CHAPTER 7

78 42 10
                                    

🍁First story'🍁

Pagi ini Krisya berangkat dengan mengendarai mobilnya sendiri karena supir yang biasa mengantarnya sedang pulang kampung. Setelah memarkirkan mobilnya ia mengambil tasnya lalu turun dari mobil, sontak saja kedatangannya membuat banyak pasang mata memperhatikannya. Banyak murid yang melihatnya dengan pandangan menilai, karena tak suka menjadi pusat perhatian ia mempercepat langkahnya menuju kelas.

"Kenapa Lo pagi-pagi udah badmood gitu? Bukannya seneng habis jadian sama Revan". Ujar Dianra melihat mimik wajah Krisya.

"Anak-anak ngapain sih pada ngeliatin gue? Biasanya kan nggak sampai segitunya ngeliat gue kayak gue punya utang aja sama mereka". Bukannya menjawab Krisya malah bertanya balik. Ia Risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya bahkan beberapa teman kelasnya.

"Ya wajar kali mereka gitu, Lo itu sekarang pacarnya Revan. Diakan digilai banyak murid cewek disini, mereka pasti heran kenapa Lo bisa jadian sama Revan kan biasanya Lo nggak suka deket sama dia"

"Tapi itu berlebihan banget tau nggak sih"

"KRISYA MANA? KRISYA ... KRISYA" Krisya dan Dianra sontak melihat kearah Caca yang berteriak heboh di depan pintu kelas mereka. Apalagi sih ni pikir Krisya.

"Apaan sih Ca teriak-teriak, sakit nih kuping gue dengernya"

"Sya mending sekarang Lo ikut gue, Lo harus liat apa yang ada di mading pagi ini. Lo jadi topik yang lagi panas-panasnya dibahas sama anak-anak" ujarnya lalu menarik lengan Krisya agar mengikutinya.

Mereka bertiga membelah kerumunan murid-murid yang memadati mading, Krisya melihat fotonya dan Revan yang sedang makan kemarin. Foto tersebut disertai sebuah note yang bertuliskan "Krisya ngegodain Revan sampai  Revan pengen pacaran sama dia". Krisya mencabut foto dan note tersebut dan melihat sekelilingnya yang menatapnya jijik. Bahkan banyak yang mencercanya dengan kata kasar.

"Jadi ini pacar cewek yang godain Revan, nggak tau malu, murahan". Ucap Vanesa.

"Maksud Lo apa ngehina gue?" Krisya tak terima dengan tuduhan atas dirinya.

"Nggak usah pura-pura bego deh Lo,  udah jelas di mading tadi ada tulisan Lo godain Revan" Krisya muak dengan drama ini, ia tau bila pelakunya ada dihadapannya.

"Hahahaha, godain? Nggak salah gue godain Revan? Gue tau ini semua ulah Lo. Harusnya Lo tau diri yang murahan  itu siapa, lagian kalau gue pacaran sama Revan nggak ada urusannya juga sama Lo" Vanesa tak terima dengan perkataan Krisya mendorong Krisya hingga membentur dinding koridor.

"Apa-apaan sih Lo, main dorong-dorong sahabat gue" ujar Caca lalu mendorong Vanesa.

Perkelahian pun terjadi, aksi Jambak jambakan antara Caca dan Vanesa membuat koridor semakin ramai oleh para murid yang menyaksikannya. Bukannya melerai mereka malah mendukung aksi tersebut hingga Revan Cs datang dan melerai mereka.

"Kalian apa-apaan sih, ini sekolah bukan hutan" ucap Revan sarkastik.

"Sayang dia yang mulai duluan, dia ngedorong aku terus Jambak aku" Vanesa menunjuk Caca. Ucapannya membuat Dianra dan kedua sahabat Revan ingin muntah.

"See, yang murahan  itu lo, nempel sana sini sama cowok" ucap Krisya lalu meninggalkan Vanesa yang hendak memakinya. Kepergian Krisya membuat Revan segera melepaskan pegangan Vanesa pada tangannya lalu mengejar Krisya.
"Sya.. Krisya" Revan terus saja mengejar Krisya, ia tau mood gadisnya itu sedang buruk.

"Lepasin!" Ia tak menyerah meski gadis itu terus saja menepis tangannya. "BISA DIEM NGGAK?" Krisya kaget mendengar Revan membentaknya.

"Van, Lo nggak denger apa? Bel itu udah dari tadi kalau kita telat masuk kelas bisa-bisa kita kena hukuman, mending sekarang Lo balik ke kelas Lo deh" emosi Revan mereda mendengar perkataannya. Revan pikir Krisya marah padanya, nyatanya gadis itu hanya takut dihukum bila telat masuk kelas.

Setelah Revan pergi dari hadapannya Krisya tersenyum, awalnya ia memang kesal dengan Revan karena gara-gara dia ngajak makan kemarin ia jadi pusat perhatian hari ini. Meskipun bukan pertama kalinya menjadi pusat perhatian para murid tapi kali ini respon mereka beda.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Krisya baru saja pulang dari sekolah, setelah memasuki rumah ia mendengar suara yang sangat ia rindukan. Ia segera berlari menuju ruang keluarga dan memeluk pria paruh baya yang sedang berbincang dengan sang mama.

"Papa... Kangennnnn" memeluk sang papa erat. "Papa kapan sampainya? Kok nggak bilang aku sih mau pulang?" Papanya memang hampir satu bulan ini tak bersamanya karena harus menangani sebuah proyek di luar kota.

"Idih manja banget" Krisya menjulurkan lidahnya mendengar komentar adiknya.

"Suka-suka gue dong, bokap gue juga" belum sempat membalas ucapan kakaknya ibunya sudah menyela perdebatan adik kakak tersebut.

"Kalian kerjaannya berantem terus, mending sekarang  ganti baju terus kita makan siang bareng"

"Kalian kerjaannya berantem terus, mending sekarang  ganti baju terus kita makan siang bareng"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Ruang keluarga Krisya)

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁





⛔Typo bertebaran ⛔
Jangan lupa vote and comment
See you next chapter

Reisya {ON GOING}Where stories live. Discover now