Be Our Guest

424 87 36
                                    

Taehyung terbangun dari mimpi yang panjang dengan jahitan yang belum kering di lengan kanannya tiga hari lebih dulu dari Seokjin.

Namun, seolah keadaan tidak akan menjadi lebih buruk lagi, heat-nya datang.

Min Yoongi, omega beraroma susu stroberi, yang merawat Taehyung selama ini, datang ke kamar tempatnya menginap dengan sebotol air dingin.

"Bagaimana kondisimu?" tanyanya lembut sembari duduk di tepi kasur. Taehyung yang duduk di sana sudah menanggalkan kausnya akibat panas dan kulit yang mulai sensitif.

"Apakah feromonku tercium dengan jelas dari luar?" Taehyung yang sedang duduk di atas sebuah ranjang reyot balik bertanya. Ia terlihat khawatir.

"Sedikit. Sama sekali belum parah. Itu sebabnya Jungkook memanggilku. Kita benar-benar harus siap. Sekarang, katakan padaku bagaimana kondisimu."

"Panas, sakit, menjijikkan," jawab Taehyung terlalu cepat. Kausnya yang copot digunakan untuk menyeka keringat.

"Berapa lama biasanya sampai heat yang sebenarnya datang?"

"Tidak menentu. Paling cepat besok, paling lama tiga hari lagi."

"Bagaimana dengan heat-nya? Berapa lama?"

"Tujuh hari tanpa partner. Tiga hari dengan partner."

"Wow, signifikan sekali." Yoongi menyimpan botol air dingin yang dibawanya di atas meja nakas. "Kau ingin... partner?"

Taehyung memeluk bantalnya. "Aku tidak tahu."

"Bagaimana dengan Seokjin?"

"Tidak!" tanpa sadar Taehyung menyentak, sedikit membuat Yoongi mundur.

"Ma-maksudku..." Taehyung berdeham. "Kami tidak begitu dekat. Jadi... aku tidak tahu."

"Oke, tidak apa-apa. Aku mengerti." Yoongi mengusap lengan kanan Taehyung yang dibebat, masih terasa nyeri.

Lalu Yoongi melempar solusi lain. "Bagaimana dengan Jungkook?"

Taehyung tampak terkejut. "Bukankah dia adalah mate-mu?"

Yoongi pun membasahi bibirnya. "Iya. Tapi aku tidak melihat ada salahnya untuk membantu. Kau bisa pakai collar dan kondom, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Seperti mating dengan tidak sengaja, misalnya."

Taehyung tampak gundah. Feromonnya keluar belum sampai pada tahap seksual, tetapi tercium kuat. Dia masih panik. Ruangan itu pelan-pelan mulai kental dengan feromonnya.

"Aku... akan memikirkannya," putus Taehyung kemudian, mengundang senyum di mulut Yoongi.

"Kami akan membantu semampu kami, oke? Jangan khawatir. Kau aman di sini."

Taehyung tidak menjawab. Pelukannya pada bantal semakin erat.

Yoongi pun bangkit setelah tahu Taehyung akan baik-baik saja untuk sementara waktu. "Aku akan membawa keperluan nesting. Apakah kau butuh bantuan untuk mengatur kasurnya juga?"

"Tidak. Aku bisa sendiri."

"Oke."

Atas satu kata itu, Yoongi berderap menuju pintu.

"Oh, Yoongi?" Taehyung menghentikannya saat Yoongi sudah mencapai daun pintu.

"Ya?" omega tersebut berbalik.

"Bolehkah aku ... memintamu untuk ... mengambil satu saja ... pakaian Seokjin?"

Sebuah senyum terpetak di wajah Yoongi. "Baiklah."

[taejin] ZOMBIE.ZIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang