CHAPTER 9

72 39 9
                                    

🍁 First story'🍁
Happy reading 😇


Dua bulan berlalu, sudah selama itu hubungan Krisya dan Revan terjalin. Banyak hal yang berubah diantara keduanya, Krisya menjadi pribadi yang lebih hangat, lebih memahami sisi lain dari Revan. Revan pun sama dengannya menjadi lebih peduli sekitar meskipun masih jarang, yang paling mencolok yaitu lebih posesif pada kekasihnya. Seperti kali ini ia menemani Krisya latihan band karena ia takut Krisya kecantol cowok lain. (Ada-ada aja si Revan kunyuk).

"Bisa nggak sih Lo jauh-jauh dari cewek gue!" Rano teman kelas sekaligus teman band Krisya menatapnya tapi tak bergeming.

"Suka-suka gue lah, Krisya aja nggak protes. Mending sekarang Lo keluar dari ruangan ini karena Lo itu gangguin kita latihan" ucap Rani menimpali.

"Lo nggak ber..." Sebelum melanjutkan ucapannya Krisya sudah lebih dulu memotong ucapannya.

"VAN... BERISIK TAU NGGAK, MENDINGAN KAMU TUNGGU DILUAR AJA" Krisya yang muak dengan perdebatan mereka membuka suaranya, ia kesal dengan Revan yang selalu mengintilinya.

"Kamu ngusir aku?"

"Iya jadi mending kamu keluar kita semua terganggu sama keberadaan Lo disini, udah berisik sok ngatur lagi. Udah sana pergi ganggu aja" Revan cengo mendengar perkataan gadisnya, ini semua gara-gara teman band Krisya.

Setelah Revan keluar dari ruangan mereka melanjutkan latihan yang sempat tertunda. Satu jam berlalu mereka memutuskan untuk mengakhiri latihan hari ini, mereka membereskan peralatan musik mereka.

"Sya, kita balik duluan ya" Krisya hanya membalasnya dengan anggukan. Tak lama Krisya menolehkan kepalanya kala mendengar suara pintu yang dibuka dan ternyata itu Revan.

"Udah beres kan? Yuk balik udah sore banget" Krisya pun mengambil ranselnya lalu mengikuti Revan tak lupa ia mengunci pintu ruang musik.revan meraih tangan Krisya lalu menggandengnya menuju parkiran, sudah beberapa hari terakhir ini Revan memang selalu berangkat dan pulang Sekolah bersamanya.

"Besok kamu ada acara nggak?" Krisya mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan pria disampingnya.

"Kayaknya sih nggak ada. Kenapa emangnya?"

"Kamu ikut aku besok ya"

"Kemana?"

"Besok juga kamu bakalan tahu" jawaban Revan membuat Krisya penasaran, baru kali ini Revan mengajaknya pergi tanpa memberi tau tujuannya. Krisya tak lagi menanggapi ucapan Revan, ia fokus pada jalan yang mereka lalui.

Saat mereka sampai didepan rumah Krisya, Revan turun dan membuka pintu untuk Krisya. Perlakuannya dibalas ucapan terima kasih dan senyum manis.

"Mau mampir dulu nggak?"

"Nggak usah ini juga udah sore banget"

"Aku pamit ya, selamat istirahat sayang" Krisya tersipu dengan ucapan Revan, pipinya sudah Semerah tomat.

Ia segera memasuki pekarangan rumahnya yang luas setelah pak Edi satpam rumahnya membuka pagar. Saat sampai di teras rumah ia segera melepas sepatunya lalu melenggang masuk tanpa mengucapkan salam.

"Hmmm hmmm dibaperin ya Lo sama kak Revan. Jadi sekarang udah jadi bucin nih?" Krisya langsung menutup mulut ceplas ceplos adiknya, bisa malu banget dia kalo sampai mamanya dengar.

"Bisa nggak sih jangan ceplas ceplos? Kalau mama denger abis Lo sama gue" menunjukkan kepalan tangannya pada Keira. Meskipun mama papanya sudah kenal dengan Revan, tapi Krisya malu bila diledek oleh orang tuanya.

"Ya sorry, tapi kak Revan sweet banget... Idaman cewek cewek banget" ucapan Keira dibalas delikan oleh Krisya.

"Idihh, nggak usah cinta-cintaan belajar yang bener. Masih bocah aja udah mikirin cowok" Krisya menggelengkan kepalanya tak habis pikir dengan tingkah adiknya.

"Gue bukan bocah, gue udah gede. Lo nggak liat apa gue itu udah nggak merangkak lagi?"

Krisya tak menghiraukan perkataan adiknya, ia berlalu menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Krisya segera membersihkan tubuhnya lalu berganti pakaian. Ia meraih HP-nya dan melihat tak ada notifikasi  penting, ia lalu meletakkannya kembali dan merebahkan tubuhnya dan tak lama ia pun tertidur.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Krisya berdiri dihadapan cermin dan memperhatikan penampilannya. Biasanya dihari Minggu seperti ini ia tak akan bangun sepagi ini, ia akan memanfaatkan waktu tidurnya dengan baik. Setelah merasa beres dengan dandanannya meski hanya make up tipis ia melangkahkan kaki menuju lantai bawah.

"Rapi bener, mau kemana Lo?" Keira heran melihat penampilan kakak satu satunya itu karena tak biasanya ia Serapi ini apalagi sekarang Krisya menggunakan dress berwarna peach.

"Loh Sya tumben pake dress? Biasanya dipaksa dulu baru mau.  kamu salah makan ya?" Krisya memutar bola matanya mendengar ucapan ibunya itu. Nyokap sama adik sama saja pikirnya.

"Mau jalan sama Revan dan aku nggak salah makan, lagian biasa aja kali kayak liat bidadari dari kayangan aja deh"

"Wihh, pantes aja pake dress, dandan pula tau taunya pengen ngapel sama doi" disertai lelehan Keira.

"Apaan sih Lo, Sotoy banget sih jadi orang"

"Gue nggak sotoy emang gitu kenyataannya" Krisya tak menghiraukan ucapan adiknya, ia menyantap sandwich yang telah disiapkan mamanya.

Tak lama terdengar notifikasi dari hp Krisya, setelah melihatnya ternya itu dari Revan yang sudah ada di depan rumahnya. Krisya segera pamit pada ibunya lalu menghampiri Revan yang berdiri disamping mobilnya. Revan yang melihat kedatangan Krisya sontak saja tak mengedipkan matanya, hari ini Krisya cantiknya kebangetan.

Krisya yang melihat Revan menatapnya intens jadi kikuk sendiri, ia jadi malu dengan penampilannya. Kalau respon dia gini nggak bakalan deh gue pake dress pikirnya. "Van" panggilan Krisya membuat Revan tersadar.

"Jadi nggak nih, kalau enggak gue masuk lagi?"

"Ya ja..ja...jadi lah" kok gue gugup pikirnya.

"Kok Lo gugup sih" wah Krisya bisa baca pikiran gue.

"Karena Lo cantiknya kebangetan" ungkap Revan tak sadar.

"Hah?"

"Maksud gue sekarang kita masuk mobil soalnya disini panas" Revan pun menjalankan mobilnya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁
















Thanks udah baca
Silahkan vote and comment
See you next chapter 😍














Reisya {ON GOING}Where stories live. Discover now