Regret

537 83 80
                                    

Seokjin tidak tahu mengapa dirinya bisa berada dalam kondisi ini.

Sejauh apapun kepala berpikir, sedalam apapun Seokjin mencari, ia tidak akan pernah menemukan jawabannya.

Itu karena dirinya sekarang sedang berada di dalam kamar mandi yang tertutup rapat, sedang membantu Taehyung menggosok punggungnya menggunakan sabun.

Jika diingat kembali ke beberapa menit yang lalu, Seokjin juga tidak mengerti bagaimana ia bisa mencapai keputusan untuk memenuhi permintaan Taehyung.

Seharusnya Seokjin menolak saja. Seharusnya Seokjin berpikir lebih panjang lagi ketika Taehyung meminta. Seharusnya Seokjin sadar bahwa Taehyung masih berada di bawah kendali heat yang belum beres.

Namun, seperti seekor anjing yang diberi tulang, Seokjin menggigit permintaan Taehyung untuk membantunya mandi dengan senang hati.

Meski suasana canggung melanda, Seokjin akui keduanya masih dalam kondisi terkontrol. Sejauh ini, alfa dan omega mereka belum mengambil alih. Seokjin masih berbalik untuk mempersilakan Taehyung membuka baju dan mempersiapkan bathtub sendiri.

Sekuat tenaga Seokjin mengatur jalur napasnya agar tidak terlalu terbuai oleh feromon Taehyung yang sangat manis itu. Baunya masih mengindikasi aura seksual walau tidak sebanyak beberapa hari yang lalu.

Masih mengontrol alfa dalam dirinya, Seokjin lebih merasa tenang karena bisa mencium bau Taehyung betul-betul. Jika dibandingkan dengan bau kaus Jungkook yang sejak kemarin menyumpal hidungnya, wangi Taehyung seperti wangi surga.

Setelah omega di belakangnya masuk ke bathtub hingga setengah badannya tertutup, Taehyung langsung meminta Seokjin memulai menggosok punggungnya.

Menyentuh kulit polos Taehyung bukan menjadi yang pertama bagi Seokjin. Saat pertama kali omega itu menunjukkan diri, Seokjin sempat merasakan halus kulit tan pria itu.

Namun, menyentuhnya sekarang rasanya sangat berbeda. Kulit Taehyung merah merekah karena demam heat. Uluran napasnya pendek-pendek, mungkin masih terpengaruh oleh heat-nya. Seokjin pernah mendengar bahwa omega yang sedang heat akan merasa sangat sensitif apabila disentuh. Itu sebabnya Seokjin menggosok punggungnya pelan-pelan, dimulai dari bahu sampai turun ke bawah.

Tampaknya berada dalam heat membuat Taehyung sangat lemah. Begitu tubuhnya selesai dilumuri sabun. Ia langsung berbalik dan berkata, "Cuci rambutku juga. Aku ... aku tidak punya tenaga."

Seokjin menahan napasnya saat itu. Itu karena Taehyung berbalik sehingga Seokjin cukup bisa melihat semuanya.

Rambutnya yang basah sehingga poni menempel manis di dahi. Tatapan yang sayu di balik cerah iris biru laut itu. Pipinya yang merah dan bibir yang kelihatan lembut. Leher dan bahunya yang bersih, dadanya bidang namun terlihat kenyal, sampai ke perutnya yang rata. Selebihnya, Seokjin memilih untuk tidak melihat.

"Sepertinya ... aku cukup sampai di sini." Seokjin menelan ludah. Ia berusaha sangat keras untuk tidak menerkam Taehyung di tempat. Tidak, tidak. Itu adalah perbuatan yang teramat salah.

"Tidak! Tu-tunggu." Taehyung menahan pergelangan tangan Seokjin. Sentuhan secara sukarela itu mengakibatkan aliran elektrik merambat ke seluruh tubuhnya.

"Hanya satu kali ini saja. Kau cuci rambutku, lalu selesai. Aku ... aku ..."

Taehyung kelihatan putus asa. Seokjin sedang mencoba mendengarkan kata-katanya tanpa membayangkan bagaimana rasanya bila mencium bibir Taehyung yang merah itu.

"Aku hanya merasa tenang berada di dekatmu. Hanya ... hanya feromonmu yang bisa membuat omegaku tenang." Taehyung tiba-tiba mengaku. Pengakuan itu membuat Seokjin terpekur sejenak.

[taejin] ZOMBIE.ZIPWhere stories live. Discover now