selama ini," ujarnya membuat Pelangi tersenyum lebar.

Pelangi menunduk, "tapi gue ragu, Ra."

"Ragu gimana?"

"Gue takut dia gak bisa nerima masalalu gue nantinya. Apalagi, sekarang gue udah berharap banget sama dia," tuturnya pelan, dengan bayangan yang berapa di benaknya itu terjadi kedepannya.

Laura paham akan perasaan Pelangi, tidak semua cowok bisa menerima masalalu seperti mereka. Cewek yang udah enggak virgin, ia tidak yakin para cowok menerima kenyataan yang berkesan menjijikkan itu.

"Gue udah kotor, Ra. Gue gak yakin kalau Gafar bakalan nerima gue yang notebene udah gak virgin."

Laura diam. Selama ia gonta-ganti pasangan, hampir semua meninggalkannya setelah mengetahui bahwa dirinya bukan cewek yang virgin. Apa kabar Pelangi yang baru membuka hatinya?

Ia memegang bahu Pelangi, "kalau lo berani jatuh cinta, berarti lo harus siap buat terluka nantinya. Tapi lo harus yakin, kalau cowok lo beda sama yang lain."

Pelangi tidak bisa yakin hal itu.

"Lo gak mau kan, kehilangan cowok kayak dia?" Tanya Laura membuat Pelangi langsung menggeleng.

"Kalau lo udah ngerasa waktunya tepat, lo jujur aja sama dia tentang masalalu lo. Gue yakin seratus persen kalau dia itu cowok baik-baik yang nerima lo apa adanya."

Jujur? Pelangi semakin gamang. "Gue gak yakin, Ra."

"Harus yakin dong! Inget pesan gue, ketakutan itu ada karena lo ragu buat mencoba sesuatu. Kalau gak gitu, lo makin dibuat rumit sama diri lo sendiri."

Ia bersyukur bertemu dengan sosok seperti Laura.

"Thanks ya, lo selalu bantu gue selama ini. Padahal kita bisa dibilang baru deket."

Laura tersenyum lagi, "santai aja. Gue juga seneng bisa berteman sama lo."

"Oh iya, cabut yuk!" Ajak Laura, Pelangi mengernyit. "Ikut gue beli kado buat cowok baru gue."

Virginity [END✓]Where stories live. Discover now