CHAPTER 3

81 46 14
                                    

🍁First story'🍁

Setelah pulang sekolah Krisya langsung mengistirahatkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Ia memikirkan Revan yang bersikap tak biasa terhadapnya, lelaki yang dikenal dingin di sekolah akan berikap sebaliknya bila bersamanya. Ia bukan tak mengerti sikap Revan tersebut, hanya saja ia takut setelah memberikan hatinya, Revan akan menyakitinya.

Tak lama ia mendengar notifikasi dari hp-nya yang menandakan ada pesan masuk, Krisya pun mengambilnya.

Caca
Syaaaa, main dong

Krisya

Gue lagi males kemana mana

Caca
Dirumah lo aja gimana?
Gue gabut di rumah

Krisya
Yaudah

Caca
Ok
Gue jemput mak lampir dulu ya

Krisya geleng geleng melihat pesan sahabatnya. Ia pun meletakkan Hp lalu beranjak ke kamar mandi membersihkan dirinya.

Ting tong ting tong
Bi Nana (asisten rumah tangga keluarka Krisya) yang mendengar bel pun berjalan menuju pintu utama lalu membukanya..

"ehh non Diandra sama non Caca, silahkan masuk non"

"makasih bibi" jawab caca.

"Krisya mana bi?" tanya Dianra.

"lagi dikar non, mau saya panggilkan?" tanya bibi.

"nggak usah kita aja yang ke atas" jawab keduanya.

"Yaudah kalau gitu, silahkan. Biar bibik siapin cemilannya

"ahhh, Bibi tau aja saya lagi laper" sela Dianra.

"yaelah, kalau makan aja lo cepet" ucap Caca

"hehehe, ya gue mah jujur. Kalo laper ya makan ya kan Bi?" sambil tersenyum dan memasang wajah tanpa dosa.

"serah non Dianra aja"..

Mereka pun menuju kamar Krisya, Caca langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Anggap rumah sendiri pikirnya. Ia melihat Krisya melamun, ide cemerlang pun muncul untuk membuat Krisya kaget. Ia pun melompat ke atas kasur dan membuat Krisya spontan memukulnya.

"apaan sih kok mukul gue?"

"ya lo sih ngagetin gue, ya gue refleks dong" elak Krisya.

"lagian maghrib kok ngelamun, mikirin apa sih lo?" tanya Caca.

"paling mikirin revan, tadikan dia dianterin Revan balik" ucap Dianra spontan.

"what, revan? Serius kok gue ngga liat sih" tanya Caca.

"lo kan balik dulun"

"kok bisa sih Sya? Bukannya lo nggak mau deket deket dia ya?"

"Gue nggak mau, dianya yang maksa" jawab Krisya.

"lagian ya Syaa, gue tuh heran sama lo. Revan itu kurang apasih sampe lo nggak suka sama dia" tanya Dianra.

"Gue cuman takut aja dia mainin gue"

"Sya, gue itu kenal Revan udah lama, nggak mungkinlah dia kayak gitu. Asal lo tau aja selama ini nggak ada cewek yang bisa deket sama dia kecuali lo. Selama ini apa revan pernah main cewek? Nggak kan" ucap Dianra berharap bisa menyadarkan sahabatnya.

"coba aja dulu lo kasih dia kesempatan, siapa tau aja lo nyaman sama dia" tambah caca.

"tapi gue..."

"Sya, sehebat apapun cowok ngejar cewek yang dia sayang, dia bakal nyerah juga kalau nggak pernah dianggap" sebelum Krisya melanjutkan sudah dipotong oleh Caca.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Segitu aja yahh, semoga suka my first story
Jangan lupa vote dan comment ya
Vote kalian sangat berharga

Reisya {ON GOING}Onde histórias criam vida. Descubra agora