Flounder

473 89 56
                                    

Seokjin bisa mendengar suara desahan Taehyung dari lantai atas.

Ia pun menenggelamkan wajahnya jauh-jauh ke dalam baju kotor Jungkook, menghirup bau kain yang sangat menjijikkan di hidungnya. Tidak seperti wangi musk yang memanjakan milik omega bernama Kim Taehyung.

Berbeda dengan Jungkook, Seokjin tak bisa melalui heat Taehyung dengan baik. Jungkook sudah memiliki mate sehingga serigalanya tidak begitu tertarik. Pria tersebut masih bisa berjalan-jalan di sekitar basemen tanpa masalah. Meskipun sweater Yoongi masih hinggap di hidungnya.

Bagi Seokjin, ini lebih mirip seperti neraka. Ia tak bisa mengontrol serigalanya sama sekali. Berkali-kali ia rasakan bagaimana serigalanya ingin mengambil alih, tetapi Seokjin pastikan agar itu tidak terjadi. Jika ia tak sengaja melakukan hal berbahaya pada Taehyung, ia pasti akan menyesal seumur hidup.

Tapi Taehyung terlalu menarik. Feromonnya memikat, sangat enak diendus dan membuat birahinya naik drastis. Bukan hanya Seokjin, alfa-alfa zombi di atas pun demikian. Gemuruh dan geraman terdengar sayup-sayup. Hal tersebut membuat jantung Seokjin berpacu. Heat omega di tengah apokalips terlalu intens. Seokjin tak pernah mengira ia akan mengalami kejadian seperti ini.

Yoongi kembali dari lantai dua basemen setelah beberapa saat. Ia tampak kelelahan. Dari tubuhnya, feromon Taehyung menguar kencang. Hampir-hampir membuat Seokjin menerkamnya sebelum rasa susu stroberi menyusup keluar dan feromon Jungkook mengikuti. Pertanda bahwa Seokjin tak boleh dekat-dekat karena Yoongi sudah menjadi milik orang lain.

Seokjin menggeram di tempat tidurnya. Ia meringkuk di sana, tubuh gemetaran akibat memaksakan bau keringat Jungkook masuk ke dalam penciumannya. Tidak berniat menyinggung Jungkook, tetapi feromon Jungkook tercium seperti bau muntah bagi alfa Seokjin.

"Kau baik-baik saja?" Tanya Yoongi pada Jungkook yang sedang memasak makan malam. Mungkin makan malam. Seokjin tidak tahu sekarang sudah jam berapa.

Lantas Jungkook melempar sembarang sweater Yoongi yang menyumpal wajahnya dari hidung ke bawah lalu memeluk Yoongi erat-erat. Feromon Taehyung hilang secara otomatis sampai ke titik terakhir, menyisakan aroma susu stroberi dan pelembut pakaian yang bercampur aduk, membuat Seokjin muak.

"Aku baik. Sweatermu membantu." Jungkook berbisik halus di balik bahunya. Sang Alfa pun mencium perpotongan leher Yoongi yang masih menyisakan bekas gigitannya saat mating.

"Tapi Seokjin tidak," lanjutnya setelah pelukan itu lepas. Kemudian ia lanjut memasak. Menu makan malam hari itu adalah daging domba.

Yoongi menatap Seokjin prihatin. Pria tersebut menggeram-geram ringan sambil terus meringkuk dalam balutan kaus Jungkook. Sesekali ia lihat Seokjin juga tengah menatapnya. Iris berubah-ubah dari coklat keemasan menjadi merah menyala. Ia sedang bertarung dengan alfanya sendiri.

Seokjin cukup bisa mengontrol dirinya sendiri, Yoongi sampai takjub. Tapi Yoongi juga tahu betul bahwa ia sangat kepayahan. Ini akan menjadi masa yang sulit sampai seminggu ke depan.

"Aku berpikir, rut-nya mungkin bisa terpicu. Feromon mereka sudah menyatu, mungkin secara tidak sadar. Jadi, mungkin tidak lama lagi sampai--"

"Jungkook," Yoongi memotong. Matanya masih melekat pada Seokjin. "Ada ide supaya minggu ini tidak kacau?"

"Tidak." Jungkook men-skakmat. Tangan yang memegang spatula membalikkan daging domba di wajan dengan terampil. "Biarkan saja. Ini adalah kejadian alami. Kita tidak boleh ikut campur."

"Ta-tapi--"

"Yoongi," Jungkook memanggil, mengingatkan. Omega tersebut lantas menutup mulut rapat-rapat.

[taejin] ZOMBIE.ZIPWhere stories live. Discover now