Be With You

665 118 38
                                    

"Taehyung! Makan siang sudah siap!" seru Jimin nyaring dari dapur.

Kepalanya menengok melihat pintu kamar tidur Taehyung yang masih tertutup rapat. Tangannya yang sedang mendistribusikan piring langsung berhenti saat tahu Taehyung tidak merespon.

"Taehyung?" panggilnya lagi.

Masih tidak ada jawaban.

"Mungkin dia pergi?" gumam Jimin pelan. Ia kembali melanjutkan membagikan sumpit di meja.

Tepat saat itu, Hoseok datang dengan membuka pintu rumah lebar-lebar. Seluruh tubuhnya kotor oleh tanah dan darah.

"Oh, astaga! Dari mana saja kau?" jerit Jimin kaget. Matanya menatap horor tiap jejak Hoseok ke dalam rumah yang membuat lantai kotor.

"Kejar-kejaran dengan babi ternak di belakang halaman rumah Beomgyu," ungkap Hoseok sembari mencopot sepatu boot-nya tepat di ruang tengah. Lalu kausnya yang sobek ikut tanggal dari tubuhnya.

"Apakah itu darahmu?" Jimin menghampiri dengan wajah kusut. Ia terus-terusan memandang lantai rumah yang kotor akibat ulah Hoseok.

Hoseok menggeleng ringan. "Ini darah babi. Setelah selesai kejar-kejaran, mereka langsung aku sembelih. Hewan-hewan itu hanya tidak ingin mati di tanganku hari ini."

"Syukurlah jika kau tidak terluka," begitu komentar Jimin.

Omega tersebut pun melangkah ke kamar dengan cepat dan kembali bersama sehelai handuk bersih. Langsung ia lempar ke wajah Hoseok.

"Lain kali jangan bawa kotoran ke dalam rumah! Mandi di luar!" sentak Jimin tegas.

"Oh, iya. Maaf. hehe." Hoseok menyengir lebar. "Sebelum aku mandi, bolehkah aku meminta ciuman panas darimu?"

"Tidak," tolak Jimin mentah-mentah. Ia kembali ke dapur, tempat yang paling membuatnya aman. "Mandi dulu, kemudian bersihkan semua kotoran itu. Baru nanti aku beri kecupan."

"Hanya kecupan?" Hoseok membulatkan mata. "Tidak ada ciuman panas?"

"Tidak ada." Jimin menegaskan sekali lagi. "Cepat pergi sana."

Hoseok berdecak sebal. Lalu ia menyeret sepatu dan kaus bolongnya keluar.

"Jahat," Hoseok bergumam dengan bibir menekuk tajam.

"Oh, ya. Hoseok. Apakah kau melihat Taehyung seharian ini?" Jimin bertanya.

Tentu, Hoseok menggeram sebal karena Jimin sedang dalam mode bicara saat butuh.

Namun, sebagai Alfa yang baik untuk Omega tercintanya, Hoseok menjawab dengan dengusan, "Aku melihatnya di klinik Seokjin tadi pagi. Setelah itu, tidak tahu."

"Apa?"

Tanpa mendengar Hoseok lagi, Jimin terbirit menuju kamar Taehyung dan membuka pintunya lebar-lebar.

Kamarnya rapi. Namun, pintu kayu lemarinya terbuka lebar.

Sebagian besar pakaiannya hilang.

Jimin melihat sekeliling dengan panik. Lalu matanya menangkap secarik kertas, oh bukan. Itu tisu. Tapi ada tulisan dengan tinta di dalamnya.

Jimin menyambar tisu itu dengan kasar dan membaca isinya.

Aku ikut pergi bersama Seokjin. Jangan menyusul. -Taehyung.


***


Seokjin berhasil menuruni gunung terjal dengan selamat tanpa bertemu dengan satu zombi pun.

Itu melegakan, namun memang muncul tanda tanya besar di kepala Seokjin.

[taejin] ZOMBIE.ZIPWhere stories live. Discover now