Part 4 [Mandi bersama es?]

47.4K 1.5K 689
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Gerak langkah sepatu Arli tidak cepat juga tidak lambat. Sambil menggendong Shelly yang masih pingsan di gendongannya yang ala bridal dia melewati berpuluh pasang mata pembantu juga anak buahnya yang melihat ke arahnya.

Mereka bertanya-tanya dalam diam dan Arli tahu itu. Sejak putus dengan Shelly setahun yang lalu Arli tidak pernah membawa wanita itu ke manssion-nya baru kali ini itu pun dalam keadaan yang tidak lazim, wanita itu tidak sadarkan diri di dekapan dada Arli.

Sayangnya Arli tidak pernah peduli pada pertanyaan semua orang apalagi pertanyaan yang keluar dari pikiran bawahannya sendiri. Baginya apa pun pendapat dan pertanyaan mereka tentang mereka berdua saat ini itu tidak penting. Sangat tidak penting untuk dipikirkan.

Arli menggendong Shelly hingga di tempat tidurnya yang seukuran double king size. Tempat tidur yang sangat nyaman dan tidak pernah di masuki siapa pun kecuali dirinya dan Shelly dulu, dulu saat mereka masih berstatus pacaran.

"Berapa menit lagi Alex sampai di manssion?" Arli bertanya dengan dingin memandang ke arah Yuda.

"Lima menit lagi Big boss," ucap Yuda yakin.

"Keluar kalian semua tunggu di depan pintu kamarku, jika dia sudah datang izinkan dia masuk tanpa perlu melaporkan dulu padaku," perintah Arli yang dibalas anggukan Yuda, Kevin juga Mett.

Setelah mereka bertiga keluar dari kamar, pria itu tanpa ragu mendekat ke arah Shelly. Tangan kanannya terulur menyentuh pipi Shelly. Membelai lembut pipi gadis itu.

"Lily-ku," Arli berucap lirih seakan ada kerinduan yang menggunung yang tidak sanggup di sembunyikan Arli untuk Shelly.

Dendam dan rasa sakit hati ingin menghancurkan Shelly melebur menjadi satu bersama dengan cintanya yang semakin besar dan dalam untuk gadis itu.

***

Keesokan harinya.

Shelly terbangun dalam tidurnya yang dibilang nyaman. Tempat tidur yang terlalu empuk membuatnya enggan untuk membuka mata, di tambah lagi bau pengharum ruangan di kamar itu membuatnya ingin selalu terlelap dalam mimpi.

Bau bunga Lily, khas wangi parfum yang sangat disukainya.

Eh? Sejak kapan kamarnya ada wangi bunga?

Sadar ada yang tidak beres dalam kamarnya gadis itu langsung terperanjat dari tidur panjangnya dan melihat ke sekelilingnya yang berbeda.

"Ini di mana?" Shelly bergumam bingung dan panik.

Shelly segera turun dari tempat tidur yang dia yakini itu bukan tempat tidur Shelly. Mata Shelly melihat sekeliling kamar itu. Luas, lebar, bersih, dan berkelas membuat Shelly takut.

"Kamar siapa ini?" Shelly bertanya-tanya.

Tiba-tiba gadis itu melihat dirinya yang masih mengenakan pakaian kemarin lalu mengingat kejadian buruk kemarin sore di kantor Arli. Mengingat bagaimana pria itu telah mengurungnya di ruangan yang gelap karena pria itu sengaja mematikan lampu di ruang private itu.

"Jangan-jangan kamar ini...?"

Shelly tidak lagi melanjutkan kata-katanya dia lebih memilih berjalan cepat melangkah tanpa ragu ke arah pintu tempat di mana dia mungkin akan menemukan jawabannya.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang