Part 59 [Flashback Martin]

17.6K 977 1.6K
                                    

Pemain: Arli Juan Moreno
Shelly Cassandra

No Copas No Bully No Baper!!!

Ini 2148kata mohon baca Pelan-pelan.

Tolong segala typo di Beritahukan.

Thx.

Happy Reading...

Di dalam mobil...

Wanita itu bergeming, tidak bersuara apa pun, pandangannya kosong. Pikirannya melayang hanya pada satu tempat di mana dulu tempat itu sangat dikutuknya, manssion Arli.

Dulu dia selalu berharap jika suatu hari nanti takdir akan membuatnya terbebas dari jerat penjara yang dilakukan Arli.

Terbebas dari segala kungkungan dan siksaan.

Tapi itu dulu sebelum akhirnya benih cinta itu telah memenuhi seluruh relung hatinya.

Shelly meremas kuat kuku jarinya sendiri. Kedua tangannya mengepal kuat. Shelly menahan tubuhnya yang hampir gemetar, Shelly menahan air matanya yang mau tumpah.

Tapi Shelly sadar dia tidak boleh melakukan itu. Shelly tidak boleh menampakkan emosionalnya, tidak untuk saat ini. Karena disampingnya ada Martin. Pria yang dikira Shelly sudah tiada tapi ternyata dia masih hidup dan kelihatan lebih sehat dari sebelumnya.

How could?

Oh aku lupa! Martin sudah tidak lumpuh lagi. Mungkin itu yang membuat daya pikatnya bersinar berkali-kali lipat dari sebelumnya.

Shelly melihat wajah sempurna Martin dan pria itu juga memandangnya lalu menggenggam tangan Shelly lembut membelai punggung tangan wanita itu.

Untuk seperkian detik Shelly bisa merasakan perbedaan tangan Martin yang memperlakukannya sangat hati-hati, tidak pernah kasar dia sangat lembut.

Sedangkan Arli dia selalu menggenggam tangan Shelly dengan sangat posesif, kadang kasar dan energi kepemilikannya sangat kuat.

Dulu Shelly sangat membenci sifat posesif Arli tapi sekarang. Berbeda.

Shelly menyukainya. Shelly menyukai pria posesif itu. Shelly terlindungi dengan semua kungkungan dan keposesifan Arli yang berlebihan.

Shelly melihat lagi tangannya, jiwanya memberontak dia tidak ingin tangan pria lain yang menyentuhnya.

Detik berikutnya Shelly menarik tangannya dari genggaman Martin. Sangat cepat hampir membuat Martin kaget.

"Sorry, suasana hatiku sedang tidak baik," Shelly berkata tanpa melihat ke arah wajah Martin.

Martin hanya tersenyum tipis tanpa bermaksud menanyakan penyebab suasana hati Shelly yang buruk.

"Sebaiknya ceritakan saja peristiwa setahun yang lalu," lalu mata Shelly menatap penuh tanda tanya ke arah Martin.

Martin membalas memandang lekat mata hazel Shelly. Lalu lagi-lagi dia tersenyum miring penuh misterius. Senyuman yang tampak aneh.

Entahlah! Shelly tidak pernah melihat senyuman Martin yang seperti itu sebelumnya.

Kenapa Martin tersenyum seperti itu? Senyuman misterius...

"Aku juga tidak sabar menceritakannya," Martin masih menatap Shelly tapi kali ini tanpa senyuman.

Bruk!

Seorang pria terhempas cukup keras ke lantai yang dingin tanpa keramik. Ruangan itu remang dengan lampu seadanya. Tempatnya pengap tanpa jendela, tidak ada tempat untuk menemukan udara kecuali pintu yang kini tengah terbuka lebar.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang