CHAPTER 12

61 36 3
                                    

🍁 First story'🍁

Happy reading guys 😇



Siswa-siswi  berhamburan keluar dari kelas setelah bel tanda pulang berbunyi, seperti halnya Krisya, Caca dan Dianra. Mereka berjalan menyusuri koridor dan menuju ke parkiran tempat Caca memarkirkan mobilnya.

Tepat di samping mobil Caca terlihat Revan ditemani kedua sahabatnya sedang bersandar di bagian depan mobilnya sedang menunggu kedatangan pacar tercintanya. Saat melihat kedatangan Krisya dan sahabatnya Revan berjalan mendekat kearah mereka.

"Kamu balik bareng mereka atau mau sama aku?" Tanya Revan pada Krisya.

"Aku sama mereka aja pulangnya soalnya kita mau hangout bentar, udah lama juga kan kita bertiga nggak jalan bareng. Nggak apapa kan?" Revan membalas pertanyaan Krisya dengan anggukan, memang akhir akhir ini Krisya lebih banyak jalan bersamanya.

"Kalau sampai rumah kabarin aku, jangan macem-macem" ujar Revan yang posesifnya kumat lagi.

"Kalau gitu aku duluan" ucap Krisya lalu berjalan memasuki mobil yang didalamnya sudah ada Caca dan Dianra menunggunya.

Setelah Krisya dan sahabatnya meninggalkan pekarangan sekolah Revan berbalik ke arah mobilnya berada. "Lo berdua pada bawa kendaraan kan?" Tanyanya buang diangguki oleh Satya dan Rion. Kemudian Revan melakukan mobilnya untuk pulang kerumahnya begitu pula kedua sahabatnya itu.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Setelah Caca memarkirkan mobilnya, mereka bertiga segera keluar dan berjalan memasuki salah satu pusat perbelanjaan. 

(Anggap aja ini mallnya😂)

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

(Anggap aja ini mallnya😂)

"Kita mau ngapain dulu nih? Mau makan, shopping atau kita ke Timezone?" Tanya Dianra pada keduanya.

"Kalo gue sih makan dulu soalnya gue udah laper banget ini udah sore  dan kita belum makan, cacing di perut gue udah pada ngedemo minta di isi" ujar Caca seraya mengelus perutnya

"Yaudah kalo gitu kita ke food court aja" ajak Krisya, kebetulan mereka sedang berdiri tak jauh dari area food court.

Mereka berjalan dan menyusuri beberapa stand yang menyajikan berbagai jenis makanan baik lokal maupun internasional.

"Kita makan disini aja, gimana? Ujar Krisya saat melihat beberapa makanan khas Jepang tersaji di stand tersebut.

"Iya udah, gue pengen sushi sama greentea, kalian pengen pesan apa? Tanya Dianra.

"Samain aja deh" ujar Krisya dan Caca bersamaan.

Mereka menikmati hidangan yang sudah tersaji dihadapan mereka. Setelah itu mereka bershoping ria, tampak Caca yang sudah beberapa kali mencoba pakaian dari brand kenamaan, Dianra juga telah membeli berbagai sepatu dan pakaian, sedangkan Krisya berjalan ke salah satu toko yang menjual berbagai tas yang udah pasti harganya fantastis.

Matanya terus saja melihat tas-tas yang berjejer rapi pada toko tersebut, hingga matanya terpaku pada sebuah sling bag warna peach yang tampak elegan.

Ketika ia meraih sling bag tersebut disaat yang sama sebuah tangan juga meraihnya, sontak Krisya memandang pemilik tangan tersebut

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Ketika ia meraih sling bag tersebut disaat yang sama sebuah tangan juga meraihnya, sontak Krisya memandang pemilik tangan tersebut. Ternyata seorang gadis cantik namun sepertinya lebih dewasa dibandingkan dengannya, terlihat dari stylenya.

"Sorry, Lo mau ambil tas ini juga ya?" Tanya Krisya dengan sopan pada gadis tersebut.

"Iya, tapi kamu juga pasti suka sama tasnya" ujar gadis itu.

