25

455 34 4
                                    

▶️Play the Mulmed ▶️

🎶 Let it go- James Bay 🎶
.
.
.

🎶 Let it go- James Bay 🎶

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Gue sayang lo, Pelangi.”

🌈

"Pelangi!" Gafar berhasil mencekal tangan Pelangi. Ia dapat melihat air mata di wajah Pelangi.

Setelah mengetahui berita sialan itu, Gafar tidak bisa diam dan emosinya meluap seketika. Ia pastikan akan membunuh dalang dibalik itu semua.

"Lepasin!" Pelangi meringis saat tangan Gafar mencekal tepat di luka-lukanya, dan ia berusaha meloloskan diri dari Gafar.

"Pelangi gue mohon, dengerin gue."

Hatinya sakit, ia menatap tajam Gafar. "Puas lo udah nyebar semua tentang gue? Puas?!"

Gafar frustasi mendengar ucapan Pelangi yang jelas-jelas menuduhnya. "Bukan gue, Pelangi! Bukan gue!"

"Iya lo gak salah! Tapi gue cewek kotor yang bego! Bego karena terlalu berharap sama cowok sempurna kayak lo!" Balas Pelangi dengan air mata yang mengalir deras.

"Pe—

BUGH

Tubuh Gafar langsung tersungkur ke lantai, mendapat serangan tiba-tiba dari Rian dan Rean.

Rian merangkul Pelangi, sedangkan Rean yang amarahnya sudah meluap menghajar Gafar.

"SIALAN LO!"

"BANGSA*!"

"GUE UDAH PERCAYA LO JAGAIN ADEK GUE!"

"ANJING!" Rean membabi-buta tubuh Gafar. Menarik kerah cowok itu, dan mengajar wajahnya.

"Dari awal gue enek sama pemikiran lo, Brengsek!"

"Rean! Udah, woy! Bisa mati tuh anak!"cegah Rian yang takut semakin memperburuk keadaan.

Rean kembali membogem wajah Gafar, lalu menonjok di bagian perut."Jangan pernah temui Pelangi! Kecewa gue."

"Rean! Dengerin penjelasan gue," lirih Gafar sedikit terbatuk-batuk dan mulutnya mengeluarkan darah.

Rian dan Rean segera membawa Pelangi yang semakin syok kejadian hari ini. Bahkan mereka dapat merasakan tubuh Pelangi yang mulai dingin dan berkeringat.

Ia juga baru tahu akan hal ini, bahkan tentang sepupunya sendiri.

"Jangan pulang ke rumah. Anterin ke alamat ini," lirih Pelangi pada Rean seraya menyodorkan alamat di ponselnya.

Sedangkan di tempat tersungkur, Gafar menatap buram punggung Pelangi yang menjauh. Dan ia dapat melihat punggung itu bergetar.

Ia....... Sangat menyesal. Bukan seperti ini yang dia mau. Anda saja waktu itu dia tidak emosi pada Pelangi......

Virginity [END✓]Where stories live. Discover now