ILY - 14

1K 160 87
                                    

Sunmi menatap langit-langit kamarnya. Sinar mentari memasuki kamar bernuansa putih tersebut dengan samar melalui celah gorden. Jarum jam telah menunjukkan angka 9 namun punggung gadis itu masih setia berada di atas ranjang, tak berniat untuk beranjak walau hanya sekedar untuk mengisi perut.

Gadis itu menghela napas lelah. Tak tau entah mengapa mood nya mendadak kacau sejak kemarin malam. Entahlah, melihat bagaimana raut wajah datar dari Jimin membuat perasaannya bercampur aduk, antara takut jika Jimin tersinggung dan juga kesal karena pria itu menolak argumen nya secara mentah-mentah.

"Gak tau di untung banget jadi orang. Udah nanya, dikasih pendapat malah dikatai sok tau. Jijik gue."

Gadis itu meraih handphone nya. Saat ia membuka aplikasi chat, ia mendapati kolom roomchat dengan nama 'Pak Jiban' di urutan ketujuh. Tanpa berpikir panjang ia pun langsung mengunci layar handphone nya lalu meletakkannya di nakas kembali.

"Bodo amat. Gue ngambek sama dia."

Baru saja ia ingin memejamkan mata kembali, ia merasakan handphone ja bergetar sekali, pertanda sebuah pesan masuk. Ia pun mengambil handphone nya dan membuka aplikasi chat untuk kedua kali.

Kambing Sayang
P

JSunmii
Halo? Luwak yellow coffe?

Kambing Sayang
Borahae

JSunmiii
Go block

Kambing Sayang
Wkwk
Apa kabs lo?
Kangen gue ga?

JSunmiii
Masih idup
Hooh
Gue kangen nyilet sempak di jemuran lo

Kambing Sayang
Untung aja gue ga nitip jemuran ke lo

Sunmk terkekeh sejenak setelah membacanya. Mood nya mendadak naik karena ocehan receh nan tak berguna seperti ini dengan tetangga idola nya yang sudah empat hari tak berada di sisinya.

Kambing Sayang
Lo baru bangun kan?
Kuy sarapan

JSunmiii
Vc?

Kambing Sayang
Kaga woy
Makan bareng

JSunmiii
Lo pikir gue bisa teleportasi ke zimbabwe?

Kambing Sayang
Osaka bodat
Gue dibawah
Buruan buka pintu

Sunmi menaikkan sebelah alisnya lalu langung meloncat dari tempat tidur. Ia memperbaiki tatanan rambutnya sejenak lalu melangkahkan kakinya menuruni tangga. Dengan cepat ia membuka pintu dan mendapati presensi seorang Kim Mingyu yang sudah rapi dengan setelan baju kaos berwarna putih dan celana jeans. Sunmi tertegun sejenak melihatnya lalu menampar pria di depannya dengan kencang.

Plakk

"ANJENG!"

Mingyu memaki dengan kesal ketika rasa perih merambati pipinya dengan cepat. Matanya melotot memandang wajah polos Sunmi bahkan setelah menampar pipinya tanpa alasan yang jelas.

Mr. CounselorWhere stories live. Discover now