"Gue suka sih,, tapi kalau Lo mau ambil aja nggak apa-apa kok. Lagian masih banyak yang lain kebetulan aja tadi gue pengen liat yang ini" ujar Krisya canggung, tetapi sebenarnya yang diungkapkan tak sepenuhnya benar.

Ia menyukai tas tersebut, namun melihat gadis itu juga menginginkannya lebih baik ia memilih yang lain, ia sangat malas bila harus berdebat dengan orang lain hanya karena sebuah barang.

"Sya, udah dapat nggak tas yang Lo suka?" Tanya Caca yang saat ini telah berada di belakangnya.

"Belum, mending kita cari lagi" jawabnya. "Gue duluan, ambil aja tasnya" tambah Krisya pada gadis tadi.

Krisya dan Caca beranjak dari toko tersebut dan menghampiri Dianra yang masih memilih pakaian untuknya. Krisya yang malas mencari tas lagi kemudian ikut melihat beberapa pakaian yang bisa saja ia sukai. Kemudian ia mengambil sebuah blouse dan celana jeans lalu membayarnya di kasir.

Dianra dan Caca juga membayar belanjaan mereka kemudian berjalan menyusuri mall dengan menenteng bawaan masing-masing. Saat mereka berjalan Dianra menghentikan mereka dan menarik kedua sahabatnya menuju toko skincare.

"Gue baru ingat, lipstik bedak sama beberapa make up gue udah mau abis. Temenin gue beli skincare dulu yah" ucap Dianra sambil mengedipkan matanya. Mau tak mau Caca dan Krisya mengikuti langkahnya.

Hampir satu jam Caca dan Krisya berdiri melihat Dianra terus saja memilih berbagai skincare yang ada di toko tersebut. Mereka jengah melihat bagaimana Dianra memilih skincare, gini nih punya temen yang alat make up-nya nyaingin MUA profesional. Krisya yang sudah lelah menunggu menghampiri Dianra.

"Di lama banget sih, kaki gue udah mau patah nungguin Lo tau nggak" ujar Krisya dengan kesal.

"Bentar doang ini, sabar dong girls" ungkap Dianra dengan muka watadosnya, ingin rasanya Caca mengacak muka sok polosnya.

"Ehh Lo sadar nggak sih, kita udah sejam nungguin Lo nggak kelar-kelar. Udah cepetan bayar atau Lo baliknya naik taksi" ancam Caca.

"Yaudah" balas Dianra, mana mau dia naik taksi. "Totalnya berapa mbak?" Tanyanya pada kasir toko tersebut.

"Totalnya jadi Rp 972.500 mbak"

Setelah membayar belanjaannya, mereka bergegas ke parkiran. Krisya ingin segera sampai rumah dan mengistirahatkan tubuhnya yang teramat lelah. Namun sepertinya keinginannya tak bisa terealisasikan dengan cepat pasalnya mereka terjebak macet, apalagi sore menjelang magrib seperti ini juga merupakan waktu pulang oleh para  pekerja kantoran.

Seharusnya mereka bila hangoutnya ke mall pilihnya hari libur agar waktunya lebih lowong, suasana jalan juga nggak akan separah ini macetnya. Apalagi bila menemani Dianra memilih skincare bisa-bisa memakan waktu berjam-jam.

Setelah kurang lebih dua jam berkutat dengan macetnya kota Bandung, Krisya sampai juga di kediamannya setelah mengantarkan Dianra terlebih dahulu karena rumah Krisya dan Caca satu kompleks hanya saja beda blok. Krisya turun dari mobil setelah berpamitan pada sahabat tersayangnya.

Krisya langsung meluncur ke kamarnya, menyimpan belanjaannya lalu  masuk ke kamar mandi. Krisya segera mengisi bathtub dengan air hangat berharap setelah berendam tubuhnya menjadi lebih rileks. Satu hal yang ia lupakan, menghubungi Revan.




🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁













Thanks udah baca
Silahkan vote and comment
See you next chapter 😍

Reisya {ON GOING}Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